Anda mungkin pernah mendengar tentang program detoks yang melibatkan penerapan protokol yang intens dan terkadang tidak realistis untuk membuang racun dari tubuh. Bagaimana jika saya katakan bahwa tubuh Anda SELALU melakukan detoksifikasi? Dan, alih-alih mengonsumsi jus pembersih dan berpuasa selama dua minggu, Anda bisa memasukkan teh atau herba detoksifikasi ke dalam rutinitas harian untuk mendukung proses detoksifikasi alami tubuh secara perlahan. 

Teh detoksifikasi dan herba detoksifikasi dapat membantu proses detoksifikasi alami tubuh dengan mendukung pencernaan, menyediakan antioksidan untuk meningkatkan kesehatan kulit dan imun, serta membantu mengoptimalkan energi dengan herba yang mengandung kafein secara perlahan! Baca terus untuk mengetahui manfaat kesehatan dari teh detoks dan cara menambahkannya ke dalam rutinitas harian. 

Manfaat Utama Teh Detoks Bagi Kesehatan

Imunitas

Banyak herba yang ditemukan dalam teh detoks yang mungkin bermanfaat bagi sistem imun dengan menyediakan antioksidan yang mendukung fungsi imun, seperti vitamin Csengvitamin A, dan vitamin E. Antioksidan ini mendukung sistem imun dengan memperkuat sistem pertahanan alami kita terhadap patogen seperti virus, bakteri, dan bahkan parasit. Antioksidan juga dapat mengurangi pembentukan radikal bebas berbahaya dan stres oksidatif, yang dapat meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari. Herba dalam teh detoks yang dapat mendukung fungsi imun antara lain oreganothymejaherosehip, dan kulit jeruk. 

Manfaat Bagi Pencernaan

Teh detoks juga bisa mendukung fungsi pencernaan. Efisiensi pencernaan dan buang air besar memainkan peran besar dalam detoksifikasi sehari-hari. Rutin buang air besar setiap hari sangat penting untuk memastikan bahwa racun yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari dikeluarkan dari tubuh. 

Banyak herba yang ditemukan dalam teh detoks membantu meningkatkan pencernaan dengan mendukung fase pencernaan pertama, atau cephalic, atau dengan mendukung produksi empedu. Pada fase pencernaan cephalic, tubuh memproduksi air liur dan sekresi lambung sebagai respons terhadap penampilan atau bau dari makanan atau herba yang pahit! Herba pahit tidak hanya membantu merangsang sekresi lambung, tetapi juga dapat mendukung motilitas usus dan membantu buang air besar secara teratur! Beberapa herba pahit favorit saya meliputi burdock, dandelion, dan adas pahit

Empedu diproduksi di hati dan disimpan di kantong empedu. Fungsinya banyak, termasuk membuang kotoran dari tubuh. Hati memproses berbagai racun dan mengeluarkannya ke dalam empedu. Empedu kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui tinja. Inilah alasan mengapa buang air besar sangat penting! Herba seperti dandelion, akar bitfenugreekpepermin, dan globe artichoke dapat mendukung aliran empedu, yang pada gilirannya membantu proses detoksifikasi. 

Perawatan kulit

Kulit Anda adalah cerminan dari apa yang terjadi di dalam diri Anda. Saat mengoptimalkan rutinitas perawatan kulit, penting untuk mengatasi kulit secara topikal, dan juga mengatasi apa yang terjadi di dalam tubuh. Bagian penting dari hal ini adalah memastikan Anda membuang racun dari tubuh secara efisien melalui hidrasi dan buang air besar secara teratur. 

Herba tertentu dalam teh detoks tidak hanya membantu tubuh mengeluarkan racun dengan lebih efisien tetapi juga mengandung antioksidan dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Antioksidan membantu mengurangi radikal bebas molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan sel lain dalam tubuh. Jika tidak dikendalikan, radikal bebas menyebabkan stres oksidatif sehingga mempercepat proses penuaan. 

Polutan lingkungan, logam berat, dan sinar ultraviolet (UV) menyebabkan stres oksidatif. Antioksidan dapat membantu melindungi kulit dari stres oksidatif dan mendukung kesehatan kulit dengan memperlambat penuaan dan kerusakan sel. Teh hijau merupakan salah satu herba populer yang ditemukan dalam berbagai teh detoks. Teh hijau sarat akan katekin, polifenol yang mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dengan meningkatkan aktivitas antioksidan. 

Kafein

Jika Anda ingin menyesap secangkir kafein di pagi hari tetapi bukan penikmat kopi, atau sekadar ingin mengganti suasana, teh detoks dengan herba yang mengandung kafein seperti teh hijau atau yerba mate bisa menjadi opsi yang dapat Anda pertimbangkan di pagi hari. Teh hijau dan yerba mate mengandung kafein yang lebih sedikit dibandingkan kopi. Jadi, jika Anda mencari pengoptimal energi dengan berbagai manfaat kesehatan lainnya, teh detoks mungkin cocok untuk Anda!

Menyiapkan dan Meminum Teh Detoks

Ada banyak cara untuk menambahkan herba detoksifikasi ke dalam rutinitas harian Anda. Salah satu waktu terbaik untuk minum teh detoks, terutama yang mengandung herba kafein adalah di pagi hari saat sarapan. Ingat, konsumsi kafein saat perut kosong dapat menyebabkan gangguan pencernaan, jadi sebaiknya makanlah sesuatu saat minum kafein! 

Jika teh detoks yang Anda konsumsi bebas kafein dan digunakan untuk mendukung pencernaan, cobalah meminumnya 15 sampai 30 menit sebelum sarapan. Ini akan membantu memulai proses pencernaan sebelum makan.

Anda juga bisa menyeduh teh detoks di rumah! Teh detoks yang telah diformulasikan sebelumnya tersedia dalam banyak variasi dan merupakan cara termudah untuk membuat minuman detoks Anda sendiri. Kebanyakan teh detoks instan hanya membutuhkan air mendidih yang dituangkan ke dalam 1 atau 2 kantong teh, diseduh selama 5 sampai 10 menit, dan teh siap untuk dinikmati. 

Jika ingin menyeduh satu macam herba atau ingin berkreasi dengan mencampur beberapa herba, belilah herba satuan untuk membuat resep Anda sendiri! Gunakan satu sendok makan herba per cangkir teh. Jika Anda ingin menggunakan tiga herba berbeda, gunakan masing-masing satu sendok teh untuk menghasilkan takaran satu sendok makan. 

Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan akar dandelion, jahe, dan kulit jeruk untuk membuat teh detoks rasa jeruk. Gunakan masing-masing satu sendok teh (atau sesuaikan jumlahnya, asalkan totalnya sama dengan satu sendok makan), campurkan herba, masukkan ke dalam infuser teh, dan tambahkan air mendidih. Ini adalah cara yang menyenangkan untuk mencoba berbagai herba dan menikmati rasa yang berbeda!

Jika Anda ingin memadukan herba dengan buah atau sayuran yang Anda miliki, cobalah perpaduan nikmat teh hijau dengan lemon dan jahe. Gunakan teh hijau favorit Anda, potong seperempat bagian jahe, tambahkan sedikit perasan jus lemon, dan seduh. Lemon diketahui memiliki efek perlindungan pada hati! Sayuran dan buah-buahan lain yang dapat mendukung proses detoksifikasi yang sehat adalah bit, akar kunyit, arugula (dan sayuran silangan lainnya), bluberi, beri hitam, dan buah sitrun. 

Pertimbangan Keamanan dan Kemungkinan Efek Samping

Seperti halnya penambahan baru pada protokol diet atau suplemen, sebaiknya konsultasikan dengan dietisien atau dokter naturopati untuk memastikan teh detoks aman bagi Anda dan tidak akan berinteraksi dengan obat-obatan atau herba lain yang sedang dikonsumsi. Penderita penyakit kandung empedu, seperti penyumbatan empedu, batu empedu, radang kandung empedu, atau sembelit, sebaiknya hindari penggunaan teh detoks. Orang yang sedang hamil atau menyusui juga harus menghindari teh detoks.

Pastikan untuk membaca informasi kandungan formula teh apa pun sebelum dikonsumsi. Beberapa teh mungkin mengandung bahan pencahar yang dapat menyebabkan kram perut, diare, dan dehidrasi sehingga tidak boleh dikonsumsi setiap hari. 

Kemungkinan efek samping teh detoks yang mengandung kafein adalah insomnia, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan meningkatnya perasaan cemas. Potensi efek samping lain dari teh detoks dapat meliputi kembung, gas, kram perut, atau ruam kulit. 

Konsumsi Teh Detoks untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Teh detoks dapat menjadi tambahan yang baik untuk rutinitas harian Anda untuk mendukung imun, pencernaan, dan kesehatan kulit serta memberi dorongan energi secara perlahan untuk memulai hari Anda. Anda dapat menambahkan herba detoks dalam bentuk teh herbal yang telah diformulasikan sebelumnya, herba satuan, atau dicampur dengan buah-buahan dan sayuran yang ada. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menambahkan teh atau herba baru ke dalam rutinitas harian Anda. 

Ingat, tubuh Anda selalu melakukan detoksifikasi. Teh detoks dapat menjadi tambahan yang baik untuk mendukung detoksifikasi secara perlahan dan membantu Anda merasa nyaman dalam prosesnya!

Referensi:

  1. Bendich A. Physiological role of antioxidants in the immune system. J Dairy Sci. 1993;76(9):2789-2794. 
  2. Lobo V, Patil A, Phatak A, Chandra N. Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health. Pharmacogn Rev. 2010 Jul;4(8):118-26.
  3. Chacko SM, Thambi PT, Kuttan R, Nishigaki I. Beneficial effects of green tea: a literature review. Chin Med. 2010 Apr 6;5:13. 
  4. Rezaie P, Bitarafan V, Horowitz M, Feinle-Bisset C. Effects of Bitter Substances on GI Function, Energy Intake and Glycaemia-Do Preclinical Findings Translate to Outcomes in Humans? Nutrients. 2021 Apr 16;13(4):1317. 
  5. Almajid AN, Sugumar K. Physiology, Bile. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; September 12, 2022. 
  6. Fan M, Zhang X, Song H, Zhang Y. Dandelion (Taraxacum Genus): A Review of Chemical Constituents and Pharmacological Effects. Molecules. 2023;28(13):5022. Published 2023 Jun 27. 
  7. Kahlon TS, Chapman MH, Smith GE. In vitro binding of bile acids by okra, beets, asparagus, eggplant, turnips, green beans, carrots, and cauliflower. Food Chemistry. 2007;103(2):676–680. 
  8. Reddy RR, Srinivasan K. Effect of dietary fenugreek seeds on biliary proteins that influence nucleation of cholesterol crystals in bile. Steroids. 2011;76(5):455-463. 
  9. Chumpitazi BP, Kearns GL, Shulman RJ. Review article: the physiological effects and safety of peppermint oil and its efficacy in irritable bowel syndrome and other functional disorders. Aliment Pharmacol Ther. 2018;47(6):738-752. 
  10. Addor FAS. Antioxidants in dermatology. An Bras Dermatol. 2017 May-Jun;92(3):356-362. 
  11. Pizzino G, Irrera N, Cucinotta M, Pallio G, Mannino F, Arcoraci V, Squadrito F, Altavilla D, Bitto A. Oxidative Stress: Harms and Benefits for Human Health. Oxid Med Cell Longev. 2017;2017:8416763. 
  12. Zhou T, Zhang YJ, Xu DP, Wang F, Zhou Y, Zheng J, Li Y, Zhang JJ, Li HB. Protective Effects of Lemon Juice on Alcohol-Induced Liver Injury in Mice. Biomed Res Int. 2017;2017:7463571. 
  13. Emamat H, Foroughi F, Eini-Zinab H, Hekmatdoost A. The Effects of Onion Consumption on Prevention of Nonalcoholic Fatty Liver Disease. Indian J Clin Biochem. 2018 Jan;33(1):75-80.
  14. Soleimani D, Paknahad Z, Rouhani MH. Therapeutic Effects of Garlic on Hepatic Steatosis in Nonalcoholic Fatty Liver Disease Patients: A Randomized Clinical Trial. Diabetes Metab Syndr Obes. 2020;13:2389-2397. Published 2020 Jul 7.