Apa itu NAD (Nikotinamida Adenina Dinukleotida)

NAD (Nikotinamida Adenina Dinukleotida) adalah koenzim yang terdapat dalam semua sel hidup; NAD memberikan banyak manfaat kesehatan di tingkat sel maupun secara umum. 

Suplemen NAD meningkatkan kadar NAD+ dalam darah, tempat molekul ini diserap oleh sel. Koenzim ini memerantarai beberapa fungsi fisiologis, antara lain metabolisme, pembentukan energi, dan penggunaan energi.

Perbedaan Antara NAD+ dan NADH

Ada dua bentuk NAD di dalam tubuh: NAD+ dan NADH. NAD+ adalah bentuk teroksidasi, sementara NADH adalah bentuk tereduksi, yang berarti memiliki molekul hidrogen yang terikat.

NAD+ dapat menerima elektron, sementara NADH telah mendapatkan elektron (dalam bentuk Hidrogen).

Dampak Kekurangan NAD

Pembentukan koenzim perlahan semakin menurun seiring usia. Akibatnya, serangkaian tanda dan gejala umumnya muncul. Meski ini sesuatu yang alami dan sudah diperkirakan, penurunan ini tidak diragukan lagi akan mengubah banyak fungsi tubuh Anda. Karena itu, mencoba mengoptimalkan kadar NAD dalam darah dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Tanpa NAD, pembangkit energi sel (yakni, mitokondria) tidak akan berfungsi dengan baik. Akibatnya, kemampuan sel kita menghasilkan ATP (energi) menjadi terganggu. Memiliki mitokondria sehat yang membuat ATP (energi) adalah seperti memiliki "ponsel cerdas yang terisi daya penuh"; kondisi ini memungkinkan seseorang menyelesaikan lebih banyak pekerjaan sepanjang hari. Namun, semakin tua usia sebuah ponsel, semakin cepat baterainya habis. Sel-sel kita tidak berbeda.   

Berdasarkan beberapa penelitian, penurunan NAD mungkin merupakan pemicu kuat untuk beberapa kondisi, antara lain penyakit jantung, demensia, dan masalah metabolisme, seperti obesitas dan diabetes.

Suplemen NAD dapat meningkatkan kadar koenzim ini dalam darah dan sel untuk membantu menjaga kesehatan seiring kita bertambah usia.

Apa itu NMN (Nikotinamida Mononukleotida)?

Nikotinamida Mononukleotida, atau NMN, adalah bagian dari keluarga besar molekul nukleotida dalam makanan kita. NMN merupakan prekursor NAD, yang artinya tubuh Anda akan membuat NAD jika Anda mengonsumsi NMN.  

Seperti jenis nukleotida lain, NMN memiliki tiga bagian penyusun:

  • Basa nitrogen
  • Gugus fosfat, dab 
  • Satu molekul gula

Namun, tidak seperti nukleotida lain, tujuan utama NMN adalah untuk membentuk nikotinamida adenina dinukleotida (NAD). Maka dari itu, karena NMN adalah prekursor NAD, Anda tidak perlu menggunakan kedua suplemen ini, NMN dan NAD, sekaligus.

Ingatlah bahwa kadar NAD dan NMN menurun secara progresif bersama usia. Karena itu, memasok tubuh Anda secara langsung dengan NMN atau NAD dapat meningkatkan kadar NAD Anda.  

Dalam sebuah penelitian yang menyertakan 10 pria Jepang, peneliti menemukan bahwa suplemen NAD secara signifikan meningkatkan kadar NAD dalam darah; temuan ini mendukung manfaat suplementasi. 

Sebagian besar suplemen NAD mengandung satu prekursor NAD. Prekursor ini kemudian diubah menjadi NAD dengan bantuan enzim khusus. 

Prekursor yang umum digunakan dalam suplemen:

  • Nikotinamida mononukleotida (NMN)
  • Nikotinamida ribosida (NR)
  • Asam nikotinat (NA)
  • Nikotinamida (NAM)
  • Nikotinamida fosforibosiltransferase (NAMPT)

Dalam tubuh, sel-sel Anda dapat menggunakan banyak bahan dasar untuk membuat NAD. Ini mencakup asam amino, seperti triptofan dan asam aspartat, serta vitamin (misalnya, niasin atau vitamin B3). Kebanyakan elemen ini ada dalam makanan, karena itu, pola makan yang sehat sangat penting bagi kesehatan seseorang secara umum.

Sumber Makanan untuk NAD

Anda dapat menemukan prekursor NAD, yakni NMN, dalam beberapa sumber makanan, antara lain:

  • Alpukat – Hingga 1,60 mg per 100 gram
  • Brokoli – Hingga 1,12 mg per 100 gram
  • Kol – Hingga 0,9 mg per 100 gram
  • Daging sapi mentah – Hingga 0,42 mg per 100 gram
  • Tomat – Hingga 0,30 mg per 100 gram

Anda juga dapat menemukan NMN dalam mentimun, edamame, ikan, ayam, dan susu sapi.

1. Penuaan yang Sehat

Efek NAD yang paling menonjol adalah memperlambat proses penuaan dan gangguan terkait. Menurut David Sinclair, seorang ahli genetik Harvard, peningkatan kadar NAD dam darah dan sel dapat memperlambat proses penuaan. 

NAD tampaknya memperlambat penuaan dengan beberapa mekanisme:

Pertama, kita mengetahui bahwa seiring penuaan, telomer menjadi lebih pendek. Telomer merupakan urutan kode DNA berulang yang terdapat di ujung kromosom, mirip dengan bagian plastik yang ada di ujung tali sepatu. Mencegah pemendekan ini akan membantu memperlambat proses penuaan. Setiap kali sel bereplikasi, sebagian telomer hilang sehingga menyebabkan penuaan sel yang akhirnya mati. Penelitian lain menunjukkan bahwa NAD dapat menstabilkan ujung telomer dan mencegahnya memendek.

Kedua, NAD tampaknya meningkatkan aktivitas sirtuin. Berdasarkan penelitian, saat ini terjadi, proses penuaan diperlambat. Ilmuwan masih meneliti topik baru ini untuk memahami mekanisme dasarnya dengan lebih terperinci.

2. Kesehatan Otak

Seiring penuaan, otak kehilangan ketajaman mental yang kita miliki di masa muda. Proses mengingat memori dan kecepatan otak menurun seiring penuaan. Peningkatan hal ini akan sangat bermanfaat bagi semua; selain itu, penemuan cara untuk mencegah demensia dan penyakit neurologis lainnya sangat penting.

Banyak uji klinis telah menunjukkan bahwa NAD dapat meningkatkan kurva pembelajaran dan konsolidasi memori. NAD membantu perbaikan kerusakan pada DNA otak dan sel saraf lainnya. NAD juga mengaktifkan protein tertentu, yang melindungi otak dari kerusakan oksidatif.

Penting untuk diketahui bahwa kerusakan kronis pada DNA dan sel saraf meningkatkan risiko penyakit seperti demensia, penyakit Parkinson, dan demensia dengan badan Lewy.

Selain itu, penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa suplemen NAD dapat membantu mempertahankan fungsi kognitif pada orang yang menjalani kemoterapi untuk kanker. Lebih lanjut, penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa NAD memiliki peran penting dalam kesehatan otak pada penderita Alzheimer.

Terakhir, studi terbaru juga menunjukkan bukti peningkatan aliran darah ke otak; ini sangat bermanfaat saat kita mencoba untuk mengoptimalkan kesehatan otak.

3. Mengoptimalkan Gula Darah

Resistensi insulin dan pradiabetes merupakan gejala umum penuaan; inilah alasan diabetes sangat umum pada lansia. Pola makan juga memiliki peran penting. Untungnya, beberapa penelitian mendukung efek NAD dalam meregulasi sensitivitas insulin. Semakin dini kita memperhatikan gaya hidup kita, semakin besar kemungkinan kita mencegah perkembangan penyakit berbahaya seperti diabetes.

Misalnya, suplementasi oral NAD menunjukkan hasil yang mendukung terkait pengendalian glukosa pada mencit diabetik.  

Lebih lanjut, sebuah studi menganalisis manfaat penggunaan 250 mg suplemen NAD selama sepuluh hari pada wanita pascamenopause. Semua subjek kelebihan berat badan dan pradiabetik. Hasil menunjukkan bahwa partisipan yang menggunakan suplemen NAD mengalami peningkatan yang teramati pada sensitivitas insulinnya. Efek ini tidak teramati pada kelompok kontrol. Ini kemungkinan penting karena 1 dari 3 orang di seluruh dunia dianggap resisten insulin dan/atau pradiabetik.

4. Kesehatan Ginjal

Kebanyakan orang terlahir dengan dua ginjal; fungsi ginjal adalah memfilter racun dari darah dan menjaga kestabilan elektrolit. Obat-obatan tertentu dan proses penuaan sering kali berdampak pada ginjal, yang menyebabkan filtrasi yang buruk seiring waktu.  

Untungnya, NAD tampaknya melindungi fungsi ginjal dan mencegah ginjal mengalami kerusakan oksidatif. Para peneliti meyakini bahwa sifat ini berasal dari efek antipenuaan dan antiperadangan NAD dan SIRT1.

5. Kesehatan Jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Seiring penuaan, risiko kita meningkat. Menemukan cara untuk mencegah penyakit jantung merupakan kunci panjang umur.

Menurut penelitian, NAD tampaknya bermanfaat bagi jantung. Khususnya, sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa NAD dapat memulihkan elastisitas vaskular dan mencegah kerusakan endotel (dinding arteri), yakni proses yang memicu semua penyumbatan pada arteri. Penelitian yang sama juga menemukan bahwa NAD meningkatan pembuatan pembuluh darah baru di otot rangka pada mencit tua. Hasilnya, daya tahan mencit tersebut menjadi sebanding dengan daya tahan mencit muda.

Selain itu, NAD meningkatkan aliran darah dan tampaknya memiliki peran penting dalam penanganan gagal jantung kongestif.

Para peneliti menemukan bahwa sirtuin dapat memodifikasi metabolisme kolesterol dalam tubuh, proses yang terjadi saat menggunakan suplemen NAD.

 6. Sindrom Kelelahan Kronis

Beberapa penelitian membahas efek NAD pada Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), yang terkadang disebut sebagai Mialgia Ensefalomielitis. Kondisi ini diduga terjadi karena penurunan produksi ATP (energi). Penderita kondisi ini akan mengalami kelelahan kronis, terlepas dari banyaknya istirahat yang didapatkan.

Berikut ini adalah beberapa teori yang diusulkan untuk menjelaskan fenomena ini:

  • NAD mengoptimalkan proses perubahan makanan menjadi energi. Bentuk utama energi yang digunakan tubuh adalah adenosin trifosfat (ATP).
  • NAD meningkatkan produksi neurotransmiter, yakni zat kimia yang membantu komunikasi otak. Contoh neurotransmiter ini antara lain dopamin, serotonin, dan norepinefrin.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015, para peneliti merekrut 73 wanita penderita sindrom kelelahan kronis. Untuk menyelidiki efek NAD pada sindrom kelelahan kronis, peneliti mengombinasikan suplemen ini dengan koenzim Q10 (juga penting untuk kesehatan mitokondria).

Sejumlah wanita ini menerima suplementasi NAD dengan koenzim Q10. Sementara, wanita yang lain menerima plasebo. Pada analisis hasil, peningkatan signifikan pada fungsi fisik dan kognitif teramati. Pada tingkat molekul, kombinasi NAD dengan koenzim Q10 meningkatkan kadar ATP (energi).

Laporan lain menemukan bahwa NAD dan koenzim Q10 mengurangi kelelahan pascaaktivitas atau post-exertional fatigue. Gejala ini merupakan penampakan klinis klasik untuk sindrom kelelahan kronis.

7. Performa Olahraga

Atlet selalu mencari keunggulan kompetitif dan aman. NAD mungkin dapat dipertimbangkan. Sebagai contoh, sebuah penelitian berfokus pada efek suplemen NAD pada pelari amatir. Para peneliti memberi 48 pelari dosis NAD yang berbeda (300, 600, 1200 mg) atau plasebo. Penggunaan NAD dilanjutkan selama enam minggu. Di akhir penelitian, pelari yang menerima NAD memiliki kapasitas aerobik dan penggunaan oksigen oleh otot yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dosis yang lebih tinggi tampaknya memberikan hasil yang lebih baik. Tidak ada efek samping berbahaya teramati. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.

Efek Samping

Suplemen NAD dianggap aman jika Anda menggunakannya dalam dosis yang dianjurkan. Namun, asupan NAD yang berlebih dapat menyebabkan insomnia, kecemasan, dan tremor jinak, Karena itu, Anda sangat perlu mengikuti arahan yang tertera di label.

Dosis yang Dianjurkan

Kecuali jika Anda membeli suplemen yang mengandung tiga bentuk tersebut, saya menganjurkan untuk menggunakan NAD, NMN, atau NR, sambil mengamati bagaimana masing-masing bentuk memberi efek bagi Anda.  

Jika menggunakan NAD, dosis NAD yang dianjurkan biasanya antara 100-300 miligram (mg) NAD setiap hari.

Jika menggunakan Prekursor NAD, seperti NR atau NMN, dosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut: Nikotinamida ribosida (NR) adalah 300 miligram (mg) setiap hari.

Dosis NMN yang dianjurkan adalah antara 125 hingga 300 miligram (mg) NMN setiap hari.

Referensi:

  1. Yoshino M, Yoshino J, Kayser BD, Patti GJ, Franczyk MP, Mills KF, Sindelar M, Pietka T, Patterson BW, Imai SI, Klein S. Nicotinamide mononucleotide increases muscle insulin sensitivity in prediabetic women. Science. 2021 Jun 11;372(6547):1224-1229.
  2. Uddin GM, Youngson NA, Doyle BM, Sinclair DA, Morris MJ. Nicotinamide mononucleotide (NMN) supplementation ameliorates the impact of maternal obesity in mice: comparison with exercise. Sci Rep. 2017 Nov 8;7(1):15063.
  3. Rajman L, Chwalek K, Sinclair DA. Therapeutic Potential of NAD-Boosting Molecules: The In Vivo Evidence. Cell Metab. 2018 Mar 6;27(3):529-547. doi: 10.1016/j.cmet.2018.02.011. PMID: 29514064; PMCID: PMC6342515.
  4. https://www.jstage.jst.go.jp/article/endocrj/67/2/67_EJ19-0313/_html/-char/en
  5. Mills K.F., Yoshida S., Stein L.R., Grozio A., Kubota S., Sasaki Y., Redpath P., Migaud M.E., Apte R.S., Uchida K., et al. Long-Term Administration of Nicotinamide Mononucleotide Mitigates Age-Associated Physiological Decline in Mice. Cell Metab. 2016;24:795–806.
  6. https://www.harvardmagazine.com/2017/09/anti-aging-breakthrough
  7. Amano et al., 2019, Cell Metabolism 29, 1274–1290
  8. https://www.cell.com/cell-metabolism/fulltext/S1550-4131(19)30129-9?_returnURL=https%3A%2F%2Flinkinghub.elsevier.com%2Fretrieve%2Fpii%2FS1550413119301299%3Fshowall%3Dtrue
  9.  Guan Y, Wang SR, Huang XZ, Xie QH, Xu YY, Shang D, Hao CM. Nicotinamide Mononucleotide, an NAD+ Precursor, Rescues Age-Associated Susceptibility to AKI in a Sirtuin 1-Dependent Manner. J Am Soc Nephrol. 2017 Aug;28(8):2337-2352.
  10. Guan Y, Wang SR, Huang XZ, Xie QH, Xu YY, Shang D, Hao CM. Nicotinamide Mononucleotide, an NAD+ Precursor, Rescues Age-Associated Susceptibility to AKI in a Sirtuin 1-Dependent Manner. J Am Soc Nephrol. 2017 Aug;28(8):2337-2352
  11. Liao B, Zhao Y, Wang D, Zhang X, Hao X, Hu M. Nicotinamide mononucleotide supplementation enhances aerobic capacity in amateur runners: a randomized, double-blind study. J Int Soc Sports Nutr. 2021 Jul 8;18(1):54.
  12. Johnson S, Imai SI. NAD + biosynthesis, aging, and disease. F1000Res. 2018 Feb 1;7:132.
  13. Yoo KH, Tang JJ, Rashid MA, Cho CH, Corujo-Ramirez A, Choi J, Bae MG, Brogren D, Hawse JR, Hou X, Weroha SJ, Oliveros A, Kirkeby LA, Baur JA, Jang MH. Nicotinamide Mononucleotide Prevents Cisplatin-Induced Cognitive Impairments. Cancer Res. 2021 Jul 1;81(13):3727-3737.
  14. Fang EF, Anisimov A. Turning up the NAD+-mitophagy axis to treat Alzheimer's disease. Neural Regen Res. 2023 Feb;18(2):319.
  15. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S221323171930240X
  16. Karakelides H, Irving BA, Short KR, O'Brien P, Nair KS. Age, obesity, and sex effects on insulin sensitivity and skeletal muscle mitochondrial function. Diabetes. 2010 Jan;59(1):89-97.
  17. Yoshino J, Mills KF, Yoon MJ, Imai S. Nicotinamide mononucleotide, a key NAD(+) intermediate, treats the pathophysiology of diet- and age-induced diabetes in mice. Cell Metab. 2011 Oct 5;14(4):528-36
  18. Yoshino M, Yoshino J, Kayser BD, Patti GJ, Franczyk MP, Mills KF, Sindelar M, Pietka T, Patterson BW, Imai SI, Klein S. Nicotinamide mononucleotide increases muscle insulin sensitivity in prediabetic women. Science. 2021 Jun 11;372(6547):1224-1229.
  19. Tovar-Palacio C, Noriega LG, Mercado A. Potential of Polyphenols to Restore SIRT1 and NAD+ Metabolism in Renal Disease. Nutrients. 2022 Feb 3;14(3):653.
  20. Abdellatif M, Sedej S, Kroemer G. NAD+ Metabolism in Cardiac Health, Aging, and Disease. Circulation. 2021 Nov 30;144(22):1795-1817.
  21. Das A, Huang GX, Bonkowski MS, Longchamp A, Li C, Schultz MB, Kim LJ, Osborne B, Joshi S, Lu Y, Treviño-Villarreal JH, Kang MJ, Hung TT, Lee B, Williams EO, Igarashi M, Mitchell JR, Wu LE, Turner N, Arany Z, Guarente L, Sinclair DA. Impairment of an Endothelial NAD+-H2S Signaling Network Is a Reversible Cause of Vascular Aging. Cell. 2018 Mar 22;173(1):74-89.e20.
  22. Lee CF, Chavez JD, Garcia-Menendez L, Choi Y, Roe ND, Chiao YA, Edgar JS, Goo YA, Goodlett DR, Bruce JE, Tian R. Normalization of NAD+ Redox Balance as a Therapy for Heart Failure. Circulation. 2016 Sep 20;134(12):883-94.
  23. Escande C, Nin V, Price NL, Capellini V, Gomes AP, Barbosa MT, O'Neil L, White TA, Sinclair DA, Chini EN. Flavonoid apigenin is an inhibitor of the NAD+ ase CD38: implications for cellular NAD+ metabolism, protein acetylation, and treatment of metabolic syndrome. Diabetes. 2013 Apr;62(4):1084-93.
  24. https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/ars.2014.6181
  25. https://www.cdc.gov/me-cfs/healthcare-providers/clinical-care-patients-mecfs/treating-most-disruptive-symptoms.html