Matcha, bentuk bubuk teh hijau, menjadi pilihan populer untuk minuman panas dan dingin di kedai kopi dan teh yang sedang tren di seluruh dunia. Asal usul matcha dapat ditelusuri kembali ke zaman Dinasti Tang pada abad ke-8 di Tiongkok. Membuat teh bubuk dari daun teh kering yang diolah dengan uap menjadi hal yang umum pada abad ke-12. Pada tahun 1191, biksu Zen yang bernama Myoan Eisai menemukan matcha dan membawa benihnya ke Jepang, di mana disebutkan bahwa ia menanamnya di taman kuil Buddha di Kyoto.

Meskipun matcha berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau, matcha ditanam dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan fitokimia tertentu yang terkandung dalam daun tehnya. Tanaman teh ditutup selama kurang lebih 25 hari sebelum panen. Proses ini menyebabkan peningkatan produksi asam amino dan klorofil.

Dibuat dengan menggiling daun tanaman Camellia sinensis menjadi bubuk halus, matcha kian populer dalam beberapa tahun terakhir karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Mari jelajahi enam manfaat kesehatan utama dari matcha.

1. Matcha Memiliki Antioksidan yang Ampuh

Antioksidan membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel karena pembentukan molekulnya yang tidak stabil. Matcha kaya akan antioksidan, termasuk katekin dan epikatekin, keduanya dikenal karena sifat antiinflamasinya.

Karena bubuk matcha memiliki semua nutrisi dari seluruh daun teh, tidak seperti daun teh hijau yang diseduh secara tradisional, matcha mengandung lebih banyak katekin dan antioksidan lainnya saat ditambahkan ke dalam air panas. Sebuah penelitian menemukan bahwa matcha mengandung katekin 137 kali lebih banyak dibandingkan teh hijau tradisional yang dibuat dari seduhan daunnya.

Antioksidan juga merupakan alat yang ampuh untuk membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Menambahkan matcha ke dalam pola makan Anda dapat membantu mencegah kerusakan sel dengan meningkatkan kadar antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan kaya antioksidan yang lebih tinggi, termasuk matcha, dikaitkan dengan risiko penyakit terkait stres oksidatif kronis yang lebih rendah, seperti penyakit kardiovaskular, dan kematian akibat berbagai macam penyebab.

2. Matcha Dapat Membantu Mengontrol Berat Badan yang Sehat

Matcha dapat membantu meningkatkan metabolisme serta memaksimalkan kemampuan membakar lemak, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kombinasi kafein dan asam amino L-teanin yang ditemukan pada matcha dapat membantu mengoptimalkan tingkat energi sekaligus mendukung relaksasi dan mengurangi stres. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kinerja fisik dan penurunan persentase lemak tubuh.

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak teh hijau selagi berolahraga tingkat sedang dapat meningkatkan pembakaran lemak sebesar 17%. Penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi suplemen teh hijau dapat meningkatkan pengeluaran energi 24 jam secara signifikan. Selain itu, penelitian lain menunjukkan konsumsi teh hijau dapat menurunkan berat badan serta membantu mempertahankan penurunan berat badan.

Menambahkan matcha ke dalam pola makan seimbang dapat membantu Anda mengontol berat badan yang ideal sekaligus meningkatkan metabolisme dan tingkat energi.

3. Matcha Memiliki Sifat Antipenuaan

Antioksidan yang ditemukan dalam matcha dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit serta mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan. Antioksidan ini juga dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV dan polusi yang berkontribusi terhadap penuaan kulit.

Antioksidan dalam matcha membantu melindungi sel-sel kulit dari efek buruk spesi oksigen reaktif (ROS), yang dikenal dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan, inflamasi, serta kerusakan kulit akibat peningkatan stres oksidatif. Selain itu, antioksidan dalam matcha dapat membantu mempercepat proses pembaruan sel dan produksi kolagen di kulit, membantu mempertahankan tampilan awet muda dengan efek antipenuaan yang kuat.

Menikmati secangkir matcha secara teratur dapat membantu Anda terlihat lebih muda dengan meningkatkan pembaruan sel dan produksi kolagen sekaligus melindungi kulit dari sinar UV, polusi, peradangan, dan stres oksidatif.

4. Matcha Dapat Melindungi Hati

Hati merupakan organ vital yang berperan penting dalam mengeluarkan racun dari tubuh, mengolah nutrisi, serta memiliki lebih dari 500 ratus fungsi lainnya. Matcha dapat mendukung fungsi hati.

Sebuah penelitian memberikan 500 mg ekstrak teh hijau kepada 80 peserta yang memiliki penyakit hati berlemak nonalkohol setiap hari, sementara yang lainnya menerima plasebo selama 90 hari. Kadar enzim hati secara signifikan menurun pada populasi yang mengonsumsi ekstrak teh hijau dibandingkan dengan kelompok plasebo. Peningkatan kadar enzim hati merupakan indikasi kerusakan hati.

Penelitian lain menemukan bahwa setelah 16 minggu, tikus diabetes yang mengonsumsi matcha memiliki perlindungan dari kerusakan hati dan ginjal yang pada umumnya terkait dengan diabetes. Penelitian terakhir menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi teh hijau mengalami penurunan risiko penyakit hati.

Menambahkan matcha ke dalam rutinitas harian Anda dapat membantu melindungi hati, organ yang sangat vital bagi kelangsungan hidup.

5. Matcha Memiliki Efek Positif bagi Kesehatan Jantung

Katekin yang ditemukan dalam matcha dapat membantu melancarkan aliran darah dan menurunkan kadar kolesterol. Baik LDL, atau kadar kolesterol jahat, dan kolesterol total, bersama dengan trigliserida terbukti menurun dengan konsumsi teh hijau.

Penelitian lain menunjukkan bahwa asupan teh hijau berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke. Senyawa yang ditemukan dalam matcha dapat membantu memecah plak yang dapat menyebabkan penyumbatan di arteri koroner jantung. Matcha juga kaya akan polifenol. Antioksidan ini berkorelasi terhadap penurunan tekanan darah dan kesehatan jantung yang lebih baik.

Mengingat penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, menambahkan matcha sebagai sumber reguler atau mikronutrien pelindung jantung bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda.

6. Matcha Dapat Membantu Otak Bekerja Lebih Baik

Berbagai penelitian telah menemukan bahwa komponen matcha, termasuk kafein dan L-teanin, dapat membantu mengoptimalkan kinerja otak.

Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram bubuk matcha setiap hari selama dua bulan terbukti membantu orang lanjut usia meningkatkan fungsi otaknya. Matcha mengandung sekitar 35 mg kafein per gramnya, yakni sekitar setengah sendok teh bubuk matcha. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein memiliki efek positif bagi fungsi otak, termasuk waktu reaksi yang lebih cepat, peningkatan daya ingat, serta peningkatan perhatian.

Senyawa L-teanin yang ditemukan dalam matcha bekerja secara sinergis dengan kafein, membantu mencegah penurunan energi yang sering kali disertai dengan konsumsi kafein. L-teanin juga meningkatkan kewaspadaan dan telah terbukti meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak. Gelombang alfa dapat meningkatkan relaksasi dengan mengurangi tingkat stres, yang akan berdampak positif bagi fungsi otak.

Penelitian lain menemukan bahwa matcha terbukti meningkatkan daya ingat, perhatian, dan waktu reaksi dibandingkan dengan plasebo. Optimalkan kinerja otak dengan meningkatkan asupan matcha hari ini.

Sebelum Memulai Rutinitas Matcha

Meskipun matcha memiliki beberapa manfaat kesehatan, ada beberapa tindakan pencegahan yang harus diperhatikan sebelum menjadikan matcha sebagai bagian dari rutinitas harian Anda.

Matcha mengandung kafein yang tinggi. Meskipun kafein memiliki manfaat besar, seperti peningkatan energi dan kewaspadaan, orang-orang yang sensitif terhadap kafein dapat merasakan rangsangan yang terlalu tinggi dari matcha. Sensitivitas kafein dapat menimbulkan perasaan gelisah, cemas, atau tidak bisa tidur.

Orang-orang yang sensitif terhadap kafein masih bisa mengonsumsi matcha dalam jumlah sedang atau dengan dosis yang lebih rendah. Sementara itu, matcha dapat meningkatkan asam lambung segera setelah dikonsumsi. Ini bisa menyebabkan perasaan mual atau sakit perut.

Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, diare juga bisa menjadi efek samping yang dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak matcha.

Toksisitas hati ditemukan pada individu yang mengonsumsi matcha dalam jumlah yang sangat tinggi setiap hari. Ingatlah untuk tidak mengonsumsi matcha secara berlebihan.

Mengonsumsi teh matcha satu sampai dua cangkir setiap hari akan menghilangkan sebagian besar efek samping negatifnya.

Garis Besarnya

Berbagai manfaat kesehatan matcha telah menjadikan bubuk teh hijau ini sangat berharga.

Dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, matcha dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Dari penyakit jantung hingga hati, matcha telah membuktikan kemampuannya dalam berbagai penelitian sebagai pelindung yang juga menawarkan penurunan risiko.

Antioksidan ini pun memberi matcha kekuatan antipenuaan disamping menjadikan kulit tampak lebih muda. Selain itu, matcha dapat membantu memulihkan kerusakan hati dan meningkatkan fungsi otak bagi kawula muda maupun yang berusia lanjut.

Tidak banyak suplemen yang mengeklaim dapat membantu Anda menurunkan berat badan, melindungi jantung, dan mengurangi inflamasi pada saat bersamaan.

Matcha mudah untuk disajikan dan dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Anda bisa menambahkannya ke dalam air panas atau dingin untuk membuat teh yang nikmat atau ke dalam makanan yang dipanggang untuk memberikan sentuhan sehat pada hidangan penutup favorit Anda. Smoothie matcha bukanlah ide yang buruk, atau Anda bahkan dapat mencoba puding matcha.

Selamat datang di dunia matcha! Mulailah menikmati berbagai manfaat kesehatannya hari ini!

Referensi:

  1. Arab L, Liu W, Elashoff D. Green and black tea consumption and risk of stroke: a meta-analysis. Stroke. 2009;40(5):1786-1792. doi:10.1161/STROKEAHA.108.538470
  2. Arts IC, Hollman PC, Feskens EJ, Bueno de Mesquita HB, Kromhout D. Catechin intake might explain the inverse relation between tea consumption and ischemic heart disease: the Zutphen Elderly Study. Am J Clin Nutr. 2001;74(2):227-232. doi:10.1093/ajcn/74.2.227
  3. Bérubé-Parent S, Pelletier C, Doré J, Tremblay A. Effects of encapsulated green tea and Guarana extracts containing a mixture of epigallocatechin-3-gallate and caffeine on 24 h energy expenditure and fat oxidation in men. Br J Nutr. 2005;94(3):432-436. doi:10.1079/bjn20051502
  4. Hursel R, Viechtbauer W, Westerterp-Plantenga MS. The effects of green tea on weight loss and weight maintenance: a meta-analysis. Int J Obes (Lond). 2009;33(9):956-961. doi:10.1038/ijo.2009.135
  5. Ide K, Yamada H, Takuma N, et al. Green tea consumption affects cognitive dysfunction in the elderly: a pilot study. Nutrients. 2014;6(10):4032-4042. Published 2014 Sep 29. doi:10.3390/nu6104032
  6. Jimenez-Saenz M, Martinez-Sanchez Mdel C. Acute hepatitis associated with the use of green tea infusions. J Hepatol. 2006;44(3):616-617. doi:10.1016/j.jhep.2005.11.041
  7. Michalak M. Plant-Derived Antioxidants: Significance in Skin Health and the Ageing Process. Int J Mol Sci. 2022;23(2):585. Published 2022 Jan 6. doi:10.3390/ijms23020585
  8. Nobre AC, Rao A, Owen GN. L-theanine, a natural constituent in tea, and its effect on mental state. Asia Pac J Clin Nutr. 2008;17 Suppl 1:167-168.
  9. Oresajo C, Pillai S, Manco M, Yatskayer M, McDaniel D. Antioxidants and the skin: understanding formulation and efficacy. Dermatol Ther. 2012;25(3):252-259. doi:10.1111/j.1529-8019.2012.01505.x
  10. Pezeshki A, Safi S, Feizi A, Askari G, Karami F. The effect of green tea extract supplementation on liver enzymes in patients with nonalcoholic fatty liver disease. Int J Prev Med. 2016;7:28. Published 2016 Feb 1. doi:10.4103/2008-7802.173051
  11. Pham-Huy LA, He H, Pham-Huy C. Free radicals, antioxidants in disease and health. Int J Biomed Sci. 2008;4(2):89-96.
  12. Sherman SM, Buckley TP, Baena E, Ryan L. Caffeine enhances memory performance in young adults during their non-optimal time of day. Front Psychol. 2016;7:1764. Published 2016 Nov 14. doi:10.3389/fpsyg.2016.01764
  13. Venables MC, Hulston CJ, Cox HR, Jeukendrup AE. Green tea extract ingestion, fat oxidation, and glucose tolerance in healthy humans. Am J Clin Nutr. 2008;87(3):778-784. doi:10.1093/ajcn/87.3.778
  14. Weiss DJ, Anderton CR. Determination of catechins in matcha green tea by micellar electrokinetic chromatography. J Chromatogr A. 2003;1011(1-2):173-180. doi:10.1016/s0021-9673(03)01133-6
  15. Yin X, Yang J, Li T, et al. The effect of green tea intake on risk of liver disease: a meta analysis. Int J Clin Exp Med. 2015;8(6):8339-8346. Published 2015 Jun 15.
  16. Zheng XX, Xu YL, Li SH, Liu XX, Hui R, Huang XH. Green tea intake lowers fasting serum total and LDL cholesterol in adults: a meta-analysis of 14 randomized controlled trials. Am J Clin Nutr. 2011;94(2):601-610. doi:10.3945/ajcn.110.010926