Awalnya Diposkan pada Oktober 2017 | Diperbarui September 2022 

Anda menyukai makanan manis? Saya juga! Gula sering kali disalahartikan. Dan bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, gula tidak selalu “buruk.” 

Gula terkandung dalam berbagai makanan, termasuk yang Anda perkirakan, seperti kue dan minuman ringan, serta yang mungkin mengejutkan Anda, seperti roti dan bahkan kentang. Meskipun makanan tertentu, seperti buah-buahan dan jus, mengandung gula secara alami, gula tambahan ditambahkan selama pemrosesan makanan. 

Kita memerlukan gula, atau lebih khusus lagi, kita memerlukan glukosa untuk bahan bakar tubuh kita. Meskipun kita tidak memerlukan gula tambahan untuk menjalankan fungsi tubuh, gula tambahan menambahkan elemen manis dan menyenangkan dalam hidup kita. Ada banyak alternatif sehat untuk mempermanis makanan Anda sebagai pengganti gula, tetapi pertama-tama, mari kita mulai dengan dasar-dasarnya.

Apa itu Gula?

Gula merupakan jenis karbohidrat yang terbuat dari molekul yang disebut sakarida. Semua jenis gula akhirnya dipecah menjadi glukosa, gula yang digunakan tubuh kita untuk bahan bakar.  

Ada dua kategori gula, yakni alami dan tambahan. Gula alami ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran dan tidak diproses. Gula tambahan dimasukkan ke dalam makanan oleh produsen untuk membuat makanan terasa lebih enak. Makanan yang mengandung kedua jenis gula ini dapat diklasifikasikan sebagai karbohidrat sederhana atau kompleks, tergantung pada seberapa cepat tubuh Anda mencerna dan menyerapnya. 

  • Karbohidrat sederhana, seperti gula rafinasi, permen, dan roti tawar, dicerna dengan cepat dan langsung digunakan.
  • Karbohidrat kompleks, termasuk biji-bijian utuh seperti beras merah dan kinoa, buah-buahan, serta beberapa sayuran, memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dan memberikan energi yang tahan lama.

Indeks glikemik (IG) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Biasanya, makanan dengan karbohidrat sederhana cenderung memiliki IG yang lebih tinggi, sedangkan makanan dengan karbohidrat yang lebih kompleks memiliki IG yang lebih rendah. 

Memahami berbagai jenis gula dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Anda bisa terasa sangat rumit, tetapi penting untuk menjaga kesehatan Anda. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula setiap hari.1 Tidak sulit untuk memercayai hal ini sebab ada lebih dari 56 nama berbeda untuk gula di luar sana! Pemanis yang ditambahkan ke makanan termasuk dalam salah satu dari empat kategori, yakni alkohol alami, olahan, buatan, dan gula. 

Dari Mana Gula Tambahan Berasal?

Gula berasal dari berbagai sumber. Beberapa makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, secara alami mengandung gula. Gula tambahan ditambahkan oleh produsen untuk mempermanis rasa makanan. 

Gula tambahan hadir dalam berbagai varietas. Gula tambahan yang paling umum adalah tebu, tetapi bit gula, tanaman umbi-umbian, juga sering digunakan. Baik tebu maupun bit gula ditanam seperti tanaman ladang lainnya. Namun, tiap-tiap pabrik memproses tebu dengan cara yang berbeda. 

Sebagai seorang vegan, penting untuk diketahui bahwa beberapa perusahaan menggunakan filter karbon aktif yang terbuat dari arang tulang. Arang tulang berasal dari sapi dan digunakan untuk menyaring gula agar warnanya menjadi putih.2 Meskipun arang tulang tidak menjadi bagian dari gula, beberapa vegan mungkin memilih untuk menghindari jenis gula ini. Bit gula tidak menjalani proses ini kecuali jika terkontaminasi silang dengan tebu. Pastikan untuk memeriksa label gula untuk mengetahui apakah produk tersebut vegan. 

Jenis Gula

Semua gula terdiri dari molekul yang disebut sakarida. Gula dengan satu molekul gula, seperti glukosa, disebut monosakarida. Gula yang memiliki dua molekul gula, seperti gula meja, disebut disakarida. 

Jenis gula yang paling umum meliputi:

  • Glukosa: Karbohidrat paling sederhana dan sumber bahan bakar pilihan tubuh, glukosa dapat ditemukan dalam buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian utuh.3 Bisa juga digunakan sebagai gula tambahan. 
  • Sukrosa: Disakarida ini terbuat dari fruktosa dan glukosa yang biasanya kita gunakan sebagai gula meja. Sukrosa juga secara alami terdapat pada beberapa buah dan sayuran.
  • Fruktosa: Monosakarida seperti glukosa, fruktosa secara alami terkandung dalam buah segar tetapi paling banyak terkandung dalam makanan olahan dalam bentuk sirup jagung fruktosa tinggi. 

Perbedaan utama antara gula alami dan gula tambahan adalah bahwa makanan dengan gula alami memberikan nutrisi, serat, dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita selain energi dari gula. American Heart Association merekomendasikan agar Anda membatasi gula tambahan hingga kurang dari 6% dari total kalori harian Anda, ini berjumlah sekitar 25 gram untuk wanita dan 38 gram untuk pria.4 Jika Anda mencoba mengurangi asupan gula tambahan, pemanis alternatif bisa menjadi pilihan yang baik. 

7 Alternatif Pemanis Sehat Terbaik

Dengan begitu banyaknya pengganti gula di pasaran saat ini, Anda mungkin kebingungan untuk memilih yang terbaik. Pemanis alternatif yang paling sehat memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, memiliki dampak minimal pada kadar gula darah, dan tidak menyebabkan masalah pencernaan seperti gas atau kembung di perut. Berikut ini merupakan beberapa pemanis sehat yang bisa Anda coba.

  1. Buah biksu: Buah biksu adalah buah kecil seperti melon yang tumbuh di Asia Tenggara. Pemanis buah biksu 100 hingga 250 kali lebih manis dari gula meja tetapi tidak memiliki dampak yang sama pada kadar gula darah. Pemanis buah biksu tersedia dalam bentuk butiran, sirup, atau bahkan tetes cair. Terkadang buah biksu dipasangkan dengan eritritol, alkohol gula, untuk meningkatkan rasa manis.
  2. Sirup maple: Terbuat dari getah pohon maple, sirup maple merupakan pengganti yang sangat baik untuk madu atau gula. Sirup maple memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dan juga tinggi antioksidan dibandingkan dengan pemanis lainnya. 
  3. Gula kelapa: Terbuat dari getah pohon kelapa, gula kelapa adalah bentuk gula dengan pemrosesan minimum. Gula kelapa memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti gula darah Anda tidak akan melonjak tinggi setelah mengonsumsinya. Dapat digunakan dengan perbandingan 1:1 dengan butiran gula putih.
  4. KurmaKurma tinggi serat dan nutrisi lain seperti potasium dan magnesium. Kurma utuh, sirup kurma, dan pasta kurma merupakan alternatif yang baik untuk memberikan rasa manis pada smoothie atau makanan yang dipanggang. 
  5. Allulose: Jenis gula yang ditemukan dalam gandum dan buah-buahan tertentu seperti buah ara, allulose diserap secara perlahan oleh tubuh dan tidak memengaruhi kadar gula darah. Allulose tersedia dalam bentuk bubuk dan dapat digunakan dalam resep, teh, dan juga kopi
  6. SteviaStevia merupakan pemanis nabati yang 200 hingga 300 kali lebih manis dari gula tetapi tidak memengaruhi kadar gula darah. Stevia dapat digunakan untuk memanggang atau dengan cara apa pun Anda menggunakan gula biasa. 
  7. Sirup Yacon: Rendah indeks glikemik dan kaya akan prebiotik yang baik, sirup yacon membantu memberi makan bakteri baik di usus sambil mempermanis makanan Anda.  

Pengganti gula umumnya jauh lebih manis dibandingkan gula standar. Saat memasak dengan sebagian besar pengganti gula, potong setengah gula dalam resep kecuali instruksi mengatakan sebaliknya. 

Rekomendasi untuk Asupan Gula

Pedoman Diet untuk Orang Amerika tahun 2020-2025 menyarankan agar orang-orang di atas dua tahun membatasi asupan gula tambahan mereka hingga kurang dari 10% dari total asupan kalori harian mereka.5  Pedoman Diet ini juga menetapkan target kesehatan secara keseluruhan di Amerika Serikat untuk mengurangi konsumsi gula tambahan. 

Meskipun Anda harus membatasi gula tambahan, biasanya Anda tidak perlu membatasi gula alami dari buah dan sayuran. Buah-buahan dan sayuran sarat akan vitamin, mineral, dan nutrisi bersama dengan gula alami, memberikan energi yang lebih tahan lama untuk mengisi hari Anda. Anda tidak mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula dari sumber makanan nabati utuh. 

Alternatif pemanis dapat mengurangi asupan gula secara signifikan selagi tetap mengonsumsi makanan manis yang Anda sukai. Membatasi semua gula tambahan dapat menimbulkan keinginan kuat untuk mengonsumsi gula dan tidak selalu menjadi pilihan yang berkelanjutan bagi kita yang menyukai makanan manis. Membiarkan diri Anda untuk mengonsumsi makanan ini sesekali adalah cara yang sehat untuk menyeimbangkan diet Anda. 

Cara Mengurangi Asupan Gula Tambahan

Terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.6 Cara terbaik untuk membatasi asupan gula Anda adalah dengan makan lebih sedikit makanan kemasan dan makanan olahan serta meningkatkan jumlah makanan nabati setiap kali Anda makan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi jumlah gula tambahan yang Anda konsumsi:

  • Singkirkan gula batu atau gula meja dari penglihatan dan simpan di lemari Anda.
  • Taburkan pengganti gula di atas jeruk limau gedang untuk mengurangi rasa pahit dan meningkatkan asupan buah Anda (kecuali jika Anda telah diarahkan untuk menghindari jeruk limau gedang karena interaksi obat). 
  • Kurangi ukuran porsi makanan yang mengandung gula. 
  • Saat memasak atau memanggang, kurangi jumlah gula menjadi setengahnya dan gunakan rempah-rempah, herbal, dan buah kering atau segar untuk menambahkan lebih banyak rasa. 

Poin Penting

Makanan yang sarat akan gula tambahan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Alternatif pemanis yang sehat dapat membantu Anda membatasi asupan gula tambahan dan menghindari beberapa dampak buruknya pada kesehatan Anda. Pilih salah satu yang paling sesuai untuk Anda dan gaya hidup Anda. 

Ingat, meskipun Anda bertujuan untuk membatasi jumlah gula yang Anda konsumsi, pembatasan berlebih dapat menyebabkan perasaan bersalah dan tidak nyaman saat Anda mengonsumsi gula. Menggunakan pengganti gula seperti yang disebutkan di atas dapat membantu Anda mencapai target kesehatan dengan lebih mudah sambil tetap menikmati rasa manis dalam makanan Anda. 

Referensi:

  1. Department of Health U, Services H. Cut Down on Added Sugars. Published online 2015.
  2. Vegetarian Journal Mar/Apr 97 Sugar and Other Sweeteners -- The Vegetarian Resource Group. Accessed September 18, 2022. https://www.vrg.org/journal/vj97mar/973sugar.htm
  3. Macdonald IA. A review of recent evidence relating to sugars, insulin resistance and diabetes. Eur J Nutr. 2016;55(Suppl 2):17. doi:10.1007/S00394-016-1340-8
  4. Added Sugars | American Heart Association. Accessed September 18, 2022. https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/sugar/added-sugars
  5. Agriculture USD of, Services USD of H and H. Dietary guidelines for Americans 2020-2025. Am J Clin Nutr. 2020;9. doi:10.1093/ajcn/34.1.121
  6. Get the Facts: Added Sugars | Nutrition | CDC. Accessed September 18, 2022. https://www.cdc.gov/nutrition/data-statistics/added-sugars.html