Suplemen akar kian populer karena semakin banyak penelitian mulai menunjukkan potensi manfaat kesehatan dari produk tanaman yang luar biasa ini. Dari meningkatkan sistem imun hingga meningkatkan kepekaan terhadap insulin, penelitian menunjukkan bahwa suplemen akar dapat memberikan manfaat kesehatan yang menakjubkan bagi seluruh tubuh.

Apa Itu Suplemen Akar?

Suplemen akar merupakan produk makanan yang terbuat dari akar tanaman tertentu seperti jahe atau akar manis. Suplemen ini umumnya berasal dari alam dan bersifat ampuh karena akar merupakan bagian tanaman yang paling padat nutrisi.

Hal ini dikarenakan akar merupakan bagian tanaman yang menyerap unsur hara dari dalam tanah. Akar juga menyimpan nutrisi untuk dibawa ke seluruh tanaman saat tumbuh dan matang. Saat akar tanaman, seperti berberis, dibudidayakan dan dipanen pada waktu yang tepat, tanaman herbal ini memiliki profil padat nutrisi yang dapat menjadi suplemen akar yang berkhasiat.

Suplemen akar tersedia dalam berbagai bentuk. Olahannya dapat mencakup tingtur berbahan dasar alkohol, bubuk, tablet, dan kapsul.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen berbasis akar tertentu seperti tanaman yang mengandung berberin, jahe, maca, bit, dan astragalus dapat memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Manfaat Kesehatan Berberin

Berberin merupakan senyawa alkaloid berwarna kuning dengan rasa pahit yang ditemukan di akar dan batang berbagai tanaman seperti berberis Eropa, goldenseal, anggur Oregon, dan coptis.

Penelitian menunjukkan bahwa berberin dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Dalam sebuah studi meta-analisis yang terdiri dari 27 uji coba terkontrol acak yang diikuti lebih dari 2500 peserta, menemukan bahwa berberin membantu menurunkan kadar glukosa darah dan tekanan darah. Studi yang sama ini menemukan bahwa berberin, yang dikombinasikan dengan obat penurun lipid lainnya, lebih efektif dalam menurunkan lipoprotein densitas rendah (LDL), atau kolesterol jahat, dibandingkan obat penurun lipid saja.

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu alasan berberin dapat membantu menurunkan glukosa darah atau kadar gula darah adalah karena senyawa ini meningkatkan aktivitas reseptor insulin pada sel. Ini membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin dan memungkinkan lebih banyak glukosa untuk dibawa ke dalam sel dibandingkan tetap berada di aliran darah.

Studi juga menunjukkan bahwa berberin dapat berperan dalam kesehatan hati. Sebagai contoh, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa berberin membantu mengurangi inflamasi pada sel hati dengan menghentikan produksi sitokin proinflamasi, yang merupakan pembawa pesan sel yang menciptakan dan mendorong proses inflamasi dalam tubuh. Mengurangi inflamasi pada sel hati membantu mengurangi kematian sel dan jaringan parut pada jaringan hati.

Berberin juga dapat membantu memperbaiki penyakit hati berlemak nonalkohol. Sebuah studi yang melibatkan 184 pasien menemukan bahwa kombinasi berberin dan perubahan gaya hidup lebih unggul dibandingkan perubahan gaya hidup saja dalam mengurangi jumlah lemak di hati pada penderita penyakit hati berlemak. Para peserta bahkan mengalami kenaikan berat badan.

Manfaat Kesehatan Jahe

Jahe merupakan suplemen akar lainnya yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang menakjubkan bagi tubuh. Jahe merupakan akar populer yang digunakan baik sebagai obat maupun sebagai penyedap makanan.

Digunakan sebagai obat selama ribuan tahun, jahe telah menjadi makanan pokok bagi wanita hamil di seluruh dunia karena potensi manfaatnya untuk mengatasi mual dan muntah selama masa kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa jahe juga efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada kelompok individu lainnya. Sebagai contoh, sebuah studi yang melibatkan 70 anak menemukan bahwa jahe efektif mengurangi mual dan muntah akibat gastroenteritis akut.

Studi juga menunjukkan bahwa jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah yang disebabkan oleh anestesi umum. Ini dikarenakan jahe dapat membantu mengurangi waktu pengosongan lambung, yakni jumlah waktu yang diperlukan makanan untuk meninggalkan lambung.

Manfaat kesehatan potensial dari jahe juga dapat mencakup efek antiinflamasi. Studi menunjukkan bahwa jahe membantu mengurangi inflamasi pada wanita yang memiliki sindrom metabolis. Setelah disuplementasi dengan jahe, para wanita memiliki kadar insulin dan glukosa darah yang lebih baik serta kadar protein C-reaktif yang lebih rendah (penanda inflamasi).

Jahe juga dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat osteoartritis. Sebuah studi buta ganda, terkontrol plasebo mengikuti 120 orang berusia 50-70 tahun yang menderita osteoartritis lutut. Setelah 3 bulan disuplementasi dengan jahe, orang-orang ini menunjukkan pengurangan inflamasi, dengan penurunan pelepasan sitokin proinflamasi dalam tubuh.

Manfaat Kesehatan Maca

Maca merupakan akar yang berasal dari wilayah Andes di Amerika Selatan. Akar ini telah dibudidayakan dan dipanen selama ribuan tahun oleh penduduk asli di wilayah tersebut. Meskipun maca secara tradisional digunakan sebagai makanan dan obat untuk infertilitas, penelitian menunjukkan bahwa akar yang luar biasa ini dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan yang menakjubkan.

Sebagai contoh, maca dapat membantu meningkatkan energi. Sebuah studi yang melibatkan atlet profesional menunjukkan bahwa suplementasi maca selama 60 hari dapat meningkatkan performa fisik mereka lebih dari 10%. Ini dikarenakan maca dianggap dapat meningkatkan konsumsi oksigen oleh tubuh. Maca juga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot sambil mengurangi waktu pemulihan untuk aktivitas berat. Dalam penelitian pada hewan, maca terbukti meningkatkan kekuatan cengkeraman kaki tikus serta meningkatkan ketahanan olahraga. Hal ini diduga karena potensi maca dalam membersihkan metabolit seperti asam laktat dari tubuh lebih cepat sekaligus mengurangi stres oksidatif.

Studi juga menunjukkan bahwa maca bermanfaat untuk kesuburan dan kesehatan seksual, yang membenarkan penggunaan tradisionalnya. Sebuah uji coba buta ganda acak terkontrol pada pria dengan disfungsi ereksi ringan menunjukkan bahwa suplementasi maca selama 12 minggu membantu meningkatkan kesehatan umum dan seksual. Studi buta ganda acak terkontrol plasebo lainnya yang melibatkan 69 pria yang berjuang dengan infertilitas menunjukkan peningkatan konsentrasi sperma setelah disuplementasi dengan maca selama 12 minggu.

Manfaat Kesehatan Bit

Bit merupakan sayuran akar bawah tanah dengan potensi manfaat kesehatan yang luar biasa. Studi menunjukkan bahwa bit dapat meningkatkan performa atletik. Sebuah meta-analisis yang melibatkan 23 studi menunjukkan bahwa suplementasi bit dapat meningkatkan performa atletik dengan meningkatkan waktu hingga mencapai kelelahan, meningkatkan efisiensi, serta meningkatkan penyerapan oksigen secara maksimal.

Bit juga bisa menjadi antioksidan yang ampuh. Penelitian menunjukkan bahwa bit dapat berperan dalam mengurangi stres oksidatif dengan bertindak sebagai donor elektron. Ini dikarenakan tingginya jumlah antioksidan yang terkandung dalam bit, seperti betalain, rutin, dan asam kafeat.

Studi in vitro, dalam kaca, atau tabung reaksi juga menunjukkan bahwa bit dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif asam deoksiribonukleat (DNA) serta menjaga keutuhan struktural protein.

Bit juga dapat berperan dalam mendukung tekanan darah yang sehat. Sebuah meta-analisis melihat hasil dari 22 studi seputar efek bit pada tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan angka tertinggi, dan ini mengukur kekuatan yang diberikan jantung pada dinding arteri saat berdenyut. Tekanan darah diastolik merupakan angka terendah dan mengukur kekuatan jantung pada dinding arteri di antara detak jantung.

Bit terbukti secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, terutama saat suplementasi berlangsung selama lebih dari 14 hari. Hal ini diduga karena jumlah nitrat anorganik dalam bit. Nitrat anorganik dalam bit digunakan untuk memproduksi oksida nitrat dalam tubuh yang membantu meningkatkan pelebaran dan relaksasi pembuluh darah serta memperlancar aliran darah.

Manfaat Kesehatan Astragalus

Astragalus merupakan tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) selama ribuan tahun. Dalam TCM, astragalus digunakan untuk memperkuat qi, atau kekuatan kehidupan tubuh. Akar herbal ini juga digunakan sebagai tonik untuk pencernaan dan mendukung imunitas. Penelitian menunjukkan bahwa astragalus memiliki khasiat ini serta manfaat kesehatan lainnya yang menakjubkan.

Efek astragalus terhadap kesehatan imun telah diteliti dengan baik. Astragalus dapat meningkatkan kesehatan imun dengan meningkatkan aktivasi sel T dan produksi interferon-alfa. Sel T dapat bertindak sebagai sel pembunuh dalam sistem imun atau sel pembantu untuk membantu sel imun lainnya, seperti sel B, menciptakan antibodi. Interferon-alfa merupakan sitokin yang diproduksi oleh sistem imun sebagai respons terhadap penyerbu asing di dalam tubuh. Interferon-alfa membantu melawan penyakit seperti infeksi virus dan memiliki kegunaan utama dalam pengobatan hepatitis C.

Astragalus juga dapat berperan dalam mendukung antipenuaan dan umur panjang. Sebuah studi menemukan bahwa astragalus dapat melindungi dari kerusakan sel ultraviolet (UV) dengan mencegah degradasi kolagen. Radiasi UV-A dikaitkan dengan penuaan kulit.

Studi menunjukkan bahwa astragalus juga dapat membantu meningkatkan aktivitas telomerase dalam tubuh. Telomerase merupakan enzim yang membantu menjaga panjang dan keutuhan telomer, struktur di ujung kromosom. Telomer yang lebih panjang dapat dikaitkan dengan umur yang lebih panjang.

Suplemen akar kian digemari karena potensi manfaat kesehatan yang dimiliki tanaman menakjubkan ini. Suplemen akar tertentu yang mengandung berberin, jahe, maca, bit, dan astragalus dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih luas, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga meningkatkan masa hidup. Meningkatkan asupan suplemen akar dapat memberikan manfaat kesehatan yang sangat besar bagi kehidupan.

Referensi:

  1. Adwan Shekhidem H, Sharvit L, Leman E, et al. Telomeres and longevity: a cause or an effect? Int J Mol Sci. 2019;20(13):3233. Published 2019 Jul 1. doi:10.3390/ijms20133233
  2. Alcalde AM, Rabasa J. Does Lepidium meyenii (maca) improve seminal quality? Andrologia. 2020;52(10):e13755. doi:10.1111/and.13755
  3. Bahadoran Z, Mirmiran P, Kabir A, Azizi F, Ghasemi A. The nitrate-independent blood pressure-lowering effect of beetroot juice: a systematic review and meta-analysis [published correction appears in Adv Nutr. 2018 May 1;9(3):274]. Adv Nutr. 2017;8(6):830-838. Published 2017 Nov 15. doi:10.3945/an.117.016717
  4. Clifford T, Howatson G, West DJ, Stevenson EJ. The potential benefits of red beetroot supplementation in health and disease. Nutrients. 2015;7(4):2801-2822. Published 2015 Apr 14. doi:10.3390/nu7042801
  5. Cong YS, Wright WE, Shay JW. Human telomerase and its regulation. Microbiol Mol Biol Rev. 2002;66(3):407-425. doi:10.1128/MMBR.66.3.407-425.2002
  6. da Silva Leitão Peres N, Cabrera Parra Bortoluzzi L, Medeiros Marques LL, et al. Medicinal effects of Peruvian maca (Lepidium meyenii): a review. Food Funct. 2020;11(1):83-92. doi:10.1039/c9fo02732g
  7. Domínguez R, Cuenca E, Maté-Muñoz JL, et al. Effects of beetroot juice supplementation on cardiorespiratory endurance in athletes. a systematic review. Nutrients. 2017;9(1):43. Published 2017 Jan 6. doi:10.3390/nu9010043
  8. Domínguez R, Maté-Muñoz JL, Cuenca E, et al. Effects of beetroot juice supplementation on intermittent high-intensity exercise efforts. J Int Soc Sports Nutr. 2018;15:2. Published 2018 Jan 5. doi:10.1186/s12970-017-0204-9
  9. Imenshahidi M, Hosseinzadeh H. Berberine and barberry (Berberis vulgaris): A clinical review. Phytother Res. 2019;33(3):504-523. doi:10.1002/ptr.6252
  10. Lan J, Zhao Y, Dong F, et al. Meta-analysis of the effect and safety of berberine in the treatment of type 2 diabetes mellitus, hyperlipemia and hypertension. J Ethnopharmacol. 2015;161:69-81. doi:10.1016/j.jep.2014.09.049
  11. Liang Y, Xu X, Yin M, et al. Effects of berberine on blood glucose in patients with type 2 diabetes mellitus: a systematic literature review and a meta-analysis. Endocr J. 2019;66(1):51-63. doi:10.1507/endocrj.EJ18-0109
  12. Liu P, Zhao H, Luo Y. Anti-aging implications of Astragalus membranaceus (Huangqi): a well-known chinese tonic. Aging Dis. 2017;8(6):868-886. Published 2017 Dec 1. doi:10.14336/AD.2017.0816
  13. LiverTox: clinical and research information on drug-induced liver injury [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Alpha Interferon. [Updated 2018 May 4]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547867/
  14. Mozaffari-Khosravi H, Naderi Z, Dehghan A, Nadjarzadeh A, Huseini HF. Effect of ginger supplementation on proinflammatory cytokines in older patients with osteoarthritis: outcomes of a randomized controlled clinical trial. J Nutr Gerontol Geriatr. 2016;35:209–18.
  15. Nikkhah Bodagh M, Maleki I, Hekmatdoost A. Ginger in gastrointestinal disorders: a systematic review of clinical trials. Food Sci Nutr. 2018;7(1):96-108. Published 2018 Nov 5. doi:10.1002/fsn3.807
  16. Nocerino R, Cecere G, Micillo M, et al. Efficacy of ginger as antiemetic in children with acute gastroenteritis: a randomised controlled trial. Aliment Pharmacol Ther. 2021;54(1):24-31. doi:10.1111/apt.16404
  17. Poles J, Karhu E, McGill M, McDaniel HR, Lewis JE. The effects of twenty-four nutrients and phytonutrients on immune system function and inflammation: A narrative review. J Clin Transl Res. 2021;7(3):333-376. Published 2021 May 27.
  18. Qi Y, Gao F, Hou L, Wan C. Anti-inflammatory and immunostimulatory activities of astragalosides. Am J Chin Med. 2017;45(6):1157-1167. doi:10.1142/S0192415X1750063X
  19. Song D, Hao J, Fan D. Biological properties and clinical applications of berberine. Front Med. 2020;14(5):564-582. doi:10.1007/s11684-019-0724-6
  20. Tafuri S, Cocchia N, Vassetti A, et al. Lepidium meyenii (Maca) in male reproduction. Nat Prod Res. 2021;35(22):4550-4559. doi:10.1080/14786419.2019.1698572
  21. Yan HM, Xia MF, Wang Y, et al. Efficacy of berberine in patients with non-alcoholic fatty liver disease. PLoS One. 2015;10(8):e0134172. Published 2015 Aug 7. doi:10.1371/journal.pone.0134172
  22. Zhu H, Xu W, Wang N, et al. Anti-fatigue effect of Lepidium meyenii Walp. (Maca) on preventing mitochondria-mediated muscle damage and oxidative stress in vivo and vitro. Food Funct. 2021;12(7):3132-3141. doi:10.1039/d1fo00383f