Awalnya diposkan pada Januari 2018/Diperbarui Februari 2023

Apa yang Dimaksud dengan Makanan Organik?

Pada tahun 2002, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menetapkan standar yang harus dipenuhi oleh makanan berlabel "organik". Standar sertifikasi organik sama saja untuk negara-negara yang memilikinya. Makanan organik diproduksi tanpa menggunakan pestisida atau pupuk sintetis. 

Sertifikasi organik tidak mengizinkan penggunaan lumpur limbah sebagai pupuk, tanaman yang telah dimodifikasi secara genetik, atau produk pangan yang telah diradiasi. Untuk diberi label makanan organik di Amerika Serikat, lembaga sertifikasi yang disetujui pemerintah memeriksa kebun untuk memastikan petani mengikuti semua aturan yang diperlukan untuk memenuhi standar organik USDA. 

Sertifikasi organik mencakup produk dan makanan lainnya, termasuk daging, unggas, telur, serta produk olahan susu. Makanan dari hewan harus diproduksi tanpa antibiotik atau hormon pertumbuhan. 

Di AS, sebagian besar makanan organik dilengkapi dengan segel Organik USDA pada labelnya, tetapi pelabelan tersebut tidak diperlukan. Jika suatu produk secara curang diberi label "organik" di AS, hal itu dapat mengakibatkan denda berat untuk setiap pelanggaran.

Cara Mengikuti Diet Organik

Orang yang mengikuti diet organik murni memilih untuk mengonsumsi makanan yang memenuhi standar sertifikasi saja atau yang memiliki jaminan bahwa makanan tersebut ditanam tanpa pupuk konvensional. Praktik penanaman organik umumnya dianggap sangat bermanfaat bagi lingkungan karena polusi yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan pertanian tradisional serta menjaga tanah tetap aman dan sehat. Praktik-praktik ini memberikan dampak yang baik bagi planet ini maupun manusia.

Mengonsumsi beragam makanan organik atau mengkhususkan satu macam saja dapat berdampak langsung pada kesehatan seseorang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya akan buah dan sayuran yang ditanam secara organik dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu. Dan, meskipun kandungan nutrisi dari makanan yang ditanam secara organik mirip dengan makanan yang ditanam secara konvensional, varietas organik memberikan lebih banyak fitokimia yang meningkatkan kesehatan dan kandungan pestisidanya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ditanam secara konvensional. Ada juga keunggulan nutrisi pada daging organik dan produk olahan susu.1-3 

Membaca label dapat membantu konsumen menemukan makanan organik, dan segel sertifikasi Organik USDA dapat menjadi alat identifikasi yang sangat membantu. Segel ini dapat digunakan pada makanan organik utuh, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Segel ini juga dapat digunakan pada makanan multibahan yang mengandung 95 persen atau lebih bahan organik. Makanan yang mengandung persentase organik lebih rendah dapat mencantumkan bahan organik pada labelnya, tetapi tidak bisa menggunakan segel USDA.

Tidak ada makanan yang dilarang secara tegas dalam diet organik murni selain makanan non-organik. Orang yang mengikuti diet organik sering juga mengonsumsi beberapa makanan yang ditanam secara konvensional karena beberapa buah dan sayuran umumnya memiliki kadar pestisida yang lebih rendah, atau mereka mungkin memilih untuk menghindari buah dan sayuran dengan kandungan pestisida paling tinggi.

Tip Berbelanja Makanan Organik

Setiap tahunnya, Environmental Working Group, sebuah organisasi nirlaba di AS, menerbitkan dua daftar yang dapat membantu orang-orang memilih buah dan sayuran segar berdasarkan kontaminasi pestisida. Dirty Dozen™ dan Clean Fifteen™ masing-masing mencantumkan produk yang paling banyak dan paling sedikit terkontaminasi pestisida. Daftar ini didasarkan pada data yang diberikan oleh USDA. 

Berikut adalah daftar dari data EWG tahun 2022.

Dirty Dozen 2022:

  1. Stroberi
  2. Bayam
  3. Kale, collard, dan sawi India
  4. Nektarin
  5. Apel
  6. Anggur
  7. Paprika dan cabai
  8. Ceri
  9. Persik
  10. Pir
  11. Seledri
  12. Tomat

Clean Fifteen 2022:

  1. Alpukat
  2. Jagung manis
  3. Nanas
  4. Bawang bombai
  5. Pepaya
  6. Kacang manis (beku)
  7. Asparagus
  8. Melon madu
  9. Kiwi
  10. Kubis
  11. Jamur
  12. Blewah
  13. Mangga
  14. Semangka
  15. Ubi Jalar

Produk lainnya yang harus dicari saat mengikuti diet organik adalah suplemen organik dan herbal organik, produk mandi dan kecantikan organik, dan bahkan produk rumahan organik. Semakin Anda dapat menghindari kemungkinan racun yang terkandung dalam produk yang Anda konsumsi, hirup atau paparkan ke kulit, maka semakin sehat diri Anda dan seluruh planet ini.

Referensi:

  1. Rahman SME, Mele MA, Lee YT, Islam MZ. Consumer Preference, Quality, and Safety of Organic and Conventional Fresh Fruits, Vegetables, and Cereals. Foods. 2021 Jan 6;10(1):105. 
  2. Mie A, Andersen HR, Gunnarsson S, Kahl J, Kesse-Guyot E, Rembiałkowska E, Quaglio G, Grandjean P. Human health implications of organic food and organic agriculture: a comprehensive review. Environ Health. 2017 Oct 27;16(1):111. 
  3. Crinnion WJ. Organic foods contain higher levels of certain nutrients, lower levels of pesticides, and may provide health benefits for the consumer. Altern Med Rev. 2010 Apr;15(1):4-12.
  4. EWG's 2022 Shopper's Guide to Pesticides in Produce™