Asam amino merupakan bahan penyusun protein dan sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh. Tanpa protein, tubuh manusia tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Setiap proses biokimia yang terjadi untuk menopang kehidupan ditenagai oleh protein.

Tubuh manusia tidak hanya mampu menggunakan asam amino untuk berbagai keperluan tetapi juga mampu mendaur ulangnya. Tubuh sangat efisien dalam memecah protein lama menjadi asam amino sehingga dapat digunakan kembali untuk memproduksi protein baru.

Dari 20 asam amino yang ditemukan dalam protein tubuh Anda, sembilan (9) dianggap sebagai asam amino “esensial”. Kesembilan asam amino tersebut dianggap penting karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya secara internal dan harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, makan makanan yang seimbang sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh.

Tiga asam amino pertama yang perlu kita ambil dari makanan meliputi tiga BCAA (Asam Amino Rantai Cabang) yang dikenal sebagai Valin, Isoleusin, Leusin. Enam asam amino lainnya adalah Histidin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan. Kita akan membahas ini secara mendetail serta peranan dari masing-masing asam amino bagi kesehatan dan kesejahteraan kita.

Valin, Isoleusin, Leusin (BCAA))

Valin, Isoleusin, dan Leusin dikenal sebagai asam amino rantai cabang (BCAA) yang mengacu pada sifat “bercabang“ dari struktur molekulnya. Para peneliti telah menemukan bahwa suplementasi BCAA dapat membantu sintesis protein otot, pertumbuhan otot tanpa lemak, mendukung pemulihan otot, serta mengurangi kelelahan otot, terutama setelah berolahraga.

Manfaat Tambahannya meliputi:

  • Memperbaiki gejala insomnia dan kecemasan
  • Menekan nafsu makan
  • Mengatur sistem imun
  • Membantu pemulihan jaringan otot
  • Meningkatkan daya tahan selama latihan

Sumber alami BCAA meliputi daging merah, produk susu, legum, kacang-kacangan, gandum, dan biji-bijian.

Dosis BCAA yang disarankan adalah sekitar 2-4 gram per jam selama latihan dan segera setelahnya selama masa pemulihan.

Histidin

Histidin merupakan prekursor untuk beberapa molekul dan membantu beberapa fungsi dalam tubuh. Salah satu fungsi histidin adalah, asam amino ini menempati posisi penting dalam protein yang dikenal sebagai hemoglobin dan mioglobin. Hemoglobin dan mioglobin adalah protein yang bertugas mengikat oksigen dan membawanya ke seluruh area tubuh yang memerlukannya.

Protein mioglobin bertugas membawa dan mengangkut oksigen ke otot, sementara hemoglobin bertugas membawa oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Histidin hadir dalam hemoglobin dan mioglobin untuk membantu stabilisasi keduanya serta kemampuannya untuk mengikat oksigen.

Tubuh juga dapat mengubah histidin menjadi histamin, molekul yang ada di semua jaringan. Histamin merupakan molekul yang menjadi penyebab utama munculnya reaksi alergi seperti timbulnya gatal-gatal dan bersin sebagai respons terhadap alergen tertentu. Histamin juga berperan dalam saluran usus dan membantu merangsang sekresi asam di lambung. Dokter Anda mungkin meresepkan “Antihistamin” untuk membantu meringankan gejala alergi dan refluks asam.

Beberapa makanan yang kaya akan histidin meliputi telur, daging sapi, daging domba, kacang, gandum utuh, keju, daging babi, daging ayam, kedelai, kalkun, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Histidin juga dapat ditemukan pada sebagian besar bubuk protein whey dan vegan .

L-Lisin

L-Lisin, seperti asam amino lainnya, memiliki beberapa fungsi dalam tubuh tetapi dua yang paling menonjol adalah fungsinya dalam DNA kita dan dalam pembentukan kolagen. Lisin membantu mencegah DNA dari kerusakan atau terpengaruh secara negatif.

L-Lisin juga penting dalam pembentukan kolagen dan hanya berfungsi jika memiliki kadar vitamin C yang memadai. Kolagen merupakan bahan penyusun tulang, pembuluh darah, jaringan, mata, ginjal, dan banyak lagi. Selain itu, kolagen diperlukan untuk menjaga gigi seseorang tetap di tempatnya. Ada beberapa langkah dalam proses pembentukan kolagen, dan tiap-tiap langkahnya difokuskan untuk membuatnya lebih kuat atau lebih fleksibel. Tanpa kolagen, kita tidak akan mampu menopang tubuh kita secara struktural. Kolagen sangat penting untuk perkembangan jaringan dan organ yang sehat, kuat, dan tahan lama.

Kebanyakan orang juga mengandalkan suplementasi L-lisin untuk membantu mencegah wabah infeksi virus, seperti yang disebabkan oleh HSV atau Virus Herpes Simplex. Menurut penelitian, dosis 3.000 mg per hari diperlukan untuk menekan infeksi.

Beberapa makanan yang kaya akan L-Lisin meliputi ikan, daging giling, ayam, kedelai, kacang azuki, kacang merah, kacang navy, susu, kacang polong, dan lentil.

Metionin

Metionin memiliki peran integral dalam pembentukan berbagai hormon dan molekul yang ditemukan dalam tubuh, khususnya berperan dalam sintesis molekul yang disebut S-Adenosyl Methionine, atau SAMe. SAMe terbentuk dari kombinasi Metionin dan ATP (Adenosin Trifosfat), “molekul energi” utama tubuh. SAMe memiliki peran di berbagai bagian tubuh dan juga diyakini bermanfaat bagi otak. Studi ilmiah pada tikus telah menunjukkan bahwa pemberian SAMe dapat menghasilkan efek antidepresan ringan.

Selain itu, SAMe diperlukan untuk pembentukan hormon seperti Norepinefrin dan Epinefrin. Keduanya memiliki berbagai efek pada tubuh, dengan Epinefrin yang lebih dikenal sebagai hormon “lawan atau lari”, kadang-kadang disebut sebagai Adrenalin.

Hormon-hormon ini dilepaskan dalam situasi tertekan dan memungkinkan kita untuk merespons dengan melarikan diri atau menghadapinya secara langsung.

Metionin dapat diperoleh dari makanan seperti telur, daging, ikan, biji-bijian, beberapa kacang, dan yang pasti sereal gandum.

Fenilalanin dan Tirosin

Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang ditemukan dalam berbagai makanan. Manfaat Fenilalanin meliputi pengobatan nyeri kronis. Selain itu, penelitian pada hewan bahkan menunjukkan peningkatan dalam berjalan, kekakuan, kemampuan berbicara, dan depresi yang sering dikaitkan dengan penyakit Parkinson.

Asam amino Fenilalanin juga dapat diubah menjadi asam amino Tirosin. Dengan bantuan dari SAMe, tirosin dapat diubah menjadi epinefrin (adrenalin) dan kemudian diubah menjadi Norepinefrin (noradrenalin) yang merupakan bahan kimia yang ditemukan di otak yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kewaspadaan, daya ingat, meningkatkan suasana hati, dan menekan nafsu makan.

Tirosin juga merupakan prekursor untuk neurotransmitter yang dikenal sebagai dopamin, hormon yang dilepaskan oleh sel-sel saraf kita.

Dopamin dianggap memainkan peran penting dalam jalur penghargaan dan keinginan di otak kita. Dopamin juga berperan dalam kasus kecanduan obat-obatan seperti kokain, metamfetamin, atau bahkan nikotin. Selain itu, penyakit seperti Parkinson yang melibatkan serangkaian masalah gerakan dan tremor, dikaitkan dengan penurunan jumlah dopamin di bagian otak tertentu.

Tirosin secara alami dapat ditemukan dalam makanan seperti ayam, daging kalkun, susu, yoghurt, keju cottage, ikan, kacang tanah, kacang almon, biji wijen, produk kedelai, dan alpukat.

Treonin

Treonin secara langsung membantu mendukung sistem saraf pusat, sistem imun, serta meningkatkan kesehatan jantung dan hati. Salah satu peran treonin adalah membantu mensintesis asam amino lainnya seperti glisina dan serin yang membantu menghasilkan kolagen, elastin, dan jaringan otot lainnya. Treonin membantu pembentukan gigi dan tulang yang lebih kuat dan mengatur sistem imun. Treonin juga penting dalam proses penyembuhan luka.

Para ilmuwan telah menemukan treonin berguna dalam mengobati penyakit Lou Gehrig, juga dikenal sebagai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Kadar yang memadai dapat ditemukan pada sebagian besar daging, susu, dan telur. Vegan bisa mendapatkan porsi treonin yang sehat dari bibit gandum, kacang-kacangan, kacang, dan biji-bijian.

Triptofan

Triptofan bertanggung jawab untuk penyusunan berbagai molekul penting seperti protein, serotonin, melatonin, dan neurotransmiter lain yang penting bagi tubuh manusia.

Peran Serotonin:

  • Mengatur suasana hati serta membantu melawan kecemasan dan depresi
  • Respons nyeri
  • Tidur
  • Mengatur suhu
  • Mengatur tekanan darah

Resep antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors, SSRI (fluoxetine, paroxetine, sertraline) membantu meningkatkan kadar serotonin otak.

Triptofan juga diperlukan untuk memproduksi Melatonin, yang memainkan peran besar dalam ritme sirkadian dan tidur. Melatonin disekresikan ke dalam tubuh dalam siklus yang berbeda setiap hari dan membantu meningkatkan siklus tidur-bangun yang biasa kita semua lakukan.

Produksi melatonin berkurang seiring bertambahnya usia, yang kemungkinan menjelaskan alasan mengapa kita lebih mudah terbangun seiring bertambahnya usia dan juga mengapa tertidur menjadi lebih sulit. Suplemen melatonin sering dikonsumsi untuk membantu seseorang tertidur dan juga digunakan oleh banyak orang yang mengalami mabuk pacaterbang, gangguan kerja giliran, dan gangguan tidur-bangun non-24.

Oleh karena itu, Serotonin dan Melatonin, keduanya merupakan turunan dari Triptofan, berperan penting dalam menjalani hidup sehat yang berkualitas.

Triptofan dapat ditemukan pada salmon, ayam, kalkun, telur, bayam, biji, kacang-kacangan, produk kedelai, dan susu.

Asam amino non-esensial penting lainnya yang penting bagi fungsi manusia adalah Glutamin.

Glutamin

Para ilmuwan telah menemukan bahwa Glutamin merupakan salah satu asam amino bebas yang paling melimpah yang ada di dalam tubuh manusia. Glutamin bertanggung jawab untuk berbagai proses metabolisme. Glutamin dianggap sebagai asam amino “glukogenik” menyiratkan bahwa jika dan saat tubuh Anda memerlukan sumber energi tambahan dalam bentuk glukosa, tubuh dapat mengubah glutamin menjadi glukosa dan menyediakan energi yang diperlukan tubuh.

Beberapa sel yang membelah paling cepat di tubuh Anda, termasuk sel darah putih yang membantu melawan infeksi (juga dikenal sebagai leukosit), menggunakan glutamin untuk menyediakan energi untuk replikasi sel.

Menurut penelitian, suplementasi Glutamin menghasilkan periode pemulihan yang lebih cepat dan rasa sakit yang berkurang secara signifikan setelah olahraga berat. Oleh karena itu, glutamin memiliki efek langsung pada pertumbuhan kembali otot dan fungsinya serta fungsi sistem imun yang tepat.

Meskipun tubuh Anda secara alami memproduksi glutamin, pada saat tekanan yang ekstrim seperti olahraga atau sakit, tubuh dapat mengalami defisit. Para peneliti meyakini bahwa tubuh manusia melepaskan hormon stres utama, Kortisol, yang menurunkan penyimpanan glutamin. Oleh karena itu, pada saat stres tinggi, penting untuk menyadari kekurangan glutamin.

Tanda-tanda Kekurangan Glutamin:

  • Kecemasan
  • Sistem imun melemah
  • Latihan pascapemulihan tertunda
  • Sembelit atau diare

Glutamin juga penting bagi penderita Usus Bocor dan/atau gejala Iritasi Usus Besar. Glutamin dipercaya mampu menjaga lapisan usus agar tetap sehat.

Sumber alami Glutamin meliputi ayam, ikan, kubis, bayam, susu, tahu, lentil, kacang. Asupan makanan normal Glutamin adalah sekitar 3 sampai 6 g per hari.

Asam Amino, Protein, dan Kualitas Hidup

Kesimpulannya, asam amino merupakan bahan penyusun untuk setiap protein yang ditemukan dalam tubuh manusia dan sangat penting bagi kesehatan, kehidupan, serta peningkatan kualitas hidup. Pola makan seimbang adalah hal terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk memastikan asupan asam amino yang cukup.

Penting untuk diketahui bahwa sembilan asam amino terpenting tidak disintesis secara alami dari tubuh kita dan harus diperoleh melalui makanan dan suplemen. Mereka yang berolahraga secara teratur sering kali berfokus pada BCAA, yang ditemukan memiliki manfaat menurut studi ilmiah. Jika Anda mengalami gejala yang berpotensi menyerupai defisiensi, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Referensi:

Special Thanks to Rashid Awan and Chinedum Oranusi, Medical Students at UC Riverside School of Medicine for assisting me in the research for this article.  
 
  1. Young SN, Shalchi M. The effect of methionine and S-adenosylmethionine on S-adenosylmethionine levels in the rat brain. J Psychiatry Neurosci. 2005;30(1):44–48.
  2. Miller D, Reddy BY, Tsao H. Molecular Targeted Therapies. In: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, Orringer JS. eds. Fitzpatrick's Dermatology, 9e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2570&sectionid=210444152. Accessed April 07, 2019.
  3. Rodwell VW. Biosynthesis of the Nutritionally Nonessential Amino Acids. In: Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil P. eds. Harper's Illustrated Biochemistry, 31e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2386&sectionid=187832918. Accessed April 07, 2019.
  4. Moriwaki, M., Wakabayashi, H., Sakata, K. et al. J Nutr Health Aging (2019) 23: 348. https://doi.org/10.1007/s12603-019-1172-3
  5. err J. CONNECTIVE TISSUE AND BONE. In: Janson LW, Tischler ME. eds. The Big Picture: Medical Biochemistry New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2355&sectionid=185845003. Accessed April 07, 2019.
  6. General Principles & Energy Production in Medical Physiology. In: Barrett KE, Barman SM, Brooks HL, Yuan JJ. eds. Ganong's Review of Medical Physiology, 26eNew York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2525&sectionid=204290215. Accessed April 07, 2019.
  7. Kennelly PJ, Rodwell VW. protein: Myoglobin & Hemoglobin. In: Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil P. eds. Harper's Illustrated Biochemistry, 31e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2386&sectionid=187830863. Accessed April 07, 2019.
  8. Integrative Medicine (Encinitas). 2017 Jun;16(3):42-46.L-Lysine and HSV Infection
  9. Rodwell VW. Conversion of Amino Acids to Specialized Products. In: Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil P. eds. Harper's Illustrated Biochemistry, 31e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2386&sectionid=187833183. Accessed April 07, 2019.
  10. Rodwell VW. Catabolism of the Carbon Skeletons of Amino Acids. In: Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil P. eds. Harper's Illustrated Biochemistry, 31e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2386&sectionid=187833082. Accessed April 07, 2019.
  11. AMINO ACIDS AND protein. In: Janson LW, Tischler ME. eds. The Big Picture: Medical Biochemistry New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2355&sectionid=185844299. Accessed April 07, 2019.
  12. Rodwell VW. Biosynthesis of the Nutritionally Nonessential Amino Acids. In: Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil P. eds. Harper's Illustrated Biochemistry, 31e New York, NY: McGraw-Hill; . http://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?bookid=2386&sectionid=187832918. Accessed April 07, 2019.
  13. DeRouchey J, Hoover B, Rau DC. A comparison of DNA compaction by arginine and lysine peptides: a physical basis for arginine rich protamines. Biochemistry. 2013;52(17):3000–3009. doi:10.1021/bi4001408
  14. Hullár I e. Effects of oral L-carnitine, L-lysine administration and exercise on body composition and histological and biochemical parameters in pigeons. - PubMed - NCBI. Ncbi.nlm.nih.gov. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18477325. Published 2019. Accessed April 14, 2019.
  15. Legault Z e. The Influence of Oral L-Glutamine Supplementation on Muscle Strength Recovery and Soreness Following Unilateral Knee Extension Eccentric Exercise. - PubMed - NCBI. Ncbi.nlm.nih.gov. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25811544. Published 2018. Accessed April 14, 2019.
  16. Catabolism of the Carbon Skeletons of Amino Acids | Harper's Illustrated Biochemistry, 31e | AccessMedicine | McGraw-Hill Medical. Accessmedicine.mhmedical.com. https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?sectionid=187833082&bookid=2386&jumpsectionid=187833088&Resultclick=2#1162228792. Published 2018. Accessed April 14, 2019.
  17. General Principles & Energy Production in Medical Physiology | Ganong's Review of Medical Physiology, 26e | AccessMedicine | McGraw-Hill Medical. Accessmedicine.mhmedical.com. https://accessmedicine.mhmedical.com/content.aspx?sectionid=204290215&bookid=2525&jumpsectionid=204290376&Resultclick=2. Published 2018. Accessed April 14, 2019.
  18. Moriwaki M e. The Effect of Branched Chain Amino Acids-Enriched Nutritional Supplements on Activities of Daily Living and Muscle Mass in Inpatients with Gait Imp... - PubMed - NCBI. Ncbi.nlm.nih.gov. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30932133. Published 2018. Accessed April 14, 2019.