Makan seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi terkadang makanan tertentu (atau beberapa makanan) dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan. Mengidentifikasi intoleransi makanan dapat menyatukan Anda kembali dengan makanan favorit dan membantu Anda menemukan yang baru. Baca terus untuk mempelajari seputar intoleransi makanan yang paling umum dan cara suplemen enzim pencernaan memberikan dukungan, plus tips yang mengarahkan Anda untuk memasak dan makan di luar. 

Intoleransi makanan merupakan respons saluran pencernaan terhadap makanan, sedangkan alergi merupakan respons imun. Intoleransi dapat disebabkan oleh komponen makanan, defisiensi enzim, masalah pada transit GI, atau masalah pada sisi fisik pencernaan. 

Intoleransi makanan yang umum meliputi karbohidrat kompleks, gula susu (laktosa), protein susu (kasein), gluten, fenol, dan FODMAP (oligo-, di-, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi). Tingkat keparahan intoleransi makanan berkisar dari mengganggu kehidupan sehari-hari hingga menyingkirkan makanan pada acara-acara khusus. 

Intoleransi makanan memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mencerna atau memecah makanan atau nutrisi tertentu. Gejalanya dapat terjadi beberapa jam kemudian, yang meliputi:  

  • Buang Angin Sesekali 
  • Kembung
  • Kram
  • Nyeri Ulu Hati Sesekali
  • Diare
  • Gangguan pencernaan 
  • Masalah Pencernaan Lainnya 

6 Intoleransi Makanan Paling Umum 

Daftar alergen makanan yang paling umum1 dan intoleransi makanan saling tumpang tindih, tetapi ada perbedaannya. Memengaruhi hingga 2 dari 10 orang Amerika2, intoleransi makanan meliputi: 

FODMAP: Saat tidak dicerna di saluran pencernaan bagian bawah, karbohidrat ini memaksa air masuk ke saluran pencernaan, yang menyebabkan ketidaknyamanan. Makanan tinggi FODMAP meliputi: bawang bombai dan bawang putih, gandum, gandum hitam, kacang-kacangan, articok, produk susu, buah-buahan, madu, agave, jamur, dan kacang kapri. 

Gula susu dan protein susu: Di luar intoleransi laktosa (gula susu), beberapa orang dapat mengalami masalah dalam memecah kasein (protein yang ditemukan dalam susu).  Suplemen enzim pencernaan yang mengandung laktase dapat membantu memecah laktosa (gula susu), kasein (protein susu), dan lemak susu untuk pencernaan makanan yang sempurna.*    

Gandum: Gluten3 merupakan protein utama dalam gandum, gandum hitam, dan barli. Sensitivitas terhadap gandum dapat dibatasi pada gluten atau termasuk protein lainnya seperti gliadin dan glutenin. Terkadang tubuh seseorang tidak menoleransi aspek gandum itu sendiri, sementara yang lainnya tidak menoleransi gluten. (Intoleransi gluten atau gandum tidak sama dengan penyakit seliak.) Carilah suplemen enzim pencernaan yang memberikan dukungan untuk diet bebas gluten atau bebas kasein. 

Fenol4: Nutrisi antioksidan yang terkandung dalam beberapa tanaman ini penting untuk kesehatan, tetapi beberapa orang sensitif terhadapnya. 

Fruktosa: gula sederhana yang ditemukan dalam buah, beberapa sayuran, madu, agave, serta pemanis lainnya, dan beberapa orang sensitif terhadapnya. 

Serat dalam sayuran mentah dan karbohidrat kompleks lainnya dalam makanan seperti polong-polongan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pencernaan. Lemak atau protein makanan juga dapat mengganggu pencernaan. Tak peduli seberapa sensitif Anda terhadap makanan, Anda selalu punya pilihan! 

Suplemen Enzim Pencernaan

Untuk benar-benar mencerna makanan dan mengasimilasi nutrisi penting, tubuh memerlukan pasokan enzim pencernaan yang memadai. Suplemen enzim pencernaan menawarkan dukungan saat kekurangan enzim tersebut. Suplementasi enzim pencernaan dapat membantu melawan pencernaan yang tidak sempurna, dan mencegah gejala yang berhubungan dengan kekurangan enzim. 

Dalam memilih enzim, carilah produk yang mengukur enzim berdasarkan tingkat aktivitas, menggunakan standar unik untuk setiap jenis, sesuai standar Food Chemical Codex yang diakui secara internasional untuk kemurnian, kualitas, dan identitas bahan makanan. 

Cara Menghindari Makanan yang Menimbulkan Masalah bagi Anda

Berikut enam cara menghindari makanan yang mengandung bahan bermasalah dan pelajari cara menemukan makanan yang memberikan manfaat bagi Anda. 

  1. Baca labelnya. Alergen yang paling umum dicetak dalam huruf tebal, jadi jika intoleransi Anda adalah salah satunya, maka akan lebih mudah ditemukan. Baca setiap bahan dengan cermat. Beberapa bahan menggunakan lebih dari satu nama. 
  2. Pilih produk berlabel bebas gluten, bebas susu, bebas kedelai, bebas jagung, bebas telur, dan bebas kacang. Produk-produk ini sering dibuat di fasilitas yang menghindari kontaminasi silang, yang mengurangi risiko Anda. Dan mereka menyebutkan kontaminan potensial untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat. 
  3. Sering-seringlah memasak di rumah. “Bahan rahasia” atau campuran rempah yang tidak berbahaya dapat memicu sensitivitas makanan saat makan di luar. Memasak untuk diri sendiri dapat membantu Anda menghindari pemicu alergi. 
  4. Tanyakan seputar menu dan metode memasak. Telepon dulu, jelajahi menu online, dan pertimbangkan untuk membawa daftar makanan yang memicu alergi Anda. Lebih banyak restoran melayani preferensi diet yang berbeda, jadi lakukan pencarian online untuk menemukan beberapa restoran di dekat Anda. 
  5. Jangan menanggungnya sendiri. Memiliki orang yang “mengerti” kondisi Anda bisa sangat membantu. Cari grup yang terkait dengan intoleransi makanan Anda di Facebook, cari tagar terkait di Instagram, dan ikuti TikTokers yang senasib dengan Anda. 
  6. Menjelajah secara online. Dari tepung kembang kol dan keripik tortilla bebas biji-bijian hingga queso mete dan yoghurt lupin, Anda dapat mengganti hampir setiap makanan dengan versi yang berbeda jika Anda memiliki intoleransi. 
  7. Persiapkan kebutuhan Anda. Bawalah camilan bersama Anda jika rasa lapar tiba-tiba datang, dan simpan enzim andalan Anda di dekat Anda. Camilan dapat memberikan dukungan di rumah dan di perjalanan. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Merasa Memiliki Intoleransi Makanan

  • Lacak gejala Anda untuk menghubungkan titik-titik antara apa yang Anda makan dan apa yang Anda rasakan setelahnya. Ini juga bisa menjadi alat yang berguna bagi penyedia layanan kesehatan Anda. 
  • Ambil tantangan diet eliminasi. Diet ini menghilangkan makanan yang kemungkinan besar dapat memicu intoleransi untuk jangka waktu tertentu. Makanan ditambahkan kembali dengan hati-hati untuk memantau segala reaksinya. 
  • Temui penyedia layanan kesehatan untuk melakukan pengujian, yang dapat menentukan apakah makanan atau bahan tertentu menjadi pemicu munculnya gejala Anda. 
  • Bersabarlah dan santai saja. Butuh waktu untuk mencari tahu apa yang terjadi dan makanan apa saja yang terkadang menyebabkan masalah bagi Anda. 

Mulailah dengan berkonsultasi kepada penyedia layanan kesehatan. Dengan beberapa langkah sederhana, Anda dapat mulai mengidentifikasi makanan mana saja yang dapat menimbulkan masalah dan mempelajari cara mengatasinya!

Referensi: 

  1. https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/food-allergies-what-you-need-know 
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6682924/
  3. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28244676/ 
  4. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32691460/