Kalau bicara tentang perawatan kulit, retinol tampaknya ada di garis depan. Sebagai produk yang telah digunakan berabad-abad untuk memperbaiki dan mengatasi masalah kulit umum pada kulit yang menua, seperti kerutan, garis halus, dan bintik hitam, retinol telah dipandang sebagai produk andalan untuk mempertahankan kulit sehat. Namun, bagi sejumlah orang, khususnya mereka yang memiliki kulit sensitif, retinol tidak terlalu dikaitkan dengan kulit sehat yang berkilau, tetapi lebih dikaitkan dengan kemerahan, pengelupasan, dan iritasi kulit. Apakah ada alternatif bagi orang yang tertarik dengan perawatan kulit, tetapi tidak ingin menggunakan retinol dalam rutinitas perawatan kulitnya?

Ada, dan itu disebut bakuchiol.

Bakuchiol telah mendapat popularitas sebagai alternatif retinol karena dapat menawarkan semua manfaat retinol tanpa efek sampingnya, khususnya bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Apa Itu Bakuchiol?

Serum bakuchiol adalah produk perawatan kulit dengan bakuchiol sebagai komposisi utamanya. Bakuchiol adalah senyawa kimia alami yang diperoleh dari biji dan buah Psoralea corylifolia, tanaman yang banyak digunakan dalam praktik pengobatan kuno, seperti Ayurveda dan Pengobatan Tradisional Tiongkok. Riset menunjukkan bahwa bakuchiol mungkin memiliki banyak penggunaan, mulai dari sebagai antifungi sampai untuk mengelola gejala yang dapat timbul setelah menopause.

Meski bakuchiol dapat memiliki beberapa penggunaan, serum bakuchiol terutama digunakan untuk meningkatkan kesehatan kulit dengan bekerja sebagai antioksidan kuat dan berpotensi meningkatkan pembuatan kolagen. Ketertarikan pada serum bakuchiol terutama dapat dikaitkan pada perusahaan Avene, sebuah merek perawatan kulit yang menarik perhatian konsumen yang luas pada serum ini. Bahkan, selama 5 tahun belakangan ini, pencarian Avene telah meningkat dalam jumlah yang mengejutkan, yaitu 207%.

Meski Avene mungkin ada di garis depan dalam hal ledakan minat terhadap serum bakuchiol, sejumlah merek berkualitas tinggi lain yang berfokus pada kecantikan dan perawatan kulit mulai menawarkan produk ini. Minat yang meluas pada serum bakuchiol untuk kulit sehat dapat dihubungkan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa serum bakuchiol mungkin juga dapat menguntungkan kulit dengan mengurangi kerutan dan garis halus, mengurangi perubahan warna kulit, dan bahkan berpotensi memiliki aktivitas antikanker kulit.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat menawarkan banyak manfaat yang sama dengan krim retinol, tetapi tanpa efek samping.

Manfaat Kulit Bakuchiol

Serum bakuchiol dapat memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa untuk kulit, khususnya bagi orang yang berjuang mengatasi kulit sensitif dan tidak dapat menggunakan retinol. Penelitian menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat bekerja sebagai antioksidan kuat. Dengan membersihkan radikal bebas, serum bakuchiol dapat membantu mengurangi kerusakan karena radikal bebas, yang dikaitkan dengan penurunan panjang usia atau ketahanan. Peningkatan kerusakan karena radikal bebas di kulit dikaitkan dengan penurunan elastisitas, peningkatan kerutan dan bintik hitam, dan peningkatan risiko mengalami kanker kulit.

Riset menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat membantu melindungi terhadap radikal bebas dan kerusakan karena ultraviolet A atau UVA. Sinar UVA berasal dari matahari dan memenetrasi dalam ke kulit. Paparan terhadap radiasi UVA dikaitkan dengan kerusakan kulit jangka panjang seperti kerutan, bintik matahari, dan peningkatan risiko kanker kulit.

Sebuah penelitian melibatkan peserta yang menggunakan serum bakuchiol topikal sendiri atau perawatan lain, yaitu ekstrak vanili Tahiti, dua kali sehari selama 56 hari untuk menentukan efek perawatan terhadap paparan UVA pada kulit. Pada akhir penelitian ini, 26 peserta menunjukkan penurunan kekenduran wajah hingga 23%. Tingkat penurunan rata-rata 11%. Selain itu, kecerahan kulit meningkat rata-rata 29% pada 33 peserta. Hal yang menarik, penelitian menemukan bahwa serum bakuchiol dapat mengurangi respons peradangan kulit saat terpapar radiasi UVA sehingga melindungi kulit terhadap kerusakan karena matahari.

Bakuchiol dan Manfaat Pembuatan Kolagen

Penelitian menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat membantu meningkatkan pembuatan kolagen. Kolagen adalah protein yang dibuat oleh tubuh. Kolagen merupakan komponen yang sangat penting dalam struktur tubuh seperti ligamen dan tendon.

Pembuatan kolagen juga penting untuk kulit kuat, lentur, dan mulus. Sayangnya, seiring penuaan, pembuatan kolagen menurun. Penelitian menunjukkan bahwa pembuatan kolagen menurun di sekitar pertengahan usia 20-an hingga awal 30-an, dengan penurunan elastisitas kulit yang terlihat pada usia 40-an dan 50-an.

Serum bakuchiol dapat membantu mengurangi kehilangan kolagen serta kerutan dan garis halus yang disebabkannya. Beberapa penelitian menemukan bahwa serum bakuchiol meningkatkan tampilan kulit yang menua secara alami dengan mengurangi garis halus dan kerutan.

Misalnya, lima penelitian dengan lebih dari 100 peserta menemukan bahwa penggunaan serum bakuchiol lebih dari 12 minggu mengurangi kemerahan, kerutan, dan garis halus kulit. Selain itu, ada peningkatan pada kekencangan kulit dan tampilan kulit secara keseluruhan. Penelitian juga menunjukkan bahwa bakuchiol menstimulasi sel yang disebut fibroblas untuk membentuk kolagen lebih banyak sehingga membuat kulit lebih kencang dan lebih halus.

Manfaat Antioksidan Bakuchiol

Penelitian menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat bekerja sebagai antioksidan kuat. Dengan membersihkan radikal bebas, serum bakuchiol dapat membantu mengurangi kerusakan karena radikal bebas. Banyak faktor, termasuk penggunaan alkohol berlebihan, diet yang tidak cukup gizi, dan paparan kulit terhadap radiasi ultraviolet dari matahari, sering kali menyebabkan kerusakan karena radikal bebas pada kulit. Peningkatan kerusakan karena radikal bebas dikaitkan dengan penurunan elastisitas, peningkatan kerutan dan bintik hitam, dan peningkatan risiko mengalami penyakit kulit kronis.

Karena serum bakuchiol dapat bekerja sebagai antioksidan, mirip dengan vitamin C atau vitamin E, penggunaan topikal dapat membantu mengurangi tanda-tanda kerusakan kulit. Sebuah penelitian mengikuti 60 peserta wanita dengan kerusakan karena matahari ringan hingga sedang serta kulit sensitif. Sepertiga peserta memiliki eksem, sepertiga lainnya memiliki rosacea, dan sepertiga sisanya memiliki intoleransi terhadap komestika. Peserta menggunakan serum bakuchiol dan pelembap dua kali sehari selama 4 minggu. Setelah jangka waktu 4 minggu, penelitian menemukan bahwa semua peserta menunjukkan peningkatan, baik dalam tampilan maupun perasaan kemulusan kulit mereka.

Penelitian juga menemukan ada pengurangan noda, peningkatan kecerahan, dan peningkatan tampilan kulit secara keseluruhan. Serum bakuchiol juga memiliki sifat antipenuaan pada kulit. Selain itu, tidak ada peserta yang melaporkan efek samping seperti rasa membakar, kemerahan, atau rasa menyengat.

Sifat Perlindungan Kulit Bakuchiol

Riset menunjukkan bahwa bakuchiol memiliki sifat melindungi, terutama sehubungan dengan kulit. Sebuah penelitian in vitro, atau dalam tabung uji, menemukan bahwa bakuchiol menekan lintasan biologis yang meningkatkan pembentukan sel kanker.

Penelitian lain menemukan bahwa pemberian bakuchiol pada sel melanoma membantu menghambat pertumbuhannya. Melanoma adalah jenis kanker ganas yang melibatkan sel yang membuat melanin dan memberi warna pada kulit. Penelitian menunjukkan bahwa bakuchiol juga membantu meningkatkan kematian sel terprogram, atau apoptosis, pada sel kanker dengan bekerja sebagai agen antiperadangan.

Penelitian hewan lainnya menemukan bahwa bakuchiol dapat mengurangi pertumbuhan tumor pada mencit. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan bakuchiol dapat memberi manfaat pada penderita psoriasis karena sifat antiperadangannya.

Membandingkan Bakuchiol dan Retinol

Serum bakuchiol telah dibandingkan dengan retinol dalam hal efektivitasnya untuk kesehatan kulit. Retinol adalah bentuk vitamin A yang dikenal untuk efek menguntungkannya pada kesehatan kulit, seperti meningkatkan tekstur kulit, mengurangi garis halus dan kerutan, serta meningkatkan pembuatan kolagen. Sisi negatif penggunaan retinol adalah sejumlah orang, khususnya mereka yang memiliki kulit sensitif, dapat mengalami efek samping seperti iritasi kulit, rasa membakar, kemerahan, kekeringan, dan pengelupasan.

Riset menunjukkan bahwa serum bakuchiol dapat menawarkan manfaat yang sama seperti retinol, tetapi tanpa efek samping.

Misalnya, sebuah penelitian membandingkan efek bakuchiol atau retinol pada kulit yang menua dan kulit yang telah rusak. Penelitian ini menggunakan kombinasi pengujian in vitro, in vivo, dan ex vivo. Pengujian in vitro melibatkan tabung uji, sementara pengujian in vivo dilakukan pada peserta hidup. Pengujian ex vivo berlangsung saat sampel jaringan diambil dari peserta hidup.

Penelitian menemukan bahwa serum bakuchiol bekerja sebagai antioksidan kuat, sementara retinol tidak. Penelitian juga menemukan bahwa serum bakuchiol meningkatkan sintesis protein kolagen, begitu pula dengan retinol. Selain itu, ada peningkatan signifikan pada pertumbuhan sel kulit baru dalam 4 minggu di area yang luka dan dirawat dengan serum bakuchiol.

Penelitian acak dan buta ganda lainnya membandingkan efek retinol terhadap efek bakuchiol untuk antipenuaan wajah. Penelitian ini mengikuti 44 peserta selama jangka waktu 12 minggu; peserta ditetapkan untuk menggunakan krim bakuchiol 0,5% atau krim regional 0,5% secara topikal dua kali sehari. Penelitian menemukan bahwa serum bakuchiol dan retinol memiliki efek serupa. Dua senyawa tersebut secara signifikan mengurangi kerutan, garis halus, dan bintik hitam, tetapi peserta yang menggunakan bakuchiol tidak melaporkan efek samping apa pun. Peserta yang menggunakan retinol melaporkan kulit wajah yang lebih kering dan bersisik serta rasa menyengat.

Serum bakuchiol merupakan alternatif populer untuk formula perawatan kulit berbasis retinol. Serum hebat ini dapat bekerja sebagai antioksidan kuat dan peningkat kolagen dan bahkan memiliki sifat antikanker. Untuk kulit sehat, berkilau, dan lentur yang bertahan lama, serum bakuchiol merupakan suplemen hebat untuk setiap rutinitas perawatan kulit.

Referensi:

  1. Al-Atif H. Collagen supplements for aging and wrinkles: a paradigm shift in the fields of dermatology and cosmetics. Dermatol Pract Concept. 2022;12(1):e2022018. Published 2022 Jan 1. doi:10.5826/dpc.1201a18
  2. Alam F, Khan GN, Asad MHHB. Psoralea corylifolia L: ethnobotanical, biological, and chemical aspects: A review. Phytother Res. 2018;32(4):597-615. doi:10.1002/ptr.6006
  3. Bacqueville D, Maret A, Noizet M, et al. Efficacy of a dermocosmetic serum combining bakuchiol and vanilla tahitensis extract to prevent skin photoaging in vitro and to improve clinical outcomes for naturally aged skin. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2020;13:359-370. Published 2020 May 13. doi:10.2147/CCID.S235880
  4. Bluemke A, Ring AP, Immeyer J, et al. Multidirectional activity of bakuchiol against cellular mechanisms of facial ageing - Experimental evidence for a holistic treatment approach. Int J Cosmet Sci. 2022;44(3):377-393. doi:10.1111/ics.12784
  5. Dhaliwal S, Rybak I, Ellis SR, et al. Prospective, randomized, double-blind assessment of topical bakuchiol and retinol for facial photoageing. Br J Dermatol. 2019;180(2):289-296. doi:10.1111/bjd.16918
  6. Draelos ZD, Gunt H, Zeichner J, Levy S. Clinical evaluation of a nature-based bakuchiol anti-aging moisturizer for sensitive skin. J Drugs Dermatol. 2020;19(12):1181-1183. doi:10.36849/JDD.2020.5522
  7. Goldberg DJ, Robinson DM, Granger C. Clinical evidence of the efficacy and safety of a new 3-in-1 anti-aging topical night serum-in-oil containing melatonin, bakuchiol, and ascorbyl tetraisopalmitate: 103 females treated from 28 to 84 days. J Cosmet Dermatol. 2019;18(3):806-814. doi:10.1111/jocd.12896
  8. Kim BH. Safety evaluation and anti-wrinkle effects of retinoids on skin. Toxicol Res. 2010;26(1):61-66. doi:10.5487/TR.2010.26.1.061
  9. Kim JE, Kim JH, Lee Y, et al. Bakuchiol suppresses proliferation of skin cancer cells by directly targeting Hck, Blk, and p38 MAP kinase. Oncotarget. 2016;7(12):14616-14627. doi:10.18632/oncotarget.7524
  10. Kong R, Cui Y, Fisher GJ, et al. A comparative study of the effects of retinol and retinoic acid on histological, molecular, and clinical properties of human skin. J Cosmet Dermatol. 2016;15(1):49-57. doi:10.1111/jocd.12193
  11. Madrid A, Cardile V, González C, et al. Psoralea glandulosa as a potential source of anticancer agents for melanoma treatment. Int J Mol Sci. 2015;16(4):7944-7959. Published 2015 Apr 9. doi:10.3390/ijms16047944
  12. Poljšak B, Dahmane R. Free radicals and extrinsic skin aging. Dermatol Res Pract. 2012;2012:135206. doi:10.1155/2012/135206
  13. Puyana C, Chandan N, Tsoukas M. Applications of bakuchiol in dermatology: systematic review of the literature. J Cosmet Dermatol. 2022;21(12):6636-6643. doi:10.1111/jocd.15420
  14. Sorushanova A, Delgado LM, Wu Z, et al. The collagen suprafamily: from biosynthesis to advanced biomaterial development. Adv Mater. 2019;31(1):e1801651. doi:10.1002/adma.201801651
  15. Varani J, Dame MK, Rittie L, et al. Decreased collagen production in chronologically aged skin: roles of age-dependent alteration in fibroblast function and defective mechanical stimulation. Am J Pathol. 2006;168(6):1861-1868. doi:10.2353/ajpath.2006.051302