TMG menjadi tambahan populer pada berbagai minuman dan suplemen olahraga untuk mendukung para atlet dalam mengoptimalkan kesehatan dan kebugaran. Banyak orang tidak menyadari bahwa TMG juga memiliki manfaat kesehatan lain yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Apa Itu TMG?

Trimetilglisina, juga dikenal sebagai TMG, betaine, atau betaine anhydrous, merupakan molekul yang diproduksi di dalam tubuh dari nutrisi kolina. Dinamai TMG karena penampakannya yang mirip dengan asam amino glisina, dengan tambahan 3 gugus metil.

TMG berbeda dengan betaine HCL. Meskipun kedua molekul ini mungkin memiliki beberapa kesamaan, betaine HCL paling sering digunakan untuk mendukung pencernaan dengan membantu meningkatkan produksi asam klorida di lambung.

TMG terutama bertindak sebagai donor metil untuk membantu mendukung kadar homosistein yang sehat di dalam tubuh. Homosistein merupakan molekul yang diproduksi di dalam tubuh yang berasal dari asam amino metionina. Homosistein dapat didaur ulang kembali menjadi metionina atau diubah menjadi asam amino lain, sistein, menggunakan vitamin seperti vitamin B12 dan folat.

Kadar homosistein yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko migrain, demensia, penyakit neurovaskular, dan penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis.

Meskipun kadar homosistein yang tinggi dikaitkan dengan kesehatan yang buruk, kondisi ini terkadang terjadi tanpa adanya gejala. Saat gejalanya benar-benar muncul, biasanya gejala tersebut berkaitan dengan defisiensi folat, vitamin B6, dan B12, yang dapat meliputi kelelahan, penurunan berat badan, kesemutan atau mati rasa, kelemahan otot, dan iritabilitas.

Gangguan lain yang dikaitkan dengan tingginya kadar homosistein meliputi osteoporosis, rendahnya fungsi tiroid, penyakit Alzheimer, dan bahkan skizofrenia.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen TMG dapat membantu menurunkan kadar homosistein dan memberikan manfaat kesehatan lainnya. Suplemen TMG sering digunakan untuk mendukung kesehatan kardiovaskular dan otot. Suplemen TMG juga dapat digunakan untuk mendukung kadar gula darah dan berat badan yang sehat.

Manfaat TMG

Mendukung Tekanan Darah

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 1 miliar orang dewasa berusia antara 30 sampai 79 tahun di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah 46% orang dewasa dengan tekanan darah tinggi mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.

Tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak terkontrol dapat menyebabkan serangan jantung dan strok.

Karena tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, menjaga tekanan darah yang sehat sangatlah penting. TMG mungkin dapat mendukung tekanan darah yang sehat.

Sebuah penelitian kohort berbasis komunitas jangka panjang berfokus pada hubungan antara kadar TMG serum dan risiko terkena tekanan darah tinggi pada orang dewasa paruh baya dan lansia.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.000 pria dan wanita dan menemukan bahwa kadar TMG serum yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko terkena tekanan darah tinggi yang lebih rendah. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang dewasa dengan kadar TMG serum yang lebih tinggi memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa dengan kadar TMG serum yang rendah.

Mengurangi Inflamasi

Meskipun TMG lebih dikenal sebagai donor metil, penelitian menunjukkan bahwa TMG juga memiliki tindakan antiinflamasi di dalam tubuh. Kadar homosistein yang sehat dapat berkontribusi terhadap pembentukan antioksidan utama di dalam tubuh, yakni glutation. Akan tetapi, bila kadarnya menjadi terlalu tinggi, masalah kesehatan dapat timbul.

Riset menunjukkan bahwa kadar homosistein yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif dan kematian sel terprogram. Suplemen TMG dapat membantu mengubah homosistein kembali menjadi metionina, yang dapat mengurangi stres oksidatif.

Sebuah penelitian cross-sectional yang melibatkan lebih dari 3.000 pria dan wanita berfokus pada hubungan antara kolina, TMG, dan inflamasi. Penelitian ini menemukan bahwa individu yang mengonsumsi lebih dari 360 miligram (mg) per hari memiliki kadar protein C-reaktif serum 19% lebih rendah dan kadar tumor necrosis factor-alpha serum 12% lebih rendah dibandingkan dengan individu yang asupannya kurang dari 260 mg per hari.

Kadar protein C-reaktif yang tinggi menunjukkan jumlah inflamasi yang lebih besar di dalam tubuh, sedangkan tumor necrosis factor-alpha merupakan pembawa pesan sel yang bertanggung jawab untuk menciptakan inflamasi di dalam tubuh.

Meningkatkan Kekuatan Otot

Banyak atlet yang berupaya mengoptimalkan performanya di cabang olahraga masing-masing. Riset menunjukkan bahwa suplemen TMG dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, terutama pada atlet terlatih.

Sebuah penelitian buta-ganda acak terkontrol plasebo berfokus pada efek suplemen TMG terhadap performa olahraga pada pria yang menjalani latihan ketahanan. Penelitian tersebut memisahkan para pria menjadi dua kelompok: satu kelompok yang mengonsumsi suplemen TMG dalam minuman olahraga dan satu lagi hanya mengonsumsi minuman olahraga.

Penelitian tersebut menemukan bahwa kelompok betaine mengalami peningkatan dalam muatan angkat beban dan repetisi yang dilakukan saat melakukan bench press 10 set.

Menariknya, tinjauan sistemis melihat data dari 7 penelitian dan menemukan bahwa hanya 2 di antaranya yang menunjukkan dukungan untuk peningkatan kekuatan otot dengan suplementasi TMG, sehingga diperlukan adanya penelitian lebih lanjut.

Diabetes

Diabetes merupakan penyakit mematikan yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan terjadi peningkatan jumlah kematian sebesar 3% akibat diabetes antara tahun 2000-2019.

Riset menunjukkan bahwa TMG dapat memberikan perlindungan terhadap perkembangan diabetes. Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang melibatkan lebih dari 71.000 orang menemukan bahwa kadar glisina dan TMG serum yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Penelitian kohort lain berfokus pada TMG dan diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan suatu kondisi yang menyebabkan gula darah tinggi selama masa kehamilan. Penelitian tersebut melibatkan 187 wanita dengan kehamilan kembar dan menemukan bahwa kadar TMG serum yang lebih rendah dikaitkan dengan risiko terkena diabetes gestasional yang lebih tinggi.

Sebuah uji klinis acak mengamati efek suplementasi TMG pada individu yang didiagnosis menderita obesitas dan pradiabetes. Penelitian ini melibatkan 27 orang yang mengonsumsi suplemen TMG atau plasebo selama 12 minggu.

Penelitian menemukan adanya penurunan kadar gula darah puasa pada kelompok TMG. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa terdapat pengurangan area insulin di bawah kurva setelah mendapat asupan glukosa atau gula oral.

Kesehatan Hati

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen TMG dapat membantu meningkatkan kesehatan hati, terutama bagi penderita metabolic dysfunction-associated steatohepatitis (MASH).

Sebuah penelitian observasional berfokus pada efek suplementasi TMG terhadap 10 orang dewasa penderita MASH. Orang-orang dalam penelitian ini mengonsumsi 2 dosis TMG setiap hari selama 12 bulan. Hanya 7 dari 10 orang dewasa yang menyelesaikan penelitian ini.

Di akhir penelitian, 3 dari 7 peserta mengalami normalisasi enzim hati secara menyeluruh. Para peserta juga melihat pengurangan yang nyata pada inflamasi hati, penumpukan lemak di jaringan hati, dan penebalan atau jaringan parut pada jaringan hati.

Mengendalikan Berat Badan yang Sehat

Obesitas berkontribusi terhadap masalah kesehatan kronis seperti diabetes, disfungsi metabolisme, dan tekanan darah tinggi. Suplementasi TMG dapat membantu mengurangi obesitas dan menurunkan berat badan.

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis mengamati 6 penelitian yang melibatkan 195 peserta. Penelitian tersebut menemukan bahwa suplemen TMG dapat mengurangi jumlah total massa lemak tubuh dan persentase lemak tubuh tanpa mengubah indeks massa tubuh atau IMT peserta.

Penelitian cross-sectional lain yang melibatkan lebih dari 3.000 peserta menemukan bahwa asupan TMG yang lebih tinggi dikaitkan dengan berat badan normal. Penelitian tersebut selanjutnya menguraikan bahwa asupan makanan TMG yang lebih tinggi dikaitkan dengan lemak badan dan persentase lemak tubuh secara keseluruhan yang lebih sedikit. Asupan TMG juga dikaitkan dengan lingkar pinggang yang mengecil. Temuan ini berlaku untuk pria dan wanita.

Makanan Tinggi Kandungan TMG

Banyak makanan alami yang tinggi kandungan TMG. Makanan dengan jumlah TMG tertinggi meliputi serealia utuh seperti barli, bibit gandum, dedak gandum, dedak oat, beras merah, dan kinoa. 

Makanan lain yang tinggi kandungan TMG meliputi bayam, udang, kerang, tiram, dan bit. TMG dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih sedikit pada telur dan susu.

Efek Samping Suplemen TMG & Pertimbangannya

Meskipun TMG diproduksi di dalam tubuh, suplemen TMG merupakan bentuk TMG yang stabil dan andal yang dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk untuk menunjang tubuh.

Suplemen TMG merupakan cara yang nyaman dan mudah untuk mengoptimalkan asupan TMG. Suplemen TMG tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau bahkan bubuk agar lebih mudah dikonsumsi.

Waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen TMG umumnya di pagi hari dengan dosis 4-6 ons (120-180 mL) dari cairan pilihan. TMG paling baik dikonsumsi saat makan seperti sarapan karena dapat meningkatkan sekresi dan produksi enzim pencernaan pankreas.

Mengonsumsi suplemen TMG saat perut kosong dapat menyebabkan mual, kembung, atau ketidaknyamanan gastrointestinal.

TMG umumnya dikonsumsi bersama vitamin B6, B12, dan folat atau asam folat untuk efek sinergis.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa diperlukan minimal 14 hari agar suplementasi TMG menunjukkan manfaatnya. Jangka waktu ini dapat bervariasi tergantung dosis TMG yang dikonsumsi dan tingkat keparahan kondisinya. Banyak penelitian mengikuti peserta hingga 6 minggu atau lebih.

Poin Penting

Manfaat suplemen TMG antara lain mulai dari potensinya dalam meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi inflamasi hingga mendukung kadar gula darah dan pengendalian berat badan yang sehat. TMG dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Referensi:

  1. Abdelmalek M. F., Angulo P., Jorgensen R. A., Sylvestre P. B., Lindor K. D. (2001). Betaine, a promising new agent for patients with nonalcoholic steatohepatitis: Results of a pilot study. Am. J. Gastroenterol. 96 (9), 2711–2717. 10.1111/j.1572-0241.2001.04129.x
  2. Arumugam MK, Paal MC, Donohue TM Jr, Ganesan M, Osna NA, Kharbanda KK. Beneficial Effects of Betaine: A Comprehensive Review. Biology (Basel). 2021;10(6):456. Published 2021 May 22. doi:10.3390/biology10060456
  3. Ataizi S, Ozkoc M, Kanbak G, et al. A possible protective role of betain and omega-3 supplementation in traumatic brain injury. Ann Ital Chir. 2019;90:174-181.
  4. Detopoulou P, Panagiotakos DB, Antonopoulou S, Pitsavos C, Stefanadis C. Dietary choline and betaine intakes in relation to concentrations of inflammatory markers in healthy adults: the ATTICA study. Am J Clin Nutr. 2008;87(2):424-430. doi:10.1093/ajcn/87.2.424
  5. Diabetes.World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes
  6. Dobrijević D, Pastor K, Nastić N, et al. Betaine as a Functional Ingredient: Metabolism, Health-Promoting Attributes, Food Sources, Applications and Analysis Methods. Molecules. 2023;28(12):4824. Published 2023 Jun 17. doi:10.3390/molecules28124824
  7. Gao X, Wang Y, Randell E, et al. Higher Dietary Choline and Betaine Intakes Are Associated with Better Body Composition in the Adult Population of Newfoundland, Canada. PLoS One. 2016;11(5):e0155403. Published 2016 May 11. doi:10.1371/journal.pone.0155403
  8. Gao X, Zhang H, Guo XF, Li K, Li S, Li D. Effect of Betaine on Reducing Body Fat-A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Nutrients. 2019;11(10):2480. Published 2019 Oct 16. doi:10.3390/nu11102480
  9. Gong X, Du Y, Li X, et al. Maternal Plasma Betaine in Middle Pregnancy Was Associated with Decreased Risk of GDM in Twin Pregnancy: A Cohort Study. Diabetes Metab Syndr Obes. 2021;14:2495-2504. Published 2021 Jun 3. doi:10.2147/DMSO.S312334
  10. Grizales AM, Patti ME, Lin AP, et al. Metabolic Effects of Betaine: A Randomized Clinical Trial of Betaine Supplementation in Prediabetes. J Clin Endocrinol Metab. 2018;103(8):3038-3049. doi:10.1210/jc.2018-00507
  11. Hermann A, Sitdikova G. Homocysteine: Biochemistry, Molecular Biology and Role in Disease. Biomolecules. 2021;11(5):737. Published 2021 May 15. doi:10.3390/biom11050737
  12. Huang RZ, Ma JF, Chen S, et al. Associations of serum betaine with blood pressure and hypertension incidence in middle-aged and older adults: a prospective cohort study. Food Funct. 2023;14(10):4881-4890. Published 2023 May 22. doi:10.1039/d3fo00325f
  13. Hypertension. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
  14. Ismaeel A. Effects of Betaine Supplementation on Muscle Strength and Power: A Systematic Review. J. Strength Cond. Res.2017;31:2338–2346. doi: 10.1519/JSC.0000000000001959.
  15. Morze J, Wittenbecher C, Schwingshackl L, et al. Metabolomics and Type 2 Diabetes Risk: An Updated Systematic Review and Meta-analysis of Prospective Cohort Studies. Diabetes Care. 2022;45(4):1013-1024. doi:10.2337/dc21-1705
  16. Olthof MR, van Vliet T, Boelsma E, Verhoef P. Low dose betaine supplementation leads to immediate and long term lowering of plasma homocysteine in healthy men and women. J Nutr. 2003;133(12):4135-4138. doi:10.1093/jn/133.12.4135
  17. Schwab U, Törrönen A, Toppinen L, et al. Betaine supplementation decreases plasma homocysteine concentrations but does not affect body weight, body composition, or resting energy expenditure in human subjects. Am J Clin Nutr. 2002;76(5):961-967. doi:10.1093/ajcn/76.5.961
  18. Son P, Lewis L. Hyperhomocysteinemia. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554408/
  19. Trepanowski JF, Farney TM, McCarthy CG, Schilling BK, Craig SA, Bloomer RJ. The effects of chronic betaine supplementation on exercise performance, skeletal muscle oxygen saturation and associated biochemical parameters in resistance-trained men. J Strength Cond Res. 2011;25(12):3461-3471. doi:10.1519/JSC.0b013e318217d48d
  20. Ueland PM. Choline and betaine in health and disease. J Inherit Metab Dis. 2011;34(1):3-15. doi:10.1007/s10545-010-9088-4
  21. Zeisel SH, Mar MH, Howe JC, Holden JM. Concentrations of choline-containing compounds and betaine in common foods [published correction appears in J Nutr. 2003 Sep;133(9):2918]. J Nutr. 2003;133(5):1302-1307. doi:10.1093/jn/133.5.1302
  22. Zhao G, He F, Wu C, et al. Betaine in Inflammation: Mechanistic Aspects and Applications. Front Immunol. 2018;9:1070. Published 2018 May 24. doi:10.3389/fimmu.2018.01070