Ekstrak biji grapefruit berasal dari biji, daging buah, dan selaput putih grapefruit (Citrus × paradisi). Ekstrak biji grapefruit mengandung berbagai macam antioksidan. Meskipun kegunaannya yang paling utama yakni sebagai agen antimikrob, ekstrak biji grapefruit juga dapat memengaruhi sistem imun, kardiovaskular, serta pencernaan.

Senyawa Aktif dalam Ekstrak Biji Grapefruit

Selain antioksidan, ekstrak biji grapefruit mengandung berbagai senyawa kimiawi yang berkontribusi terhadap potensi efek kesehatan. Konstituen utama ekstrak biji grapefruit meliputi:

  • Bioflavonoid sitrun: Antioksidan alami yang ditemukan dalam buah sitrun ini dikenal akan kemampuannya dalam menghancurkan radikal bebas yang dapat merusak sel, sehingga mengurangi stres oksidatif. Senyawa ini dapat mengurangi inflamasi dan meningkatkan fungsi sistem imun.
  • Polifenol: Biji grapefruit kaya akan senyawa polifenol seperti kuersetinrutin, naringin, serta naringenin, yang menunjukkan sifat antiinflamasi dan antioksidan. 
  • Vitamin C: Ekstrak biji grapefruit mengandung vitamin C, yang berperan penting bagi fungsi imun dan kesehatan kulit.
  • Vitamin E: Ekstrak biji grapefruit juga mengandung vitamin E dalam bentuk tokoferol, yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh, untuk membantu mengurangi stres oksidatif.

Manfaat Antimikrob

Aktivitas antimikrob merupakan salah satu efek kesehatan yang paling banyak diketahui dari ekstrak biji grapefruit. Para peneliti telah meneliti potensi ekstrak biji grapefruit untuk menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, jamur, dan bahkan beberapa virus. 

1. Efek Antibakteri dari Ekstrak Biji Grapefruit

Beberapa penelitian menunjukkan ekstrak biji grapefruit efektif untuk melawan bakteri patogen umum, termasuk Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan Salmonella spp. Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak biji grapefruit menunjukkan aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Para peneliti menghubungkan efek antimikrob ini dengan polifenol dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak biji grapefruit, yang dapat menghancurkan membran sel bakteri serta mengganggu pertumbuhan dan replikasinya. 

Penelitian lain yang membandingkan efek ekstrak biji grapefruit dengan antibiotik topikal konvensional menemukan bahwa ekstrak biji grapefruit memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan mikrob dibandingkan dengan obat konvensional. 

Sebuah penelitian terbaru menegaskan bahwa ekstrak biji grapefruit menghambat pertumbuhan bakteri yang resistan terhadap beberapa obat, termasuk methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian ini menemukan bahwa ekstrak biji grapefruit menghambat pertumbuhan bakteri bahkan pada konsentrasi rendah, sehingga mendukung penggunaannya sebagai agen antimikrob alami. 

Ekstrak biji grapefruit juga dapat membantu mencegah atau mengobati infeksi saluran kemih. Sebuah penelitian kecil meneliti biji grapefruit sebagai pengobatan potensial untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas. Penelitian lain menemukan bahwa ekstrak biji grapefruit dan jus grapefruit memiliki efek antimikrob terhadap bakteri saluran kemih dari kandung kemih dan kateter. 

2. Efek Antijamur dari Ekstrak Biji Grapefruit

Ekstrak biji grapefruit juga telah terbukti menunjukkan sifat antijamur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji grapefruit dapat menghambat pertumbuhan spesies jamur, termasuk Candida. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa ekstrak biji grapefruit mencegah perkembangan biofilm jamur pada resin gigi. 

3. Efek Ekstrak Biji Grapefruit terhadap Biofilm

Biofilm merupakan komunitas mikroorganisme yang kompleks dan terstruktur, termasuk bakteri, jamur, dan terkadang bahkan virus, yang menempel pada permukaan dan menghasilkan matriks zat untuk melindungi diri dari sel sistem imun. Biofilm ini berperan penting bagi kesehatan manusia, karena dapat terbentuk di berbagai permukaan tubuh, seperti gigi, implan medis, dan jaringan mukosa seperti lapisan saluran pencernaan. 

Biofilm diketahui dapat menyebabkan infeksi kronis karena melindungi patogen dari sistem imun dan antibiotik. Ekstrak biji grapefruit umumnya digunakan sebagai “penghancur biofilm” bersama dengan bahan alami lainnya seperti N-asetilsistein dan serrapeptase

4. Efek Antivirus dari Ekstrak Biji Grapefruit

Penelitian lain menemukan ekstrak biji grapefruit dapat mengganggu replikasi virus unggas tertentu. Para peneliti mencatat bahwa ekstrak biji grapefruit bisa menjadi disinfektan yang efektif dalam bidang peternakan.

Namun, efek antimikrob dari ekstrak biji grapefruit masih dipertanyakan karena bahan pengawet yang digunakan dalam beberapa formulasi, yang dapat memberikan efek antimikrob. Meskipun hasil awal yang melibatkan bakteri dan jamur patogen cukup menjanjikan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan sifat antimikrob dari ekstrak biji grapefruit.

Manfaat Antioksidan

Ekstrak biji grapefruit mengandung senyawa antioksidan seperti polifenol, bioflavonoid, dan vitamin C. Antioksidan membantu memerangi stres oksidatif, yakni suatu proses yang terlibat dalam berbagai penyakit kronis dan penuaan. Flavonoid yang berasal dari ekstrak biji grapefruit, seperti naringin, naringenin, rutin, dan kuersetin, merupakan antioksidan yang ampuh. Kandungan vitamin C yang tinggi pada ekstrak biji grapefruit juga berkontribusi terhadap efek antioksidannya. Vitamin C merupakan antioksidan yang dikenal luas mampu mendukung sistem imun, meningkatkan sintesis kolagen untuk kesehatan kulit, serta melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Naringin dan naringenin, dua senyawa antioksidan yang ditemukan dalam ekstrak biji grapefruit, telah dipelajari sebagai agen terapi potensial untuk sistem kardiovaskular. Penelitian praklinis menemukan bahwa antioksidan ini bermanfaat bagi jantung dan pembuluh darah.

Senyawa antioksidan dalam ekstrak biji grapefruit juga dapat meningkatkan fungsi sistem imun. Vitamin C sangat penting untuk fungsi imun karena mendukung produksi sel darah putih seperti sel B, yang menghasilkan antibodi dan berperan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi.

Meskipun manfaat vitamin C bagi sistem imun tidak diragukan lagi, ekstrak biji grapefruit juga memiliki efek dalam meningkatkan imun karena tingginya jumlah flavonoid dan polifenol. Senyawa ini juga dapat meningkatkan fungsi sistem imun tubuh dengan mengurangi inflamasi dan stres oksidatif.

Baru-baru ini, ekstrak biji grapefruit juga telah dipelajari sebagai bahan tambahan pada makanan dan kemasan makanan, karena dapat mengurangi oksidasi dan meningkatkan umur simpan makanan. 

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa meskipun ekstrak biji grapefruit menunjukkan aktivitas antioksidan dalam penelitian laboratorium dan uji praklinis, efeknya pada tubuh manusia mungkin berbeda karena ketersediaan hayati dan metabolisme individu.

Manfaat Bagi Sistem Pencernaan

Efek antimikrob dan antioksidan dari ekstrak biji grapefruit juga bermanfaat bagi sistem pencernaan. Dalam sebuah penelitian terhadap hewan baru-baru ini, ekstrak biji grapefruit terbukti mengurangi kerusakan jaringan pada pankreatitis akut. Para peneliti mengaitkan hal ini dengan sifat antioksidannya. Dalam penelitian lain yang meneliti efek alkohol dan stres terhadap sel-sel lapisan lambung, ekstrak biji grapefruit menunjukkan efek perlindungan. Meskipun hasil ini belum dapat dikonfirmasi pada partisipan manusia, namun hasilnya cukup menarik dan memerlukan penelitian lebih lanjut. 

Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan gejala seperti sakit perut, kembung, diare, dan sembelit, yang sering kali dikaitkan dengan ketidakseimbangan bakteri usus. IBS umumnya diobati dengan minyak peperminprobiotik, dan glutamin. Karena ekstrak biji grapefruit memiliki sifat antibakteri, ekstrak ini dapat membantu memulihkan keseimbangan mikrob di usus, sehingga berpotensi meringankan beberapa gejala IBS.

Dalam sebuah uji klinis yang meneliti efek ekstrak biji grapefruit pada penderita eksem dan sindrom iritasi usus besar, partisipan yang mengonsumsi ekstrak biji grapefruit menunjukkan perbaikan yang signifikan pada gejala IBS seperti kembung dan gas selama penelitian berlangsung.

Efek Samping Ekstrak Biji Grapefruit

Meskipun ekstrak biji grapefruit menawarkan banyak manfaat kesehatan potensial, seperti semua zat lainnya, ekstrak ini mungkin tidak aman untuk semua orang dan dapat menyebabkan efek samping. Ekstrak biji grapefruit dapat menyebabkan ruam kulit, gatal, atau ketidaknyamanan pencernaan pada individu yang sensitif atau alergi terhadap buah sitrun. 

Ekstrak biji grapefruit juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti pengencer darah, antihipertensi, statin, alat kontrasepsi hormonal, dan imunosupresan. Ini menghambat enzim sitokrom P450 di hati, yang berperan dalam metabolisme obat. Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan kadar beberapa obat dalam darah yang berbahaya. Individu yang memakai obat resep harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen ekstrak biji grapefruit.

Beberapa individu mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan, seperti mual atau diare, saat mengonsumsi ekstrak biji grapefruit dalam dosis yang tinggi. Mulailah dengan dosis yang lebih rendah dan secara bertahap meningkatkan dosisnya untuk menilai toleransi. Karena ekstrak biji grapefruit dapat mengubah pertumbuhan bakteri, mengonsumsinya dalam jangka panjang dapat berdampak terhadap mikrobiota usus. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan saat mengonsumsi suplemen ini selama lebih dari beberapa hari.

Belum ada penelitian yang meneliti penggunaan ekstrak biji grapefruit pada wanita hamil atau menyusui, sehingga tidak disarankan mengonsumsi suplemen ini jika Anda sedang hamil atau menyusui.

Yang terakhir, terdapat laporan mengenai produk ekstrak biji grapefruit yang dipalsukan dengan zat antimikrob sintetis, seperti benzalkonium klorida, yang mungkin berbahaya bila tertelan. Selalu pilih merek terkemuka dan konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen ekstrak biji grapefruit.

Penggunaan dan Kesimpulan

Ekstrak biji grapefruit dapat digunakan secara topikal dan internal sebagai cairan yang dienkapsulasi. Dosisnya berkisar antara 100 sampai 250 miligram per takar, diminum satu sampai empat kali sehari berdasarkan rekomendasi penyedia layanan kesehatan.

Ekstrak biji grapefruit memiliki beragam manfaat kesehatan potensial, termasuk sifat antimikrob, antioksidan, serta membantu meningkatkan imun tubuh. Meskipun beberapa bukti ilmiah mendukung klaim terkait efek ekstrak biji grapefruit, hanya sedikit uji klinis yang meneliti peranannya dalam tubuh manusia. Meskipun penelitiannya terbilang kurang, ada banyak penyedia layanan kesehatan yang telah berhasil menggunakan ekstrak biji grapefruit. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan yang berpengetahuan luas sebelum menggunakan ekstrak biji grapefruit sebagai suplemen makanan.

Referensi:

  1. Reagor L, Gusman J, McCoy L, Carino E, Heggers JP. The effectiveness of processed grapefruit-seed extract as an antibacterial agent: II. Mechanism of action and in vitro toxicity. J Altern Complement Med. 2002;8(3):333-340.
  2. Han HW, Kwak JH, Jang TS, Knowles JC, Kim HW, Lee HH, Lee JH. Grapefruit Seed Extract as a Natural Derived Antibacterial Substance against Multidrug-Resistant Bacteria. Antibiotics (Basel). 2021 Jan 18;10(1):85.
  3. Tsutsumi-Arai C, Takakusaki K, Arai Y, Terada-Ito C, Takebe Y, Imamura T, Ide S, Tatehara S, Tokuyama-Toda R, Wakabayashi N, Satomura K. Grapefruit seed extract effectively inhibits the Candida albicans biofilms development on polymethyl methacrylate denture-base resin. PLoS One. 2019 May 28;14(5):e0217496.
  4. Krajewska-Kułak E, Lukaszuk C, Niczyporuk W. Ocena wpływu 33% ekstraktu z grejfruta na wzrost grzybów drozdzopodobnych, dermatofitów i pleśni [Effects of 33% grapefruit extract on the growth of the yeast--like fungi, dermatopytes and moulds]. Wiad Parazytol. 2001;47(4):845-9.
  5. von Woedtke T, Schlüter B, Pflegel P, Lindequist U, Jülich WD. Aspects of the antimicrobial efficacy of grapefruit seed extract and its relation to preservative substances contained. Pharmazie. 1999;54(6):452-456.
  6. Oyelami OA, Agbakwuru EA, Adeyemi LA, Adedeji GB. The effectiveness of grapefruit (Citrus paradisi) seeds in treating urinary tract infections. J Altern Complement Med. 2005 Apr;11(2):369-71. 
  7. Osungunna MO, Onawunmi GO. Anti-adhesion and antibiotic modulatory evaluation of grapefruit (Citrus paradisi) juice and seed extract on bacteria isolated from urine and catheter. Journal of Pharmacy & Pharmacognosy Research. 2016;4(1):25-38. ISSN 0719-4250. 
  8. Komura M, Suzuki M, Sangsriratanakul N, Ito M, Takahashi S, Alam MS, Ono M, Daio C, Shoham D, Takehara K. Inhibitory effect of grapefruit seed extract (GSE) on avian pathogens. J Vet Med Sci. 2019 Mar 30;81(3):466-472. 
  9. Kang ST, Son HK, Lee HJ, Choi JS, Choi YI, Lee JJ. Effects of Grapefruit Seed Extract on Oxidative Stability and Quality Properties of Cured Chicken Breast. Korean J Food Sci Anim Resour. 2017;37(3):429-439. 
  10. Heidary Moghaddam R, Samimi Z, Moradi SZ, Little PJ, Xu S, Farzaei MH. Naringenin and naringin in cardiovascular disease prevention: A preclinical review. Eur J Pharmacol. 2020 Nov 15;887:173535.
  11. Dembinski A, Warzecha Z, Konturek SJ, Ceranowicz P, Dembinski M, Pawlik WW, Kusnierz-Cabala B, Naskalski JW. Extract of grapefruit-seed reduces acute pancreatitis induced by ischemia/reperfusion in rats: possible implication of tissue antioxidants. J Physiol Pharmacol. 2004 Dec;55(4):811-21.
  12. Brzozowski T, Konturek PC, Drozdowicz D, Konturek SJ, Zayachivska O, Pajdo R, Kwiecien S, Pawlik WW, Hahn EG. Grapefruit-seed extract attenuates ethanol-and stress-induced gastric lesions via activation of prostaglandin, nitric oxide and sensory nerve pathways. World J Gastroenterol. 2005 Nov 7;11(41):6450-8. 
  13. Jade K. Grapefruit seed extract: uses and benefits. University Health News. 2013. Accessed September 15, 2023.