Apa Itu Cabai Cayenne?

Cabai cayenne tumbuh di semak, dengan bentuk bergelombang, dan kulit berwarna merah. Meskipun sering dianggap sayuran, cabai cayenne lebih tepat diklasifikasikan sebagai buah-buahan karena mengandung biji. Cabai cayenne merupakan jenis Capsicum annuum, seperti halnya paprika, yang merupakan tanaman berbunga dalam famili nightshade. Nama cayenne diperoleh dari kota asalnya, Cayenne, Guyana Prancis. 

Cabai cayenne bisa mencapai panjang antara 4 hingga 10 inci. Cabai ini tumbuh subur di tanah lembap pada iklim hangat dan cerah dengan suhu antara 70 hingga 84 derajat Fahrenheit.

Profil rasa cabai cayenne berasal dari senyawa yang dikenal sebagai capsaicin dan sering digunakan dalam hidangan kuliner sebagai bumbu tambahan. Bubuk cayenne, juga digunakan untuk keperluan kuliner, dibuat dari campuran berbagai jenis cabai kering. 

Nutrisi Cabai Cayenne

Sebagai sumber serat dan vitamin C, A, B6, dan K, cabai cayenne menawarkan berbagai manfaat nutrisi. Faktanya, satu cabai merah memiliki 72% Nilai Harian (DV) vitamin C, 48% DV vitamin A, 13% DV vitamin B6, dan 5% DV vitamin K. Cabai cayenne juga mengandung senyawa tumbuhan berkhasiat, yakni flavonoid dan karotenoid serta mineral kaliummagnesium, dan seng

  • Vitamin A: penting untuk penglihatan, kesehatan reproduksi, dan kesehatan sistem imun serta mendukung kesehatan dan fungsi jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya
  • Vitamin C: antioksidan ampuh yang mendukung kesehatan imun dan produksi kolagen serta membantu melindungi sel dari efek radikal bebas yang merusak
  • Vitamin B6: juga dikenal sebagai piridoksin, vitamin B6 diperlukan untuk kesehatan sistem saraf dan imun 
  • Vitamin K: penting untuk pembekuan darah dan mendukung kesehatan tulang
  • Kalium: berfungsi untuk mendukung kadar cairan yang sehat di dalam sel serta mendukung kontraksi otot dan tingkat tekanan darah normal 
  • Magnesium: bertindak sebagai pelemas otot alami dan mendukung kesehatan saraf dan tulang serta kadar gula darah yang sehat 
  • Seng: mineral penting untuk mendukung kesehatan sistem imun, penyembuhan luka, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh 
  • Flavonoid dan karotenoid: dapat membantu mengurangi efek berbahaya dari radikal bebas dan stres oksidatif

Diet tinggi pangan nabati kaya antioksidan seperti cabai cayenne dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait pola makan, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit kronis.1

Manfaat Cabai Cayenne Bagi Kesehatan

Rasa pedas cabai cayenne berasal dari capsaicin, senyawa yang bertanggung jawab atas berbagai manfaat kesehatan dari cabai cayenne. 

1. Dapat Mengurangi Rasa Sakit dan Meningkatkan Kinerja Atletik

Konsumsi cabai cayenne atau suplemen cayenne dikaitkan dengan pengurangan rasa sakit, peningkatan kinerja atletik, serta penurunan kadar gula darah.2,3

2. Dapat Mengurangi Inflamasi

Meskipun cabai cayenne dapat menambah rasa pedas dalam sebuah resep, cabai cayenne sebenarnya memiliki sifat antiinflamasi. Capsaicin dalam cabai cayenne dapat melancarkan peredaran darah, membantu mengantarkan nutrisi ke organ dan jaringan. 

3. Dapat Mendukung Pengendalian Berat Badan

Konsumsi cabai cayenne dapat membantu mengatur kadar gula darah serta meningkatkan metabolisme untuk sementara. Dalam sebuah penelitian kecil, wanita yang mengonsumsi 5 gram cabai mengalami sedikit peningkatan kadar gula darah serta memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi selama 30 menit setelah mengonsumsi minuman manis.5 Metabolisme cepat membakar kalori lebih cepat, yang dapat mendukung penurunan berat badan. Efek cayenne terhadap metabolisme disebabkan oleh senyawa capsaicin dan dihydrocapsiate. 

4. Dapat Mendukung Kesehatan Jantung

Cabai cayenne dapat mendukung kesehatan jantung, membantu memperkuat sistem peredaran darah, serta mendukung kesehatan arteri, kapiler, dan saraf. Sebuah tinjauan terhadap efek capsaicin pada sistem kardiovaskular menemukan bahwa diet kaya cabai dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Namun, mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.

5. Dapat Meningkatkan Kesehatan Usus

Cabai cayenne atau bubuk cayenne dapat membantu merangsang sistem pencernaan, sehingga membantu meningkatkan keteraturan buang air besar. Sebagai pangan nabati, cabai cayenne juga dapat mendukung keanekaragaman mikrob di usus. 

Cabai cayenne dan pangan nabati lainnya kaya akan serat. Saat bakteri di usus mencerna makanan tinggi serat, bakteri tersebut menghasilkan asam lemak rantai pendek. Asam lemak rantai pendek ini menawarkan sifat antiinflamasi, imunoregulasi, antiobesitas, antidiabetes, perlindungan kardiovaskular, hepatoprotektif, serta neuroprotektif.

Cara Menambahkan Cabai Cayenne ke Dalam Makanan

Ada banyak cara untuk meningkatkan rasa pedas sambil memperoleh manfaat kesehatan dari makanan yang Anda konsumsi bersama cabai cayenne atau bubuk cayenne. Cobalah ide berikut untuk meningkatkan asupan cabai cayenne!

Cara Mengonsumsi Cabai Cayenne

Cabai cayenne bisa dikonsumsi dalam berbagai cara. Bisa dinikmati dalam bentuk mentah, dimasak, atau dikeringkan menjadi bentuk bubuk. Cabai cayenne juga tersedia dalam bentuk kapsul untuk tujuan pengobatan seperti yang telah disetujui oleh dokter. 

Ingin menanam cabai cayenne sendiri? Pastikan Anda mengenakan sarung tangan saat memanennya agar minyak cabai yang mengiritasi tidak masuk ke mata atau luka di kulit secara tidak sengaja. Selain itu, pastikan untuk memanen cabai sebelum menjadi terlalu lunak. Petiklah saat masih keras dan perlu sedikit ditarik untuk memisahkannya dari tanaman.

Untuk mengeringkan cabai cayenne, gantungkan pada tali jemuran di tempat kering dengan jarak sekitar 3 inci. Cabai cayenne siap digunakan dalam waktu sekitar satu minggu. Setelah dikeringkan, Anda bisa menggiling kasar cabai menggunakan food processor untuk menghasilkan cabai merah giling, seperti yang digunakan pada pizza, atau menggilingnya menjadi bubuk untuk digunakan dalam masakan.

Anda bisa menggunakan cabai cayenne segar mentah atau memasaknya seperti jalapeno. Ingatlah bahwa cabai cayenne memiliki rasa pedas 10 kali lipat dibandingkan jalapeno. Jika Anda menyukai makanan pedas, coba gunakan cabai cayenne pada salsa segar, sambal, atau dimasak menjadi saus pedas. Ingatlah, selagi mengolah cabai cayenne segar, jangan menyentuh mata, dan sering-seringlah mencuci tangan.

Untuk menikmati manfaat cabai cayenne tanpa ribet, belilah bubuk cayenne atau cabai giling yang sudah jadi. 

Resep Tonik Air Lemon Cayenne

Menambahkan bubuk cayenne ke dalam tonik kesehatan harian merupakan cara sederhana dan efektif untuk menikmati manfaat kesehatan dari cabai cayenne. Cobalah tonik air lemon cayenne di bawah ini!

Untuk 4 Porsi

Bahan-bahan:

  • 16 ons air yang disaring 
  • 1 buah lemon utuh, peras
  • ½ sendok teh bubuk cayenne
  • 1 sendok teh madu mentah (atau sesuai selera)

Petunjuk: 

Panaskan air di atas kompor atau di ketel. Tambahkan jus lemon segar dan cabai cayenne, lalu aduk. Setelah itu, tambahkan madu dan aduk sampai meleleh. Nikmati selagi hangat atau dingin. Tunggu sampai air agak dingin sebelum menambahkan madu, sebab menambahkan madu ke dalam air mendidih akan mengurangi manfaatnya bagi kesehatan. Simpan sisa tonik di lemari es dan konsumsi dalam 5 hari. 

Yang Tidak Boleh Mengonsumsi Cabai Cayenne

Meskipun cabai cayenne dan bubuk cayenne terkenal karena rasa dan manfaat kesehatannya, beberapa orang mungkin tidak dapat menoleransinya dengan baik. Penderita sindrom iritasi usus besar (IBS), tukak lambung, divertikulitis, asma, atau orang yang mengonsumsi obat pengencer darah sebaiknya berhati-hati saat mengonsumsi cabai cayenne atau bubuk cayenne. Cabai cayenne memiliki rasa yang pedas, jadi berhati-hatilah saat memegang buah atau bumbu tersebut agar tidak mengenai mata, karena dapat menyebabkan rasa terbakar atau iritasi parah. 

Poin Penting

Cabai cayenne merupakan buah pedas, kaya rasa, dan bernutrisi yang mendukung kesehatan jantung dan usus, metabolisme yang sehat, serta dapat membantu mengurangi inflamasi. Meskipun cabai cayenne bukanlah makanan super yang bisa menyembuhkan segalanya, menambahkannya ke dalam diet sehat dan kebiasaan gaya hidup sehat lainnya akan mendukung kesehatan jangka pendek dan panjang serta memberikan rasa yang nikmat pada makanan. 

Referensi:

  1. Aune D, Keum NN, Giovannucci E, et al. Dietary intake and blood concentrations of antioxidants and the risk of cardiovascular disease, total cancer, and all-cause mortality: a systematic review and dose-response meta-analysis of prospective studies. Am J Clin Nutr. 2018;108(5):1069. 
  2. McCarty MF, DiNicolantonio JJ, O’Keefe JH. Review: Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health. Open Heart. 2015;2(1):e000262. 
  3. de Freitas MC, Cholewa JM, Gobbo LA, de Oliveira JVNS, Lira FS, Rossi FE. Acute Capsaicin Supplementation Improves 1,500-m Running Time-Trial Performance and Rate of Perceived Exertion in Physically Active Adults. J Strength Cond Res. 2018;32(2):572-577. 
  4. Yamani N, Musheer A, Gosain P, et al. Meta-analysis evaluating the impact of chili-pepper intake on all-cause and cardiovascular mortality: A systematic review. Ann Med Surg (Lond). 2021;70. 
  5. Chaiyata P, Puttadechakum S, Komindr S. Effect of chili pepper (Capsicum frutescens) ingestion on plasma glucose response and metabolic rate in Thai women. J Med Assoc Thai. 2003;86(9):854-860.
  6. Szallasi A. Dietary Capsaicin: A Spicy Way to Improve Cardio-Metabolic Health? Biomolecules. 2022;12(12). 
  7. Xiong RG, Zhou DD, Wu SX, et al. Health Benefits and Side Effects of Short-Chain Fatty Acids. Foods. 2022;11(18).