Apa itu Bladderwrack?

Bladderwrack merupakan ganggang laut/rumput laut yang ditemukan di Samudera Atlantik dan Laut Baltik. Dapat dikonsumsi sebagai produk makanan dan digunakan sebagai yodium juga sebagai suplemen mineral di seluruh dunia. Mari kita tinjau bukti penggunaan bladderwrack di bawah ini. 

Karakteristik Bladderwrack

Bladderwrack dikenal dengan nama latin Fucus Vesiculosus. Bladderwrack juga dikenal dengan nama fucus, kelp, seawrack, cutweed, rockwrack, dan banyak lagi. Bladderwrack memiliki konsentrasi vitamin, mineral, lipid, asam amino, serat, dan karbohidrat yang bervariasi tergantung waktu panennya. Bladderwrack yang dipanen pada bulan-bulan musim panas memiliki kadar florotanin yang tinggi, misalnya, yang memberi warna coklat pada rumput laut dan beberapa sifat antioksidannya . Ganggang Bladderwrack yang dipanen di musim dingin memiliki kadar lipid, karotenoid, dan klorofil yang lebih tinggi. 

Karena dapat dipanen dengan mudah, bladderwrack merupakan makanan sebagai obat yang mudah diperoleh dan sering dikonsumsi oleh orang-orang di area dekat lautan Atlantik. Perlu diperhatikan bahwa rumput laut merupakan bagian dari banyaknya variasi makanan tradisional dan memiliki berbagai manfaat. 

Manfaat Bladderwrack Bagi Kesehatan

Phlorotannin Bladderwrack telah menunjukkan antivirus, antitumor, antidiabetes, antiplatelet, dan fungsi antioksidan. Selain itu, rumput laut ini mengandung sejumlah besar mineral yang digunakan untuk mengobati gangguan tiroid. Bladderwrack juga mengandung karbohidrat mucilaginous, yang membantu menyehatkan kulit dan saluran pencernaan.

1. Bladderwrack untuk Tiroid

Bladderwrack mengandung sejumlah besar yodium, mineral yang diperlukan untuk pembentukan hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme dan gondok tiroid, yang menyebabkan gejala kelelahan, penambahan berat badan, rambut rontok, gangguan metabolisme dan kekebalan, dan banyak lagi.

Di beberapa daerah di dunia, kekurangan yodium dalam tanah serta makanan asli merupakan kasus umum, dan suplementasi yodium diperlukan untuk mencegah dan menangkal gangguan tiroid. Saat orang yang kekurangan yodium mengonsumsi suplemen dengan bentuk yodium alami atau buatan, mereka sering kali dapat memperoleh kembali fungsi tiroid normal serta menangkal gejala gondok dan hipotiroidisme.

Sebelum obat-obatan tiroid modern diciptakan, bladderwrack digunakan secara medis untuk mengobati banyak kasus hipotiroidisme. Zaman sekarang, orang-orang dapat menggunakan bladderwrack untuk meningkatkan kekurangan mineral dalam tubuh, tentunya dengan penggunaan yang bijak.

2. Bladderwrack untuk Kulit

Bladderwrack kaya akan antioksidan, yang melindungi kulit dari kerusakan oksidatif akibat sinar matahari dan lingkungan. Menggunakan losion atau pelembab tubuh yang mengandung bladderwrack akan membantu menyehatkan kulit Anda serta melindunginya saat Anda berada di luar ruangan. Selain itu, alginat dalam bladderwrack juga membantu proses penyembuhan kulit setelah luka, sehingga dapat digunakan untuk menenangkan kulit yang gatal dan teriritasi. 

Bladderwrack bahkan telah dipelajari karena sifat antibakterinya, sehingga dapat berguna untuk menjaga kulit agar tetap terlindungi dari infeksi. Bladderwrack dapat digunakan dalam losion, sabun bladderwrack, sabun mandi, dan banyak lagi. Ini merupakan cara yang tepat dan berkelanjutan untuk memasukkan tanaman obat ini ke dalam rutinitas sehari-hari Anda. 

3. Bladderwrack untuk Pencernaan

Bladderwrack mengandung 4-59% serat, yang artinya bagus untuk pencernaan Anda. Jika Anda dapat mengonsumsinya sebagai makanan atau makanan ringan rumput laut, ini akan membantu Anda memenuhi asupan mineral dan serat Anda dalam bentuk camilan nikmat yang asin dan garing.

Cara Memilih Suplemen Bladderwrack

Tidak semua rumput laut mengandung jumlah yodium yang sama, dan jumlah yodium dalam setiap tumpukan bladderwrack akan berbeda, yang dapat mempersulit penggunaan bentuk tambahan atau mentah dari bladderwrack sebagai obat. Untungnya, banyak suplemen bladderwrack mencantumkan jumlah yodium dalam miligram pada labelnya. Pilih suplemen yang mencantumkan jumlah yodium yang dikandungnya jika Anda berencana menggunakannya untuk mengatasi kekurangan yodium.

Perlu diperhatikan bahwa Anda tidak boleh mendiagnosis diri sendiri memiliki kekurangan yodium, tetapi mintalah dokter untuk menguji dan melacak kadar Anda saat menjalani proses pemenuhan. Cara terbaik untuk menguji kadar yodium adalah dengan mengukur jumlah yodium dalam urine.

Berapa Banyak Yodium yang Harus Anda Konsumsi?

Asupan yodium harian yang disarankan adalah sekitar 100-300mcg untuk orang dewasa. Mengonsumsi lebih dari ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan dapat memperburuk hipertiroidisme. Jika Anda tidak cenderung menggunakan garam beryodium, atau makan rumput laut atau makanan laut secara teratur, maka bisa saja tubuh Anda kekurangan yodium. Mintalah dokter untuk memeriksa kadar yodium dalam tubuh Anda, kemudian buat rencana untuk memenuhi kebutuhan yodium dengan kombinasi makanan dan suplemen.

Peringatan untuk Bladderwrack yang DiKonsumsi Secara Langsung

Bladderwrack memiliki aktivitas anti-platelet, yang dapat mengganggu proses pembekuan darah. Jika Anda mengonsumsi Warfarin atau Coumadin, jangan minum bladderwrack karena akan mengubah aktivitas obat ini dan terdapat risiko efek samping. Jika Anda memiliki hipertiroidisme, yodium dalam bladderwrack dapat memperburuk kondisi Anda dan mengganggu pengobatan Anda, jadi jangan meminumnya. Jika Anda dijadwalkan untuk operasi, jangan mengonsumsi bladderwrack setidaknya dua minggu sebelum operasi sehingga Anda tidak berisiko mengalami pendarahan yang berlebihan.

Seperti yang Anda lihat, bladderwrack adalah tanaman yang luar biasa dengan berbagai manfaat. Cobalah beberapa produk perawatan kulit yang mengandung bladderwrack atau tanyakan kepada dokter tentang manfaat mengonsumsinya sebagai suplemen.

Referensi:

  1. “BLADDERWRACK: Overview, Uses, Side Effects, Precautions, Interactions, Dosing and Reviews.” Webmd.com, 2011, www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-726/bladderwrack. Accessed 21 July 2021.
  2. Derosa, Giuseppe, et al. “Ascophyllum NodosumandFucus Vesiculosuson Glycemic Status and on Endothelial Damage Markers in Dysglicemic Patients.” Phytotherapy Research, vol. 33, no. 3, 3 Feb. 2019, pp. 791–797, pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30714233/, 10.1002/ptr.6272. Accessed 20 July 2021.
  3. “Fucus Vesiculosus: MedlinePlus Supplements.” Medlineplus.gov, June 2021, medlineplus.gov/druginfo/natural/726.html. Accessed 20 July 2021.
  4. Heavisides, Edwin, et al. “Seasonal Variations in the Metabolome and Bioactivity Profile of Fucus Vesiculosus Extracted by an Optimised, Pressurised Liquid Extraction Protocol.” Marine Drugs, vol. 16, no. 12, 13 Dec. 2018, p. 503, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6315544/, 10.3390/md16120503. Accessed 20 July 2021.
  5. Higgins Hoare, Annabel, et al. “The Screening and Evaluation of Fucus Serratus and Fucus Vesiculosus Extracts against Current Strains of MRSA Isolated from a Clinical Hospital Setting.” Scientific Reports, vol. 9, no. 1, 29 Nov. 2019, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6884646/, 10.1038/s41598-019-54326-4. Accessed 21 July 2021.
  6. Mathew, Lata, et al. “Preclinical Evaluation of Safety of Fucoidan Extracts from Undaria Pinnatifida and Fucus Vesiculosus for Use in Cancer Treatment.” Integrative Cancer Therapies, vol. 16, no. 4, 21 Dec. 2016, pp. 572–584, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5739145/, 10.1177/1534735416680744. Accessed 20 July 2021.
  7. “Office of Dietary Supplements - Iodine.” Nih.gov, 2017, ods.od.nih.gov/factsheets/Iodine-HealthProfessional/. Accessed 21 July 2021.