Alternatif retinol alami dengan semua manfaat retinol, tetapi tanpa efek samping yang membuat orang-orang ragu untuk menggunakannya? Anda mungkin berpikir, “Beri tahu lebih jauh lagi!”

Jika Anda seorang profesional berpengalaman dalam hal perawatan kulit, Anda mungkin tahu semua tentang retinoid topikal, yang sudah sejak lama digadang-gadang oleh para dermatolog dan ahli kecantikan sebagai bahan perawatan kulit paling ampuh dalam melawan hiperpigmentasi, jerawat, dan tanda-tanda penuaan. Agen ini dapat mengiritasi kulit, terutama bila digunakan secara tidak tepat atau pada orang-orang yang memiliki kulit sensitif. Itulah mengapa para ahli sangat bersemangat menyambut pendatang baru dalam dunia perawatan kulit, bakuchiol, antioksidan berbahan dasar tumbuhan yang saat ini mulai diakui di dunia dermatologi dan kecantikan karena mampu memberikan hasil yang mirip dengan retinol tanpa efek samping yang tidak diinginkan. 

Baca terus untuk mengetahui segala hal tentang bakuchiol, termasuk perbedaannya dengan retinol, kegunaannya, dan beberapa produk yang dapat ditambahkan ke dalam rutinitas Anda.

Retinol vs Bakuchiol: Apa Bedanya?

Seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan elastisitas, munculnya kerutan, tekstur tidak merata, dan penyimpangan pigmen. Kita tidak dapat menghentikan proses penuaan intrinsik, sebab ini merupakan proses alami yang tidak dapat di lawan. Meski demikian, retinoid topikal telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melawan penuaan dini yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dari paparan sinar matahari jangka panjang. Retinoid topikal, yang dikenal untuk menginduksi produksi kolagen dan meningkatkan pergantian sel, memiliki data yang kuat selama puluhan tahun sebagai bukti untuk mendukung penggunaannya sebagai bahan utama antipenuaan, antijerawat, menjadikannya salah satu bahan perawatan kulit yang paling banyak diteliti. 

Jadi, jika retinoid begitu hebat, mengapa kita mencari alternatif lain? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mulai dengan pelajaran sains singkat, jadi bersabarlah. Retinoid merupakan keluarga turunan vitamin A yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk melalui jalur metabolisme yang kompleks. Saya akan memberitahukan bagian terpentingnya, tetapi ada baiknya untuk memahami bahwa ada bentuk retinol aktif dan tidak aktif, yang memunculkan variabilitas dalam potensinya. Asam retinoid mewakili metabolit aktif retinol yang digunakan dalam resep obat retinoid topikal seperti tretinoin yang sangat efektif dalam mengatasi jerawat dan photoaging, tetapi dengan efek samping yang sudah dikenal luas seperti kemerahan, pengelupasan, dan sensasi terbakar/menyengat pada kulit. Retinol, yang digunakan secara luas karena manfaat antipenuaannya, kurang efektif untuk mengatasi jerawat tetapi sangat mudah diakses karena produknya dijual bebas. Meskipun lebih lembut dibandingkan asam retinoat, retinol masih dikaitkan dengan beberapa tingkat iritasi.  

Bakuchiol merupakan antioksidan yang ditemukan dalam biji dan daun tanaman Psoralea Corylifolia. Meskipun secara teknis bukan penemuan baru, karena telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan ayurveda tradisional, popularitasnya dalam perawatan kulit modern baru mencuat. Senyawa ini tidak memiliki kemiripan struktural dengan retinoid tetapi beberapa penelitian terbaru menemukan adanya kesamaan fungsi dengan retinol. Penelitian ini mengamati peningkatan kesehatan kulit yang rusak akibat sinar matahari pada peserta penelitian dari waktu ke waktu, tanpa iritasi kulit yang umumnya terlihat pada retinol. Ini menjadi berita yang sangat menggembirakan untuk orang dengan kulit sensitif atau kondisi mendasar seperti eksem, yang sering mengalami kesulitan menambahkan retinol ke dalam rutinitas mereka. Sebagai bonus tambahan, bakuchiol berasal dari tumbuhan dan menawarkan opsi yang menarik bagi orang-orang yang berbelanja produk yang vegan dan bebas dari kekejaman.  

Manfaat Bakuchiol

Penelitian telah menunjukkan bahwa bakuchiol, yang cukup lembut untuk digunakan dua kali sehari, dapat memudarkan tampilan garis halus dan kerutan, mengatasi hiperpigmentasi, serta meningkatkan kekencangan dan elastisitas kulit secara keseluruhan. Sebuah studi buta ganda acak yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology menemukan bahwa, setelah 12 minggu, bakuchiol sebanding dengan retinol dalam mengurangi kedalaman kerutan dan mengurangi intensitas pigmen, dengan penskalaan yang jauh lebih sedikit yang dilaporkan oleh orang-orang yang ditempatkan pada kelompok studi bakuchiol. 

Bakuchiol juga dianggap memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri, yang meningkatkan potensinya sebagai pilihan terapi baru untuk mengatasi jerawat. Senyawa ini diteliti dalam sebuah studi awal yang meneliti keamanan, tolerabilitas, dan kemanjuran olahan bakuchiol topikal baru dalam pengobatan jerawat dan hiperpigmentasi terkait jerawat. Meskipun kecil, penelitian ini menunjukkan keefektifan dalam mengobati jerawat dan pengurangan hiperpigmentasi pascainflamasi terkait jerawat yang paling mencolok pada peserta dengan warna kulit lebih gelap. 

Secara keseluruhan, penelitian cukup konsisten dalam menunjukkan kemerahan, perih, pengelupasan, dan fotosensitifitas yang lebih sedikit yang terkait dengan penggunaan bakuchiol jika dibandingkan dengan retinol. Lebih sedikit iritasi berarti bakuchiol aman untuk dikombinasikan dengan bahan aktif lain seperti asam glikolat, asam laktat, vitamin C, dan berbagai bahan lainnya tanpa perlu mengkhawatirkan efek sampingnya. Artinya, senyawa ini sangat cocok bagi penggemar perawatan kulit yang senang mengombinasikan bahan aktif. 

Rekomendasi Produk Bakuchiol

Berikut beberapa rekomendasi produk yang mengandung bakuchiol, jika Anda ingin mencoba bahan ini:

Acure Radically Rejuvenating Dual Phase Bakuchiol Serum

Serum yang bersifat 100% vegan, bebas kekejaman, dan bebas sulfat ini sangat cocok untuk kulit kering, karena mengandung formula fase ganda yang melembapkan sekaligus meremajakan kulit. Kocok produk terlebih dahulu sebelum digunakan!

Acure Radically Rejuvenating Overnight Bakuchiol Treatment

Perawatan semalaman yang bersifat vegan dan bebas kekejaman ini menggabungkan bakuchiol dengan squalene, antioksidan yang melembapkan, untuk krim malam hari yang terasa mewah untuk wajah dan leher yang dapat dikombinasikan dengan produk lainnya, termasuk retinol! 

InstaNatural 2.5% Retinol Bakuchiol Serum

Bukankah saya mengatakan bakuchiol dapat dikombinasikan dengan bahan lain? Serum bebas kekejaman ini menggabungkan retinol dan bakuchiol untuk melawan tanda-tanda penuaan, serta memiliki kandungan asam hialuronat dan squalene untuk melembapkan dan menenangkan kulit dari potensi iritasi. 

Now Foods Solutions Bakuchiol Skin Renewal Serum

Penggunaan tipis-tipis dari serum vegan yang ringan dan bebas kekejaman ini memberikan banyak manfaat. Aplikasikan lapisan tipis ke wajah dan leher, biarkan mengering sebelum menggunakan produk lain. Saya juga menyukai produk ini karena mengandung asam hialuronat dan vitamin C untuk menambah hidrasi dan mencerahkan kulit.

Sky Organics Youth Boost Bakuchiol Night Serum

Serum bebas pewarna, vegan, dan bebas kekejaman ini memiliki tekstur yang lebih kental dan terasa seperti minyak wajah yang mewah. Produk ini juga mengandung minyak rosehip dan minyak vitamin E, sehingga sangat cocok untuk orang-orang dengan kulit kering tetapi mungkin terlalu berat untuk jenis kulit berminyak atau berjerawat.

Andalou Naturals Age Defying Rejuvenating Serum 

Serum populer ini memiliki aroma yang sedap, juga bebas dari kekejaman, vegan, dan pasti akan membuat kulit Anda cerah berseri! Aman digunakan pada pagi dan malam hari. 

Trilogy Bakuchiol + Booster Treatment

Serum ini menggabungkan bakuchiol dengan squalene untuk mengatasi garis halus dan kekeringan pada kulit. Produk ini juga mengandung minyak esensial dengan aroma yang sedap, tetapi bagi orang-orang yang rentan terhadap ruam, sebaiknya lakukan uji tempel untuk produk yang mengandung pewangi di lengan bagian dalam sebelum digunakan!

Kesimpulan Tentang Bakuchiol

Jadi, apakah bakuchiol adalah retinol baru? 

Bagi pemilik kulit sensitif yang sulit menoleransi retinol, ini bisa menjadi pilihan pengganti. Akan tetapi, apakah bakuchiol benar-benar dapat mengungguli retinol? Yah, jawabannya tidak pasti. Apakah hasilnya sebanding? Tampaknya memang begitu, dengan manfaat tambahan berupa iritasi yang lebih sedikit. Meskipun ada alasan untuk merayakan potensi besar bakuchiol, terutama karena kemudahan penggunaannya, aksesibilitas sebagai agen yang dijual bebas, serta tolerabilitasnya, Anda akan kesulitan menemukan orang yang mengeklaim bahwa ini lebih efektif dibanding retinol, terlalu dini untuk mengatakannya, terutama jika bakuchiol bertentangan dengan data puluhan tahun di balik retinoid topikal. 

Untuk saat ini, retinol tetap menjadi standar emas untuk perawatan photoaging topikal, tetapi jika Anda memiliki kulit sensitif, mengalami iritasi akibat retinol, dan sedang mencari pilihan terjangkau yang tidak mengharuskan Anda bertemu dokter kulit terlebih dahulu, bakuchiol mungkin bisa menjadi alternatif yang Anda cari! Namun, jika ragu, buatlah janji temu dengan dokter kulit di lingkungan Anda. Lagi pula, tugas kami adalah membantu Anda mengatasi masalah kulit kompleks dan pribadi serta mewujudkan target perawatan kulit yang sulit dipahami. 

Referensi:

  1. Chaudhuri RK, Bojanowski K. Bakuchiol: a retinol-like functional compound revealed by gene expression profiling and clinically proven to have anti-aging effects. Int J Cosmet Sci 2014;36(3):221-30. doi: 10.1111/ics.12117. Epub 2014 Mar 6
  2. Dhaliwal S, Rybak I, Ellis SR, Notay M, Trivedi M, Burney W, Vaughn AR, Nguyen M, Reiter P, Bosanac S, Yan H, Foolad N, Sivamani RK. Prospective, randomized, double-blind assessment of topical bakuchiol and retinol for facial photoageing. Br J Dermatol 2019;180(2):289-296. doi: 10.1111/bjd.16918. Epub 2018 Sep 21
  3. Gunt H, Draelos ZD, Levy SB. Topical effects of a natural retinol alternative: A clinical assessment of bakuchiol on sensitive skin. J Am Acad Dermatol 2020; 83(6) AB171
  4. Mukherjee S, Date A, Patravale V, Korting HC, Roeder A, Weindl G. Retinoids in the treatment of skin aging: an overview of clinical efficacy and safety. Clin Interv Aging 2006;1(4):327-348. doi:10.2147/ciia.2006.1.4.327
  5. Shalita AR, Geen SC, Lee W, EY. A clinical study evaluating the dermatologic benefits of topical bakuchiol (UP256) cream on facial acne. J Am Acad Dermatol 2011; 64(2) AB19