Secara keseluruhan, lebih dari 40% orang Amerika mengalami defisiensi vitamin D, dan di antaranya, pemilik kulit yang lebih gelap mengalami lonjakan angka hingga lebih dari 80%. Itu karena kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan, dan hanya sekitar 10% vitamin D aktif yang kita peroleh berasal dari makanan yang dikonsumsi. Sisanya teraktivasi, ataupun tidak, dari paparan sinar matahari, dan kulit yang lebih gelap tidak membiarkan sinar UV yang cukup kuat masuk untuk menstimulasi prekursor vitamin D aktif. 

Bahaya Defisiensi Vitamin D

D-fisiensi umumnya disertai dengan masalah kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan rendahnya kadar kolesterol HDL yang baik untuk Anda. Daftar masalah kesehatan yang dapat berkembang akibat kekurangan vitamin D kronis sangat panjang dan berpotensi menimbulkan dampak buruk. 

Defisiensi vitamin D dikaitkan dengan kelemahan nyeri tulang dan otot serta peningkatan risiko terjatuh pada orang dewasa yang lebih tua. Selain itu, penelitian yang dilakukan di Tiongkok selama 14 tahun menunjukkan bahwa penderita pradiabetes (hampir 100 juta orang Amerika) dan kadar vitamin D dalam darah yang lebih rendah jauh lebih mungkin untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 dibandingkan orang-orang yang memiliki kadar vitamin D yang memadai, dan apabila kadar trigliseridanya ikut meningkat, maka risikonya menjadi lebih besar. Penelitian lain menunjukkan sekelompok faktor risiko yang berhubungan dengan perkembangan demensia di usia muda, termasuk kekurangan vitamin D. Bahkan ada korelasi antara defisiensi vitamin D dan shin splints, menurut para peneliti di Cleveland Clinic. Selain itu, kami bahkan belum menyebutkan risiko penyakit kardiovaskular dan autoimun serta peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Manfaat Peningkatan Vitamin D


Manfaat vitamin D yang begitu banyak sebagian berasal dari fakta bahwa setelah diaktifkan oleh hati dan ginjal, vitamin D berubah menjadi hormon yang disebut kalsitriol. 

Di dalam tubuh, vitamin D yang diaktifkan membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat masuk ke aliran darah, membantu mencegah hilangnya kalsium dari ginjal, dan mendorong pembentukan sel tulang baru. Vitamin D juga berperan penting dalam memperkuat sistem imun, mendorong kalori ke dalam otot dan bukan lemak, melawan depresi dan penyakit jantung, dan tentunya, membantu mencegah perkembangan pradiabetes menjadi diabetes tipe 2 yang parah. 

Selain itu, mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari pagi memberikan manfaat khusus bagi orang yang mencoba mencapai target berat badan yang sehat. Salah satu penelitian dalam jurnal Cell menemukan dua jenis sel lemak yang memberikan energi pada tubuh dan diatur oleh paparan cahaya. Para peneliti menyimpulkan bahwa terpapar sinar matahari pagi dapat mengecilkan sel-sel lemak di bawah kulit, sehingga mendorong penurunan berat badan. Dalam penelitian lainnya, wanita berusia 65+ dengan kadar vitamin D lebih tinggi cenderung tidak mengalami penambahan berat badan. Sebuah penelitian dalam PLOS One, melihat dampak paparan cahaya di pagi hari terhadap berat badan, ditemukan perbedaan 34% dalam berat badan antara orang-orang yang sering terpapar cahaya pagi dan orang-orang yang mendapatkan sedikit cahaya atau malah terpapar cahaya di siang hari.

Cara Mendapatkan Lebih Banyak Vitamin D

Manfaatkan paparan sinar matahari selama 10-30 menit setiap hari untuk membantu Anda mencapai kadar vitamin D yang sehat. Selebihnya, kenakan tabir surya dengan SPF 35 dan kacamata hitam untuk mengurangi risiko kanker kulit dan katarak. Kendati demikian, apa yang dapat dilakukan jika Anda memerlukan bantuan ekstra untuk meningkatkan kadar vitamin D? Lihat manfaat suplemen vitamin D yang telah diteliti

Anda juga dapat meningkatkan kadar vitamin D dengan salmon tangkapan liar yang lezat dan makanan kaya vitamin D lainnya. 

Resep Filet Salmon Harissa Kaya Vitamin D

PERSIAPAN: 15 menit 

MASAK: 12 menit  

SAJIAN: 2 porsi  

UKURAN PORSI: Dua filet dengan berat masing-masing 3 ons 

  • Kalori: 425 kkal
  • Total serat: 2,7 gram 
  • Serat larut: 0,3 gram  
  • Protein: 35,4 gram   
  • Total lemak: 28,3 gram   
  • Lemak jenuh: 4,1 gram   
  • Lemak sehat: 15,8 gram   
  • Karbohidrat: 5,8 gram   
  • Gula: 0,5 gram   
  • Gula tambahan: 0 gram   
  • Natrium: 606 mg   
  • Kalium: 670 mg 
  • Magnesium: 45 mg   
  • Kalsium: 106 mg

Dalam resep ini, raja salmon yang sehat menyuguhkan cita rasa harissa Afrika Utara. Campuran Rempah Harissa memiliki tekstur yang lembut karena setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap rempah-rempah. Akan tetapi, jangan takut untuk menambahkan cabai dalam hidangan ini, sebab kandungan lemak yang berlimpah pada salmon mampu meredakan panas dan menciptakan keseimbangan yang harmonis.

Bahan-bahan:

  • 1 sendok makan peterseli Italia segar, cincang halus, dan ditambahkan untuk garnis 
  • 1 sendok makan minyak zaitun extra-virgin 
  • 3 siung bawang putih, cincang halus 
  • 1 sendok makan Campuran Rempah Harissa (lihat di bawah ini)
  • 1½ sendok teh (dikemas) kulit lemon, parut halus 
  • 1 sendok teh jus lemon segar  
  • ¼ sendok teh garam kosher 
  • ⅛ sendok teh lada hitam yang baru digiling 
  • 4 filet salmon liar tanpa kulit (masing-masing 3 ons), sebaiknya raja salmon

Untuk Persiapan

  1. Panaskan oven terlebih dahulu hingga 350°F. Dalam mangkuk kecil, campurkan 1 sendok makan peterseli dengan minyak zaitun, bawang putih, Campuran Rempah Harissa, kulit dan jus lemon, garam, serta merica. Aduk hingga tercampur rata. Taburkan seperempat campuran harissa (sekitar 2 sendok teh) secara merata di atas masing-masing filet salmon. 
  2. Semprot loyang berukuran 12 kali 8 inci dengan lapisan antilengket. Taruh filet dengan jarak sekitar 1 inci di atas loyang yang sudah disiapkan. Panggang salmon sampai filetnya mulai mengeras saat disentuh dan matang, sekitar 12 menit. 
  3. Hiasi filet dengan peterseli cincang sebelum disajikan.

Resep Campuran Rempah Harissa

Bahan-bahan:

  • 2 sendok teh biji jintan 
  • ½ sendok teh cabai merah tumbuk 
  • 1 sendok teh garam kosher 
  • 4 sendok teh paprika 
  • 1 sendok makan paprika asap 
  • 1 sendok makan jintan putih bubuk 
  • 2 sendok teh bawang putih bubuk 
  • 1 sendok makan jintan putih bubuk 
  • 2 sendok teh bawang putih bubuk

1. Giling halus biji jintan dan cabai merah tumbuk menggunakan cobek dan ulekan atau penggiling bumbu. Tambahkan garam dan haluskan selama 10 detik. Pindahkan campuran tersebut ke dalam wadah kecil. 

2. Campurkan sisa bahan. Tutup dan simpan pada suhu ruangan atau di lemari es maksimum 2 bulan. 

Referensi: 

  1. Forrest KYZ, Stuhldreher WL. Prevalence and correlates of vitamin D deficiency in US adults. Nutrition Research. 2011;31(1):48-54. doi:https://doi.org/10.1016/j.nutres.2010.12.001
  2. Yale Medicine. Vitamin D Deficiency. Yale Medicine. Published 2023. https://www.yalemedicine.org/conditions/vitamin-d-deficiency
  3. Vitamin D status, vitamin D receptor polymorphisms, and risk of type 2 diabetes: A prospective cohort study | The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism | Oxford Academic (oup.com)
  4. Centers for Disease Control and Prevention. National diabetes statistics report. CDC. Published November 29, 2023. https://www.cdc.gov/diabetes/data/statistics-report/index.html
  5. Hendriks S, Ranson JM, Peetoom K, et al. Risk Factors for Young-Onset Dementia in the UK Biobank. JAMA Neurology. Published online December 26, 2023. doi:https://doi.org/10.1001/jamaneurol.2023.4929
  6. Shin Splints: Symptoms, Causes & Treatments (clevelandclinic.org)
  7. Wang H, Chen W, Li D, et al. Vitamin D and Chronic Diseases. Aging and disease. 2017;8(3):346. doi:https://doi.org/10.14336/ad.2016.1021
  8. Fleet JC. The role of vitamin D in the endocrinology controlling calcium homeostasis. Molecular and Cellular Endocrinology. 2017;453:36-45. doi:https://doi.org/10.1016/j.mce.2017.04.008
  9. Nayak, Gowri, et al. Adaptive Thermogenesis in Mice Is Enhanced by Opsin 3-Dependent Adipocyte Light Sensing. Cell Reports. Volume 30, Issue 3, 2020. Pages 672-686.e8, ISSN 2211-1247, https://doi.org/10.1016/j.celrep.2019.12.043.
  10. Subcutaneous white adipocytes express a light sensitive signaling pathway mediated via a melanopsin/TRPC channel axis | Scientific Reports (nature.com)
  11. LeBlanc ES, Rizzo JH, Pedula KL, et al. Associations Between 25-Hydroxyvitamin D and Weight Gain in Elderly Women. Journal of Women’s Health. 2012;21(10):1066-1073. doi:https://doi.org/10.1089/jwh.2012.3506
  12. Reid KJ, Santostasi G, Baron KG, Wilson J, Kang J, Zee PC. Timing and Intensity of Light Correlate with Body Weight in Adults. Mistlberger RE, ed. PLoS ONE. 2014;9(4):e92251. doi:https://doi.org/10.1371/journal.pone.0092251