Selama berabad-abad, Tongkat ali telah digunakan secara tradisional untuk mendukung kesehatan banyak orang di Asia Tenggara. Kini, herba ini dikenal di seluruh dunia dan memberi manfaat kesehatannya kepada jutaan orang. Apa itu tongkat ali?

Apa Itu Tongkat Ali?

Tongkat ali, yang dikenal juga dengan nama ilmiahnya Eurycoma longifolia, adalah tanaman seperti semak, tipis, dan tinggi yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Tongkat ali digunakan sebagai herba obat tradisional selama berabad-abad dan sering kali dikenal untuk potensi manfaatnya untuk kesehatan seksual.

Secara tradisional, tongkat ali telah digunakan untuk meningkatkan keinginan seksual dan perangsangan, dan penggunaannya sebagai peningkat libido tradisional telah banyak dicatat. Tongkat ali juga digunakan untuk gangguan seksual seperti disfungsi ereksi.

Meski tongkat ali kerap dikaitkan dengan manfaat seksual, penelitian menunjukkan bahwa herba hebat ini mungkin juga memiliki sifat antimikroba kuat. Tongkat ali mungkin juga dapat membantu meningkatkan komposisi tubuh, stamina fisik, dan pemulihan otot.

1. Tongkat Ali dan Kesehatan Seksual

Dalam hal kesehatan seksual, khususnya bagi pria, tongkat ali kerap dimasukkan dalam kategori herba peningkat testoteron. Herba lain yang masuk dalam kategori ini antara lain rumput tanduk kambing (genus Epimedium) dan Tribulus terrestris (dikenal juga sebagai puncture vine, tribulus, dan kepala kambing).

Penelitian menunjukkan bahwa tongkat ali dapat membantu meningkatkan produksi testoteron pada pria. Testoteron adalah hormon steroid utama yang menyebabkan perkembangan karakteristik seksual sekunder pada pria, seperti massa otot yang lebih besar dan rambut di wajah. Testoteron juga dikaitkan dengan kesehatan seksual pada pria.

Satu studi, berupa tinjauan sistematik, menemukan bahwa tongkat ali membantu meningkatkan kadar testoteron pada pria. Tinjauan sistematik adalah studi yang menggabungkan semua penelitian terhadap subjek minat dan menganalisis hasilnya.

Studi ini menemukan bahwa penggunaan suplemen tongkat ali meningkatkan kadar testoteron dalam darah pria sehat dan pria dengan hipogonadisme. Hipogonadisme pada pria adalah kondisi ketika testikel tidak memproduksi cukup testoteron. Penyebab hipogonadisme pada pria bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi dan cedera testis hingga efek perawatan penyakit kronis dan obesitas.

Selain meningkatkan kadar testoteron, penelitian juga menunjukkan bahwa tongkat ali dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk sanggama. Disfungsi ereksi kerap terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun karena kondisi seperti tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan kadar testoteron rendah. Meski penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen dengan pendekatan alami seperti arginin dapat membantu memperbaiki aliran darah dan disfungsi ereksi, tongkat ali juga dapat bermanfaat dalam kondisi ini.

Satu studi acak buta-ganda terkontrol plasebo meneliti efek tongkat ali atau plasebo pada 45 pria selama 6 bulan. Rentang usia pria yang terlibat dalam studi ini antara 47 dan 52 tahun. Semua pria ini memiliki masalah disfungsi ereksi. Studi ini menemukan bahwa pria yang menerima suplemen tongkat ali dan latihan fungsi ereksi mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan pria yang hanya menggunakan plasebo.

Studi-studi menunjukkan bahwa tongkat ali mungkin juga bermanfaat bagi pria yang mengalami sindrom defisiensi testoteron (TDS). TDS adalah kondisi yang terjadi seiring penuaan, yang membuat tubuh memproduksi lebih sedikit testoteron. Diperkirakan bahwa pria berusia lebih dari 60 tahun memiliki testoteron 45% hingga 50% lebih rendah dibandingkan pria yang lebih muda.

Gejala TDS mencakup kelelahan, peningkatan lemak tubuh, penurunan libido, dan bahkan osteoporosis. Disfungsi ereksi juga umum terjadi pada penderita TDS. Studi memperkirakan bahwa sekitar 80% pria akan mengalami TDS seiring pertambahan usia.

Studi menunjukkan bahwa tongkat ali dapat membantu mengurangi gejala TDS dengan bekerja sebagai terapi penggantian testoteron alami. Satu studi menemukan bahwa penggunaan suplemen tongkat ali membantu meningkatkan kadar testoteron sekaligus menurunkan kadar gula darah.

Penelitian menunjukkan bahwa tongkat ali mungkin juga dapat bermanfaat pada wanita yang memasuki menopause. Satu studi acak buta-ganda terkontrol plasebo mengamati 112 wanita berusia antara 41 dan 55 tahun. Para wanita ini dalam transisi menuju menopause atau telah memasuki menopause dan mengalami rasa kepanasan dan profil lipid darah yang abnormal.

Studi menemukan bahwa penggunaan suplemen produk yang mengandung tongkat ali membantu mengurangi rasa kepanasan serta memperbaiki kadar lipoprotein densitas rendah (LDL) dan trigliserida. Kelompok plasebo mengalami penurunan rasa kepanasan pada tingkat sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok tongkat ali, tetapi tidak ada perubahan bermanfaat pada profil lipid.

2. Tongkat Ali dan Manfaat Antimikroba

Tongkat ali memiliki sejarah penggunaan tradisional yang panjang sebagai antimikroba. Sebagai obat tradisional, tongkat ali digunakan untuk merawat berbagai kondisi mulai dari sakit kuning (kulit dan mata menguning karena disfungsi hati) hingga malaria.

Dengan kondisi saat ini di seluruh dunia, yaitu resistensi terhadap pendekatan antimikroba yang diketahui semakin meningkat, pendekatan baru harus diteliti. Tongkat ali menjanjikan sebagai zat antimikroba yang ampuh. Satu tinjauan sistematik terhadap tongkat ali menemukan bahwa tongkat ali efektif mengurangi berbagai infeksi, mulai dari infeksi jamur hingga parasit.

Penelitian menunjukkan bahwa tongkat ali mungkin memiliki efek antifungi kuat terhadap Candida albicans. Herba ini mungkin juga memiliki efek antiparasit terhadap Plasmodium falciparum, parasit yang menyebabkan malaria, dan Toxoplasma gondii. Hal yang menarik, satu studi bahkan mengusulkan agar tongkat ali diteliti lebih lanjut untuk penggunaan kedokteran hewan karena potensi efektifitasnya terhadap T. gondii dapat bermanfaat bagi hewan peliharaan dan manusia.

Satu studi juga menemukan bahwa ekstrak akar tongkat ali memiliki efek antibakteri sangat kuat terhadap bakteri, seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus (staph), dan Pseudomonas aeruginosa. 

Studi-studi menunjukkan bahwa tongkat ali mungkin juga memiliki aktivitas antivirus kuat. Satu studi in vitro menunjukkan bahwa tongkat ali memiliki efek antivirus kuat terhadap infeksi pernapasan yang disebabkan virus.

Lebih lanjut, satu studi hewan menemukan bahwa penggunaan suplemen tongkat ali memiliki efek bermanfaat terhadap demam dengue. Demam dengue merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

3. Tongkat Ali dan Performa Fisik

Semua orang ingin tetap kuat dan bugar bahkan dalam usia senja. Sayangnya, massa otot, stamina, dan energi berkurang seiring penuaan. Studi-studi menunjukkan bahwa tongkat ali dapat membantu meringankan efek penuaan dengan bekerja sebagai zat ergogenik antipenuaan. Zat ergogenik dapat meningkatkan kekuatan, performa, stamina, dan pemulihan fisik. Protein bubuk adalah contoh zat ergogenik.

Zat ergogenik mungkin juga membantu meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup dengan meningkatkan fungsi tubuh. Meski studi biasanya berfokus pada manfaat tongkat ali pada pria, satu studi mengamati lansia pria dan wanita untuk mengkaji manfaat ergogenik penggunaan suplemen tongkat ali. Studi ini mengamati 13 pria dan 12 wanita berusia antara 57 dan 72 tahun selama 5 minggu.

Kelompok pria dan wanita tersebut aktif secara fisik dan menerima suplemen tongkat ali 400 mg untuk mengkaji efek ergogenik herba ini. Studi ini menemukan bahwa kadar testoteron menjadi lebih tinggi pada pria dan wanita, meski kadar tersebut lebih tinggi pada pria. Selain itu, ada peningkatan sel darah merah yang signifikan pada pria dan wanita. Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa penggunaan suplemen tongkat ali meningkatkan kekuatan otot pada pria dan wanita.

Tongkat ali mungkin juga dapat membantu meningkatkan komposisi tubuh. Satu studi terkontrol plasebo mengamati 15 pria sehat selama 5 minggu untuk mengkaji efek tongkat ali pada komposisi tubuh dan massa otot. Para peserta pria ini mengikuti program latihan yang intens. Separuh peserta menerima suplemen tongkat ali 100 mg per hari, sementara separuh lainnya menerima plasebo. Studi menemukan bahwa pria yang menerima plasebo memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah serta massa otot tanpa lemak yang meningkat.

Meski penelitian menunjukkan bahwa tongkat ali dapat membantu meningkatkan massa otot dan komposisi tubuh, satu studi mendapati tidak ada manfaat ditemukan pada penggunaan suplemen tongkat ali bagi pelari dan pesepeda. Penulis studi berspekulasi bahwa ini karena dosis suplemen tongkat ali, yakni 75 mg per hari selama tujuh hari, terlalu rendah.

Poin Penting

Tongkat ali memiliki sejarah penggunaan tradisional yang panjang sebagai herba obat untuk kesehatan seksual. Tongkat ali juga telah digunakan sebagai antimikroba dan zat ergogenik untuk meningkatkan kekuatan, stamina, dan pemulihan fisik. Penambahan tongkat ali ke rutinitas kesehatan mungkin dapat memberi manfaat baik bagi kesehatan seksual maupun kesehatan secara keseluruhan sampai bertahun-tahun ke depan.

Referensi:

  1. Chen CK, Muhamad AS, Ooi FK. Herbs in exercise and sports. J Physiol Anthropol. 2012;31(1):4. Published 2012 Mar 8. doi:10.1186/1880-6805-31-4
  2. Chinnappan SM, George A, Evans M, Anthony J. Efficacy of Labisia pumila and Eurycoma longifolia standardised extracts on hot flushes, quality of life, hormone and lipid profile of peri-menopausal and menopausal women: a randomised, placebo-controlled study. Food Nutr Res. 2020;64:10.29219/fnr.v64.3665. Published 2020 Sep 3. doi:10.29219/fnr.v64.3665
  3. Choonong R, Ruangdachsuwan S, Churod T, et al. Evaluating the in vitro efficacy of quassinoids from Eurycoma longifolia and Eurycoma harmandiana against common cold human coronavirus OC43 and SARS-CoV-2 using in-cell enzyme-linked immunosorbent assay. J Nat Prod. 2022;85(12):2779-2788. doi:10.1021/acs.jnatprod.2c00736
  4. George A, Henkel R. Phytoandrogenic properties of Eurycoma longifolia as natural alternative to testosterone replacement therapy. Andrologia. 2014;46(7):708-721. doi:10.1111/and.12214
  5. George A, Zandi K, Biggins J, Chinnappan S, Hassandarvish P, Yusof A. Antiviral activity of a standardized root water extract of Eurycoma longifolia (Physta®) against dengue virus. Trop Biomed. 2019;36(2):412-421.
  6. Hamzah S, Yusof A. The ergogenic effects of Eurycoma longifolia Jack: a pilot study [abstract 7] Br J Sports Med. 2003;37:465–466
  7. Henkel RR, Wang R, Bassett SH, et al. Tongkat Ali as a potential herbal supplement for physically active male and female seniors--a pilot study. Phytother Res. 2014;28(4):544-550. doi:10.1002/ptr.5017
  8. Latip MQA, Noor MHM, Ahmad H, et al. A systematic review on antimicrobial and antiparasitic activity of Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali). Biomed Res Int. 2022;2022:4999797. Published 2022 Jul 6. doi:10.1155/2022/4999797
  9. Leisegang K, Finelli R, Sikka SC, Panner Selvam MK. Eurycoma longifolia (Jack) improves serum total testosterone in men: a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Medicina (Kaunas). 2022;58(8):1047. Published 2022 Aug 4. doi:10.3390/medicina58081047
  10. Leitão AE, Vieira MCS, Pelegrini A, da Silva EL, Guimarães ACA. A 6-month, double-blind, placebo-controlled, randomized trial to evaluate the effect of Eurycoma longifolia (Tongkat Ali) and concurrent training on erectile function and testosterone levels in androgen deficiency of aging males (ADAM). Maturitas. 2021;145:78-85.
  11. doi:10.1016/j.maturitas.2020.12.002
  12. Rastrelli G, Corona G, Maggi M. Testosterone and sexual function in men. Maturitas. 2018;112:46-52. doi:10.1016/j.maturitas.2018.04.004
  13. Rehman SU, Choe K, Yoo HH. Review on a traditional herbal medicine, Eurycoma longifolia Jack (Tongkat Ali): its traditional uses, chemistry, evidence-based pharmacology and toxicology. Molecules. 2016;21(3):331. Published 2016 Mar 10. doi:10.3390/molecules21030331
  14. Rhim HC, Kim MS, Park YJ, et al. The potential role of arginine supplements on erectile dysfunction: a systemic review and meta-analysis. J Sex Med. 2019;16(2):223-234. doi:10.1016/j.jsxm.2018.12.002
  15. Shamloul R, Ghanem H. Erectile dysfunction. Lancet. 2013;381(9861):153-165. doi:10.1016/S0140-6736(12)60520-0
  16. Tong KL, Chan KL, AbuBakar S, Low BS, Ma HQ, Wong PF. The in vitro and in vivo anti-cancer activities of a standardized quassinoids composition from Eurycoma longifolia on LNCaP human prostate cancer cells. PLoS One. 2015;10(3):e0121752. Published 2015 Mar 31. doi:10.1371/journal.pone.012175
  17. Ulbricht C, Conquer J, Flanagan K, Isaac R, Rusie E, Windsor RC. An evidence-based systematic review of tongkat ali (Eurycoma longifolia) by the Natural Standard Research Collaboration. J Diet Suppl. 2013;10(1):54-83. doi:10.3109/19390211.2012.761467