Dengan tersedianya begitu banyak vitamin dan suplemen di pasar sekarang ini, menelusuri pasar dapat membingungkan dan melelahkan. Selain harus memilih dari begitu banyak pilihan, orang-orang yang memiliki preferensi dan pembatasan makanan, seperti orang yang mengikuti hukum Kosher dan Halal, dapat memiliki tantangan yang lebih besar dalam menemukan suplemen vitamin yang memenuhi kebutuhan mereka. 

Untungnya, ada beberapa cara mudah untuk mempersempit bidang pencarian saat mencari suplemen yang Kosher dan Halal. Mari kita gali lebih dalam cara mengenali suplemen yang Kosher dan Halal, dan tepatnya, apa yang harus dilihat saat memilih vitamin Anda berikutnya. 

Apa yang Dimaksud dengan Mengikuti Hukum Kosher atau Halal?

Kosher dan Halal mengacu pada apa saja yang boleh dikonsumsi berdasarkan hukum agama Yahudi dan Islam. Kosher mengacu pada hukum makanan Yahudi, sementara Halal mengutip hukum makanan Islam. Praktik ini mencakup makanan apa saja yang boleh dimakan bersamaan, cara menyembelih hewan tertentu, dan makanan yang dilarang untuk dikonsumsi. Walaupun Kosher dan Halal memiliki beberapa karakteristik yang sama, ada beberapa perbedaan unik yang akan kita bahas. 

Anda mungkin berpikir, "apa hubungannya suplemen vitamin dengan makanan yang dilarang dan cara penyembelihan?". Meskipun kandungan utama vitamin dan mineral, pada dasarnya, adalah vitamin dan mineral itu sendiri, ada bahan-bahan lain yang membantu menyatukan produk, membentuk kapsul, atau mengawetkan suplemen. Mari kita amati bahan-bahan ini. 

Gelatin

Gelatin adalah salah satu bahan yang banyak digunakan dalam suplemen dan dianggap tidak Halal atau Kosher. Sering kali, gelatin dibuat dari produk babi, dan dalam pola makan Halal dan Kosher, babi sangat dilarang. Anda paling sering menjumpai gelatin dalam suplemen seperti kapsul, terutama formulasi softgel (gel lunak), seperti omega-3 dan vitamin D, dan walaupun gelatin babi paling banyak, ada juga opsi bersertifikasi Kosher dan Halal, seperti gelatin sapi dan ikan, serta produk selulosa dan pati, yang dapat digunakan sebagai pengganti gelatin babi yang biasa. Ini mungkin sulit dibedakan, jadi pastikan Anda membaca label suplemen dengan hati-hati. Membeli suplemen vegetarian juga akan memastikan Anda tidak akan mengonsumsi produk yang dibuat dari hewan yang tidak Kosher atau Halal.

Bahan yang Mengandung Alkohol

Bahan penambah citarasa dan pewarna yang ditambahkan ke suplemen dapat mengandung alkohol tersembunyi di dalamnya, yang mungkin tidak mematuhi hukum makanan Halal. Alkohol paling banyak dijumpai dalam tingtur herbal cair, tempat alkohol digunakan sebagai bahan pengawet. Selain itu, alkohol dapat digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan suplemen, jadi Anda perlu memperhatikan daftar bahan untuk melihat apakah ada bahan yang mengandung alkohol jika Anda mengikuti hukum Halal. Meskipun alkohol tidak dilarang berdasarkan hukum Yahudi, Alkohol harus diproduksi sesuai dengan pedoman Kosher, pedoman ini mungkin tidak dipatuhi untuk produk berbasis alkohol dalam banyak suplemen. Saat membeli suplemen secara online, sering kali Anda dapat memfilter berdasarkan produk bebas alkohol.  

Gliserin

Gliserin banyak digunakan dalam pembuatan suplemen dan kapsul obat, dan umumnya berasal dari lemak hewan. Tergantung jenis hewan yang digunakan, gliserin mungkin bukan produk yang Halal atau Kosher. Meski demikian, gliserin berbasis tumbuhan mungkin cocok untuk digunakan saat mengikuti praktik pola makan ini. Gliserin juga banyak dijumpai dalam sabun, produk perawatan rambut, losion, dan produk riasan. Jika Anda tidak yakin mengenai jenis gliserin yang terdapat dalam vitamin atau suplemen, memilih opsi suplemen vegetarian akan membantu mengurangi kekhawatiran tersebut.

Sertifikasi Kosher dan Halal 

Meskipun daftar bahan ini tidak lengkap untuk apa yang tidak diperbolehkan saat mengikuti hukum makanan Kosher dan Halal, bahan-bahan ini sangat umum membuat suplemen tidak mematuhi hukum makanan Yahudi atau Islam. Saat meninjau label suplemen, Anda dapat melihat sertifikasi yang memastikan suatu produk memenuhi persyaratan Kosher dan Halal. Untuk mengetahui apakah produk dan suplemen makanan disertifikasi sebagai halal, Anda dapat melihat sertifikasi dari Islamic Food and Nutrition Council of America (ifanca) di label dan kemasan. Demikian pula, Orthodox Union (OU) adalah organisasi yang menyertifikasi produk sebagai Kosher. Saat membeli suplemen secara online, sering kali Anda dapat memfilter berdasarkan sertifikasi ini untuk memastikan Anda mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pola makan Anda. 

Banyak konsumen yang tidak mengikuti hukum Kosher dan Halal mencari suplemen dengan sertifikasi ini karena suplemen ini mematuhi peraturan yang lebih ketat dibandingkan kebanyakan suplemen di pasar. Meskipun penelusuran suplemen Kosher dan Halal mungkin melelahkan dan memerlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk memilah-milah opsi, ada banyak merek dan variasi yang dapat dipilih.