Saat memikirkan keluarga, yang pertama saya lihat adalah orang tua, anak-anak, dan kakek-nenek. Tentu saja, sebuah keluarga bisa jauh lebih besar dari inti ini. 

Meskipun suplemen makanan tertentu penting untuk segala usia dan jenis kelamin, pada kenyataannya, bayi, anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa paruh baya, dan lansia memiliki kebutuhan, kekhawatiran, dan bidang fokus nutrisi yang berbeda. 

Artikel ini akan mengungkap pertimbangan penting bagi setiap anggota keluarga.

Defisiensi Nutrisi yang Umum

Vitamin dan mineral merupakan nutrisi penting. Kita harus mendapatkannya dari makanan yang dikonsumsi atau melalui suplemen. Meskipun ada kemungkinan bahwa diet saja dapat memberikan asupan vitamin dan mineral yang optimal, pada kenyataannya, kebanyakan orang hanya bisa memenuhi kebutuhan gizi dengan suplementasi makanan.

Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa lebih dari 2 miliar orang menderita defisiensi vitamin dan mineral dalam makanan. Di AS, data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) serta Departemen Pertanian Amerika Serikat urusan Konsumsi Pangan dan Asupan Gizi orang Amerika dengan jelas menunjukkan bahwa defisiensi nutrisi terjadi pada sebagian besar penduduk AS, yang mungkin mencapai angka 80% untuk beberapa vitamin dan mineral terpilih. 

Defisiensi vitamin dan mineral yang paling umum:

  • Vitamin A  
  • Vitamin D3 
  • Zat Besi
  • Kalium
  • Seng
  • Magnesium
  • Vitamin B6
  • Folat
  • Vitamin B12
  • Yodium 
  • Vitamin K2

Poin Penting

Vitamin dan mineral esensial sangat penting untuk kesehatan. Meskipun diet dapat memberikan manfaat, sebagian besar bergantung pada suplemen. Banyak orang di seluruh dunia mengalami defisiensi, termasuk Amerika Serikat yang 80% penduduknya kekurangan nutrisi tertentu seperti Vitamin D3 dan Zat Besi.

Suplemen Multivitamin dan Mineral 

Seluruh tubuh manusia berfungsi lebih optimal dengan pasokan nutrisi berkualitas tinggi. Mengonsumsi suplemen multivitamin dan mineral (MVMS) berkualitas tinggi yang mengandung semua vitamin dan mineral yang diketahui bertindak sebagai "formula jaminan" terhadap kemungkinan defisiensi.

Tiga jaringan tubuh yang rentan terkena dampak buruk defisiensi nutrisi adalah lapisan saluran gastrointestinal, otak, dan sistem imun. Sistem tubuh ini juga tampaknya paling sensitif terhadap manfaat dari konsumsi suplemen multivitamin dan mineral berkhasiat tinggi. Sebagai contoh, dalam penelitian terhadap anak-anak, suplementasi multivitamin dapat meningkatkan kecerdasan nonverbal. Dengan kata lain, MVMS membuat anak menjadi lebih pintar. Banyak anak-anak yang menderita defisiensi vitamin dan mineral "subklinis" hingga menghambat fungsi sel saraf dan mengganggu kinerja mental. Dengan kata lain, rendahnya kadar nutrisi dalam diet tidak akan membuat otak berfungsi dengan baik. Dengan memberikan otak nutrisi yang tepat melalui konsumsi MVMS, otak dapat berfungsi lebih optimal.

Orang dewasa juga mendapat manfaat dari konsumsi MVMS. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa, terutama lansia, yang mengonsumsi MVMS mengalami peningkatan kadar energi, perbaikan dalam mengelola stres, suasana hati, fungsi otak, serta imunitas.

Hasil ini tidak mengherankan karena fakta menunjukkan bahwa defisiensi nutrisi penting akan mengganggu fungsi tubuh dan otak.

MVMS sangat penting untuk ibu hamil dan menyusui. Janin dan bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya bergantung pada asupan vitamin dan mineral dari ibunya untuk mencapai kadar yang mencukupi. Oleh karena itu, ibu hamil atau menyusui perlu mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kesehatan dibarengi dengan konsumsi MVMS. Bayi yang mengandalkan susu formula untuk nutrisinya dapat memperoleh manfaat dari vitamin dan mineral tambahan yang tersedia dalam bentuk cair atau bubuk. Nutrisi utama bayi dan balita adalah zat besi, vitamin A, C, D3, dan vitamin B.

Anak-anak membutuhkan semua nutrisi penting, termasuk vitamin dan mineral, untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Membiasakan anak untuk mengonsumsi suplemen dalam diet sehatnya sangatlah penting. Meskipun anak-anak yang lebih besar dapat menelan pil atau mengonsumsi permen kunyah, anak-anak yang lebih kecil sebaiknya mengonsumsi suplemen multivitamin dan mineral dalam bentuk cair dan bubuk.

Banyak perusahaan menawarkan berbagai formula yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Beberapa nutrisi utama juga sangat diperlukan dalam berbagai tahap kehidupan.

Poin Penting 

Nutrisi berkualitas tinggi sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Mengonsumsi multivitamin dapat membantu mencegah defisiensi. Otak, lapisan usus, dan sistem imun mendapat manfaat paling besar dari suplemen ini. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa mengalami peningkatan fungsi otak, kadar energi, dan imunitas. Wanita hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lansia bisa memperoleh manfaat dari multivitamin yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penting untuk memastikan setiap orang mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Vitamin D3

Defisiensi vitamin D3 cukup sering terjadi. Di AS, sekitar 70% populasi memiliki kadar vitamin D3 yang tidak mencukupi (yaitu, kadar dalam darah di bawah 30 ng/ml), dan sekitar setengahnya mengalami defisiensi vitamin D (25(OH)D3 dengan kadar di bawah 25 ng/ml), termasuk 60% penghuni panti jompo dan pasien rumah sakit, serta 76% wanita hamil. Mengingat insufisiensi kadar 25(OH)D3 dalam darah terjadi di seluruh dunia, banyak ahli medis merekomendasikan suplementasi vitamin D3.

  • Di bawah usia 5 tahun: 50 IU per pon per hari
  • Usia 5-9 tahun: 2000 IU per hari
  • Usia 9-12 tahun: 2500 IU per hari
  • Di atas usia 12 tahun dan dewasa: 4000 IU per hari

Poin Penting

Defisiensi vitamin D3 banyak terjadi di AS, dan sekitar 70% di antaranya memiliki kadar yang tidak mencukupi. Karena insufisiensi ini terjadi di seluruh dunia, para ahli medis sering merekomendasikan suplementasi vitamin D3.

Seng

Remaja mengalami banyak perubahan hormonal yang memerlukan vitamin dan mineral agar dapat berfungsi dengan baik. Secara khusus, seng sangat penting untuk pemanfaatan hormon seks yang tepat. Salah satu penyebab timbulnya jerawat selama masa pubertas adalah rendahnya kadar seng, yang menyebabkan peningkatan aktivitas testosteron dan hormon seks lainnya di dalam kulit, sehingga dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum dan timbulnya jerawat. Penelitian klinis pada manusia yang memanfaatkan bentuk seng yang tersedia secara hayati pada subjek yang berjerawat telah menunjukkan efek yang mengesankan.

Tinjauan sistematis terbaru dari semua bukti yang ada dari penelitian klinis pada manusia terkait suplementasi seng pada jerawat menyimpulkan bahwa, "Seng efektif untuk pengobatan jerawat, terutama dalam mengurangi jumlah papula inflamasi bila digunakan sebagai monoterapi atau sebagai pengobatan tambahan." Umumnya diperlukan waktu hingga 12 minggu sebelum melihat manfaatnya secara maksimal. Dosis umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30-45 mg per hari. 

Seng yang terikat pada pikolinat, sitrat, asetat, atau monometionina direkomendasikan untuk penyerapan yang lebih baik, yang berarti hasil yang lebih baik.

Poin Penting

Perubahan hormonal pada remaja memerlukan vitamin dan mineral esensial seperti seng agar dapat berfungsi dengan baik. Kadar seng yang rendah selama masa pubertas dapat menyebabkan peningkatan jerawat karena meningkatnya aktivitas hormon seks. Penelitian klinis menunjukkan bahwa suplementasi seng, terutama dalam bentuk yang tersedia secara hayati, secara efektif mampu mengurangi papula inflamasi dalam pengobatan jerawat.

Zat Besi

Bayi dan anak kecil, wanita menstruasi, dan lansia berisiko mengalami defisiensi zat besi, terutama jika mereka adalah vegan atau vegetarian. Bahkan defisiensi zat besi marginal dapat secara signifikan mengganggu fungsi berbagai jaringan dalam tubuh. Secara khusus, defisiensi zat besi dapat menyebabkan kelelahan serta gangguan sistem imun dan fungsi otak. Defisiensi zat besi juga dikaitkan dengan menurunnya perhatian secara signifikan dan suasana hati yang lebih buruk. Untungnya, suplementasi zat besi dapat menormalkan kembali fungsi mental.

Bentuk suplemen zat besi terbaik adalah ferrous bisglisinat dan ferric pirofosfat. Keduanya bebas dari efek samping gastrointestinal yang terkait dengan ferrous sulfat dan memiliki ketersediaan hayati yang relatif lebih tinggi, terutama jika dikonsumsi saat perut kosong. Mengonsumsi suplemen zat besi sesuai angka kecukupan gizi (AKG) membantu memastikan asupan yang memadai untuk bayi dan anak-anak.

Pada wanita menstruasi dan vegan, untuk mempertahankan status zat besi positif, banyak ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung 30 mg zat besi setiap hari. Dalam kasus defisiensi zat besi yang terkonfirmasi, rekomendasi yang umum adalah 30 mg zat besi 2 kali sehari di antara waktu makan. Jika rekomendasi ini menimbulkan ketidaknyamanan di perut, konsumsi 30 mg bersama makanan 3 sampai 4 kali sehari.

Poin Penting

Defisiensi zat besi merupakan risiko bagi kelompok tertentu seperti bayi, wanita menstruasi, dan lansia, terutama jika mereka adalah vegan atau vegetarian. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan serta memengaruhi fungsi imun dan otak. Suplementasi zat besi, seperti ferrous bisglisinat atau ferric pirofosfat, dapat membantu. 

Magnesium

Magnesium merupakan mineral lain yang sering kali diperlukan sebagai suplemen untuk memenuhi AKG. AKG untuk pria adalah 420 mg dan 320 mg untuk wanita.

Karena rata-rata asupan magnesium orang dewasa sehat di Amerika Serikat berkisar antara 143 sampai 266 mg/hari, kebanyakan orang di AS hanya mendapatkan sekitar setengah dari magnesium yang diperlukan tubuh. Magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi biokimia tubuh manusia, termasuk aktivasi berbagai enzim, pengaturan tingkat konsentrasi nutrisi penting lainnya, dan fungsi optimal sebagian besar organ tubuh, termasuk otak. Jika kadar magnesium rendah, ini merupakan masalah besar.

Untuk mendapatkan hasil terbaik dari suplementasi magnesium, konsumsilah di malam hari. Magnesium dapat menenangkan, menghilangkan stres, meningkatkan relaksasi secara keseluruhan, dan membuat tidur lebih nyenyak; untuk hasil terbaik, gunakan magnesium yang mudah diserap seperti magnesium sitrat, malat, atau bis-glisinat. 

Dosis magnesium yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 250 sampai 300 mg sebelum tidur. Untuk anak usia 1-3 tahun, 50 sampai 75 mg; 4-8 tahun, 75 sampai 150 mg/hari; 9-13 tahun, 150 sampai 200 mg.

Poin Penting

Suplementasi magnesium sangat penting karena banyak orang yang gagal memenuhi AKG. Magnesium berperan dalam berbagai fungsi tubuh dan paling baik dikonsumsi pada malam hari untuk relaksasi dan tidur yang nyenyak.

Minyak Ikan dan Asam Lemak Omega-3

Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 rantai panjang, yakni asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA), yang sangat penting dalam mendukung kesehatan untuk segala usia. Asam lemak omega-3 ini digunakan dalam membran sel dan fungsi tubuh. Defisiensi asam lemak omega-3 terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, suplementasi asam lemak omega-3 umumnya dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, sebagaimana dikonfirmasi dalam lebih dari 1.000 uji klinis buta-ganda pada manusia.

EPA dan DHA juga diperlukan untuk perkembangan otak dan mata yang baik pada bayi dan anak kecil. Bagi remaja, asam lemak omega-3 penting untuk kesehatan kulit, suasana hati, dan fungsi otak. Bagi orang dewasa, manfaat kesehatannya antara lain untuk mengurangi stres, mendukung sistem kardiovaskular, serta mengatasi inflamasi. Pada orang berusia 50+ tahun, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan kesehatan otak dan membantu melawan efek penuaan.

Untuk kesehatan secara umum, asupan harian yang direkomendasikan adalah 1.000 mg EPA+DHA. Untuk bayi di bawah 2 tahun, dosis umumnya adalah 500 mg per hari dalam bentuk cair. Dan bagi para vegan, kini tersedia sumber EPA+DHA dari ganggang sebagai alternatif pengganti minyak ikan.

Poin Penting

Minyak ikan yang kaya asam lemak omega-3 EPA dan DHA mendukung kesehatan secara keseluruhan untuk segala usia. Ini membantu fungsi sel, perkembangan otak bayi, kesehatan kulit pada remaja, serta mengurangi stres pada orang dewasa. Bagi yang berusia 50+ tahun, ini dapat meningkatkan kesehatan otak. 

Bubuk Superfood 

"Superfood" adalah istilah untuk makanan yang kaya akan manfaat kesehatan. Contoh superfood yang terkenal adalah bluberi, acai, teh hijau, kakao, alpukat, salmon, berbagai kacang-kacangan, dan sayuran hijau tua seperti kale. Superfood versi bubuk merupakan komponen penting dari kebutuhan utama kesehatan keluarga. Bubuk superfood yang populer meliputi spirulina, bit, chlorella, matcha, kakao, maca, moringa, ragi brewer, rumput gandum, dan minuman sayuran hijau lainnya.

Bubuk superfood bermanfaat untuk segala kelompok usia dan sangat penting bagi anak-anak serta lansia. Anak-anak umumnya pilih-pilih makanan, jadi memasukkan bubuk superfood kaya nutrisi ke dalam jus atau smoothie adalah cara terbaik untuk menambahkan lebih banyak fitokimia ke dalam diet mereka. Lansia umumnya mengonsumsi lebih sedikit makanan utuh, sehingga menambahkan fitokimia berkhasiat ke dalam rutinitas harian mereka akan memberikan peningkatan yang besar bagi kesehatan.

Di antara bubuk superfood yang populer, favorit pribadi saya adalah bubuk spirulina. Spirulina adalah ganggang biru-hijau yang dianggap sebagai superfood favorit sejak lama bagi banyak orang yang berpikiran sehat karena alasan yang baik. Spirulina memiliki profil nutrisi yang sangat baik dengan kandungan protein berkualitas tinggi senilai 60% serta berbagai vitamin, mineral, dan asam lemak esensial. Spirulina juga menawarkan sumber fitokimia berkhasiat yang kaya akan antioksidan serta efek pendukung pada fungsi sistem imun dan kesehatan kardiovaskular. Suplementasi spirulina juga membantu melawan rasa lelah. Inilah superfood sesungguhnya!

Poin Penting

Superfood, seperti bubuk spirulina, kaya akan nutrisi dan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Ini dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam rutinitas harian, memberikan manfaat bagi individu dari segala usia, mulai dari anak-anak yang pilih-pilih makanan hingga lansia yang ingin meningkatkan kesehatan. 

Probiotik

Probiotik merupakan bakteri baik, ragi, dan mikroorganisme lain yang menghuni saluran usus manusia. Probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan "mikrobiom", yaitu kumpulan bahan genetik dalam mikrob yang tersimpan di dalam tubuh. Banyak orang mencari suplemen probiotik karena mikrobiom usus manusia berperan besar dalam kesehatan secara keseluruhan.

Produk-produk ini mengandung ragi atau bakteri baik dalam bentuk kering beku yang aman dalam kapsul, cairan, atau makanan. Saluran usus manusia menghidupkan bakteri atau ragi. Mikroorganisme spesifik dalam produk ini berbeda-beda, tetapi umumnya meliputi Lactobacilli dan Bifidobacteria.

Lebih dari 1.000 penelitian buta-ganda terkontrol plasebo mendukung penggunaan probiotik untuk meningkatkan kesehatan gastrointestinal, fungsi imun, dan berbagai tujuan kesehatan lainnya.

Banyak produsen probiotik menyediakan produk yang diformulasikan untuk usia dan jenis kelamin tertentu atau indikator lainnya. Hasil yang baik sering kali dicapai dengan mengonsumsi antara 5 sampai 20 miliar organisme hidup setiap hari. Dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Sebaiknya, gunakan suplemen probiotik dengan galur tertentu yang telah diuji dalam uji klinis pada manusia.

Poin Penting

Probiotik mendukung kesehatan secara keseluruhan dengan meningkatkan keseimbangan mikrobiom. Suplemen probiotik dapat mendukung kesehatan gastrointestinal dan fungsi imun. Produk yang disesuaikan untuk demografi berbeda merekomendasikan dosis harian 5-20 miliar organisme untuk hasil yang optimal.

Kolagen 

Kolagen merupakan protein paling melimpah di dalam tubuh. Kolagen menyediakan perekat yang menahan sel-sel pada tempatnya dan juga merupakan komponen utama jaringan ikat, seperti tendon, ligamen, tulang rawan, tulang, dan pembuluh darah. Kolagen juga penting untuk kesehatan kulit, karena 70% berat kering kulit terdiri dari struktur kolagen.

Suplementasi kolagen menjadi cara yang tepat untuk mengoptimalkan bahan penyusun bagi tubuh untuk membentuk struktur kolagen. Peptida kolagen mengacu pada kolagen yang telah dicerna sebagian untuk ketersediaan hayati dan manfaat kesehatan yang lebih besar. Suplemen makanan peptida kolagen berasal dari berbagai sumber, antara lain kulit, tulang, serta jaringan ikat sapi, ayam, babi, dan ikan.

Penelitian klinis telah menunjukkan manfaat yang cukup besar dari suplementasi peptida kolagen dengan dosis 5 g per hari dalam meningkatkan kesehatan sendi, kulit, rambut, dan kuku. Manfaat ini paling terlihat pada orang yang berusia di atas 40 tahun, akan tetapi, suplemen peptida kolagen memberikan manfaat kesehatan untuk segala usia, termasuk anak-anak. Manfaatnya paling terasa pada orang yang berusia di atas 40 tahun karena saat usia semakin tua, terjadi penurunan yang signifikan pada aktivitas fibroblas, sel yang bertanggung jawab memproduksi kolagen dan komponen jaringan ikat lainnya. Pada kulit, hilangnya kolagen memunculkan tanda-tanda yang nyata seperti kulit keriput dan kendur. Pada persendian, hilangnya kolagen dapat membuat sendi menjadi kaku dan cepat meradang.

Poin Penting

Kolagen sangat penting untuk struktur sel, jaringan ikat, dan kesehatan kulit. Suplementasi peptida kolagen dapat meningkatkan produksi kolagen, yang bermanfaat bagi sendi, kulit, dan banyak lagi. Penelitian menunjukkan efek positif, terutama bagi orang yang berusia di atas 40 tahun, karena berkurangnya produksi kolagen seiring bertambahnya usia.

Rumus Tidur

Hal penting terakhir untuk kesehatan keluarga adalah rumus tidur untuk masing-masing kelompok usia. Pentingnya tidur nyenyak bagi suasana hati, kadar energi, fungsi otak yang baik, imunitas, dan perbaikan tubuh tidak terelakkan. Hal ini sangat penting bagi tubuh dan pikiran. Berikut adalah beberapa penunjang kesehatan terbaik untuk masing-masing anggota keluarga.

Pertama, ingatlah bahwa magnesium memberikan efek menenangkan, menghilangkan stres, meningkatkan relaksasi secara keseluruhan, dan membuat tidur lebih nyenyak (lihat di atas untuk rekomendasi dosisnya).

Pertimbangkan teh kamomil untuk bayi di atas 6 bulan dan di bawah usia 2 tahun. Teh kamomil telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu bayi meredakan kolik dan menjadikan tidur lebih nyenyak di malam hari. Bayi dan balita dapat mengonsumsi maksimum 5 ons 3 kali sehari. Tersedia juga beberapa penunjang tidur anak yang cocok untuk bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun dalam bentuk tetes atau tablet mini yang aman dan cepat larut.

Untuk anak yang lebih besar, L-teanin telah muncul sebagai salah satu bahan paling populer dalam suplemen tidur untuk kelompok usia ini. L-teanin merupakan asam amino unik yang ditemukan hampir secara eksklusif dalam teh (Camellia sinensis). Penelitian klinis menunjukkan bahwa L-teanin (100-200 mg) dapat mengurangi stres serta meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak dan orang dewasa dengan aman. Ini bukan obat penenang (pil tidur), akan tetapi dapat meningkatkan relaksasi dan kualitas tidur dengan meningkatkan aktivitas asam gamma-aminobutyric (GABA), bahan kimia utama pada otak.

Suplemen GABA merupakan opsi lain untuk anak-anak dan orang dewasa, terutama bentuk nontransgenik yang diproduksi melalui proses fermentasi alami seperti PharmaGABA™. Dalam sebuah penelitian buta-ganda, subjek dalam kelompok PharmaGABA™ (100 mg per hari) merasakan manfaat seperti mudah tertidur, berkurangnya intensitas terbangun di malam hari, berkurangnya rasa kantuk di pagi hari, serta berkurangnya frekuensi buang air kecil di malam hari dibandingkan dengan kelompok plasebo. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pemberian PharmaGABA™ tunggal dapat meningkatkan kualitas tidur.

Penunjang tidur paling populer sejauh ini adalah melatonin. Bukti menunjukkan bahwa melatonin aman dan efektif dalam meningkatkan perbaikan tidur pada anak-anak dan orang dewasa. Akan tetapi, suplemen ini paling efektif dalam meningkatkan kualitas tidur saat kadar melatonin rendah. Itulah mengapa umumnya lebih efektif pada orang berusia 40 tahun ke atas, karena kadar melatonin yang rendah lebih umum ditemukan pada kelompok usia ini. Anak-anak berusia 6 tahun ke atas direkomendasikan mengonsumsi 1 sampai 3 mg, sedangkan 3 sampai 5 mg sebelum tidur umumnya lebih dari cukup untuk orang dewasa. 

Poin Penting

Tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Pertimbangkan magnesium untuk relaksasi, teh kamomil untuk bayi, L-teanin untuk anak-anak, PharmaGABA™ untuk tidur yang lebih nyenyak, serta melatonin untuk orang dewasa dan lansia. Prioritaskan kebiasaan tidur yang baik untuk seluruh keluarga!

Ringkasan

Kunci untuk kesehatan keluarga meliputi:

  • Vitamin dan Mineral
  • Asam Lemak Omega-3
  • Bubuk Superfood
  • Probiotik
  • Peptida Kolagen
  • Penunjang Tidur

Mempertahankan kadar nutrisi yang optimal untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan sangat penting bagi seluruh keluarga.

Referensi:

  1. Reider CA, Chung RY, Devarshi PP, et al. Inadequacy of Immune Health Nutrients: Intakes in US Adults, the 2005-2016 NHANES. Nutrients. 2020;12(6):1735.
  2. Bailey RL, West KP, Jr., Black RE. The epidemiology of global micronutrient deficiencies. Ann Nutr Metab. 2015;66 Suppl 2:22-33.
  3. Benton D, Roberts G. Effect of vitamin and mineral supplementation on intelligence of a sample of schoolchildren. Lancet 1988;1:140-3.
  4. Michels AJ, Butler JA, Uesugi SL, et al. Multivitamin/Multimineral Supplementation Prevents or Reverses Decline in Vitamin Biomarkers and Cellular Energy Metabolism in Healthy Older Men: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Study. Nutrients. 2023 Jun 9;15(12):2691.
  5. Schlebusch L, Bosch BA, Polglase G, et al. Double-blind, placebo-controlled, double-centre study of the effects of an oral multivitamin-mineral combination on stress. S Afr Med J 2000;90:1216-23
  6. Benton D, Fordy J, Haller J. The impact of long-term vitamin supplementation on cognitive functioning. Psychopharmacology 1995;117:298-305.
  7. High KP. Micronutrient supplementation and immune function in the elderly. Clin Infect Dis 1999;28:717-22.
  8. Amrein K, Scherkl M, Hoffmann M, et al. Vitamin D deficiency 2.0: an update on the current status worldwide. Eur J Clin Nutr. 2020 Nov;74(11):1498-1513.
  9. Balachandar R, Pullakhandam R, Kulkarni B, Sachdev HS. Relative Efficacy of Vitamin D2 and Vitamin D3 in Improving Vitamin D Status: Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients. 2021 Sep 23;13(10):3328.
  10. Holick MF. The One-Hundred-Year Anniversary of the Discovery of the Sunshine Vitamin D3: Historical, Personal Experience and Evidence-Based Perspectives. Nutrients. 2023 Jan 23;15(3):593.
  11. Yee BE, Richards P, Sui JY, Marsch AF. Serum zinc levels and efficacy of zinc treatment in acne vulgaris: A systematic review and meta-analysis. Dermatol Ther. 2020 Nov;33(6):e14252. 
  12. Zou P, Du Y, Yang C, Cao Y. Trace element zinc and skin disorders. Front Med (Lausanne). 2023 Jan 17;9:1093868.
  13. Zimmermann MB, Hurrell RF. Nutritional iron deficiency. Lancet 2007;370:511–520.
  14. Pawlak R, Berger J, Hines I. Iron Status of Vegetarian Adults: A Review of Literature. Am J Lifestyle Med. 2016;12(6):486-498.
  15. Mantadakis E, Chatzimichael E, Zikidou P. Iron Deficiency Anemia in Children Residing in High and Low-Income Countries: Risk Factors, Prevention, Diagnosis and Therapy. Mediterr J Hematol Infect Dis. 2020 Jul 1;12(1):e2020041.
  16. Fiorentini D, Cappadone C, Farruggia G, Prata C. Magnesium: Biochemistry, Nutrition, Detection, and Social Impact of Diseases Linked to Its Deficiency. Nutrients. 2021 Mar 30;13(4):1136.
  17. Boyle NB, Lawton C, Dye L. The Effects of Magnesium Supplementation on Subjective Anxiety and Stress-A Systematic Review. Nutrients. 2017 Apr 26;9(5):429.
  18. Abbasi B, Kimiagar M, Sadeghniiat K, et al. The effect of magnesium supplementation on primary insomnia in elderly: A double-blind placebo-controlled clinical trial. J Res Med Sci. 2012 Dec;17(12):1161-9.
  19. Thompson M, Hein N, Hanson C, Smith LM, Anderson-Berry A, Richter CK, Stessy Bisselou K, Kusi Appiah A, Kris-Etherton P, Skulas-Ray AC, Nordgren TM. Omega-3 Fatty Acid Intake by Age, Gender, and Pregnancy Status in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey 2003⁻2014. Nutrients. 2019 Jan 15;11(1):177.
  20. Dicklin MR, Anthony JC, Winters BL, Maki KC. Omega-3 Polyunsaturated Fatty Acid Status Testing in Humans: A Narrative Review of Commercially Available Options. J Nutr. 2024 Mar 22:S0022-3166(24)00164-0.
  21. Choi H, Kim JY, Lee KH, et al. Omega-3 fatty acids supplementation on primary cardiovascular outcomes: an umbrella review of meta-analyses of observational studies and randomized controlled trials. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2021 Feb;25(4):2079-2092.
  22. Gao Z, Zhang D, Yan X, Shi H, Xian X. Effects of ω-3 Polyunsaturated Fatty Acids on Coronary Atherosclerosis and Inflammation: A Systematic Review and Meta-Analysis. Front Cardiovasc Med. 2022 Jun 20;9:904250. 
  23. Suh SW, Lim E, Burm SY, Lee H, Bae JB, Han JW, Kim KW. The influence of n-3 polyunsaturated fatty acids on cognitive function in individuals without dementia: a systematic review and dose-response meta-analysis. BMC Med. 2024 Mar 12;22(1):109. doi: 10.1186/s12916-024-03296-0. PMID: 38468309; PMCID: PMC10929146.
  24. Sigaux J, Mathieu S, Nguyen Y, et al. Impact of type and dose of oral polyunsaturated fatty acid supplementation on disease activity in inflammatory rheumatic diseases: a systematic literature review and meta-analysis. Arthritis Res Ther. 2022 May 7;24(1):100.
  25. He X, Yu H, Fang J, Qi Z, Pei S, Yan B, Liu R, Wang Q, Szeto IM, Liu B, Chen L, Li D. The effect of n-3 polyunsaturated fatty acid supplementation on cognitive function outcomes in the elderly depends on the baseline omega-3 index. Food Funct. 2023 Oct 30;14(21):9506-9517. 
  26. Kavyani Z, Musazadeh V, Fathi S, Hossein Faghfouri A, Dehghan P, Sarmadi B. Efficacy of the omega-3 fatty acids supplementation on inflammatory biomarkers: An umbrella meta-analysis. Int Immunopharmacol. 2022 Oct;111:109104.
  27. Lafarga T, Fernández-Sevilla JM, González-López C, Acién-Fernández FG. Spirulina for the food and functional food industries. Food Res Int. 2020 Nov;137:109356.
  28. da Silva TF, Glória RA, Americo MF, Freitas ADS, de Jesus LCL, Barroso FAL, Laguna JG, Coelho-Rocha ND, Tavares LM, le Loir Y, Jan G, Guédon É, Azevedo VAC. Unlocking the Potential of Probiotics: A Comprehensive Review on Research, Production, and Regulation of Probiotics. Probiotics Antimicrob Proteins. 2024 Mar 28. 
  29. Lee ES, Song EJ, Nam YD, Lee SY. Probiotics in human health and disease: from nutribiotics to pharmabiotics. J Microbiol. 2018;56(11):773-782.
  30. Rau S, Gregg A, Yaceczko S, Limketkai B. Prebiotics and Probiotics for Gastrointestinal Disorders. Nutrients. 2024 Mar 9;16(6):778.
  31. Pramanik S, Venkatraman S, Karthik P, Vaidyanathan VK. A systematic review on selection characterization and implementation of probiotics in human health. Food Sci Biotechnol. 2023 Jan 10;32(4):423-440.
  32. Martínez-Puig D, Costa-Larrión E, Rubio-Rodríguez N, Gálvez-Martín P. Collagen Supplementation for Joint Health: The Link between Composition and Scientific Knowledge. Nutrients. 2023 Mar 8;15(6):1332.
  33. Kim DU, Chung HC, Choi J, Sakai Y, Lee BY. Oral Intake of Low-Molecular-Weight Collagen Peptide Improves Hydration, Elasticity, and Wrinkling in Human Skin: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Study. Nutrients. 2018 Jun 26;10(7):826.
  34. Evans M, Lewis ED, Zakaria N, Pelipyagina T, Guthrie N. A randomized, triple-blind, placebo-controlled, parallel study to evaluate the efficacy of a freshwater marine collagen on skin wrinkles and elasticity. J Cosmet Dermatol. 2021 Mar;20(3):825-834.
  35. Inoue, N., Sugihara, F. and Wang, X. Ingestion of bioactive collagen hydrolysates enhance facial skin moisture and elasticity and reduce facial ageing signs in a randomised double-blind placebo-controlled clinical study. J. Sci. Food Agric. 2016;96: 4077–4081.
  36. Eschenauer G, Sweet BV. Pharmacology and therapeutic uses of theanine. Am J Health Syst Pharm. 2006;63(1):26, 28-30.
  37. Lyon MR, Kapoor MP, Juneja LR. The effects of L-theanine (Suntheanine®) on objective sleep quality in boys with attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): a randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial. Altern Med Rev. 2011 Dec;16(4):348-54.
  38. Sarris J, Byrne GJ, Cribb L, Oliver G, Murphy J, Macdonald P, Nazareth S, Karamacoska D, Galea S, Short A, Ee C, Birling Y, Menon R, Ng CH. L-theanine in the adjunctive treatment of generalized anxiety disorder: A double-blind, randomised, placebo-controlled trial. J Psychiatr Res. 2019 Mar;110:31-37.
  39. Yamatsu A, Takeshima K, Yamane T, et al. Beneficial action of GABA on sleep and frequent night urination in the elderly. Japanese Pharmacology and Therapeutics. 2013;41:985-988.
  40. Yamatsu A, Yamashita Y, Pandharipande T, Maru I, Kim M. Effect of oral γ-aminobutyric acid (GABA) administration on sleep and its absorption in humans. Food Sci Biotechnol. 2016 Apr 30;25(2):547-551.
  41. Auld F, Maschauer EL, Morrison I, Skene DJ, Riha RL. Evidence for the efficacy of melatonin in the treatment of primary adult sleep disorders. Sleep Med Rev. 2017;34:10-22.
  42. Wei S, Smits MG, Tang X, Kuang L, Meng H, Ni S, Xiao M, Zhou X. Efficacy and safety of melatonin for sleep onset insomnia in children and adolescents: a meta-analysis of randomized controlled trials. Sleep Med. 2020 Apr;68:1-8.