Saya bertemu istri saya 40 tahun yang lalu dan masih mengingat kali pertama saya berjalan melewati dapur rumah taninya, penuh dengan herba yang baru dipotong dari kebun mereka serta semangkuk vitamin, mineral, dan suplemen. Penelitian ini dikemas dengan makalah penelitian yang menjelaskan manfaat pil, kapsul, dan krim tersebut. Ayahnya merupakan seorang ahli bedah jantung terkenal di dunia, akan tetapi ibunya berusaha menjaga kesehatan keluarganya dengan memberikan beberapa dosis harian herba alami dan makanan sehat yang disesuaikan untuk keenam anaknya. 

Ayah saya juga seorang dokter, namun keluarga kami telah mengikuti buku ilmu pengetahuan keras, jadi peralihan ke pengobatan komplementer ini membuat saya penasaran. Saya mengajukan banyak pertanyaan dan mulai menyadari bahwa banyak penelitian yang mendukung sebagian besar pengetahuan mertua saya. Namun, data tersebut tidak disampaikan dengan cara yang sama seperti penelitian farmasi karena suplemen terjangkau ini tidak memvalidasi label harga beberapa ratus juta dolar untuk pengujian acak multi-pusat yang besar. Kendati demikian, evaluasi studi klinis acak berskala kecil, populasi berumur panjang, dan evaluasi anekdotal terhadap masing-masing pasien memberi saya kepercayaan diri yang cukup untuk mulai mengonsumsi suplemen sendiri. Yang tak kalah penting, istri saya yakin dan menjadikan vitamin sebagai "minuman ajaib" yang dibutuhkan agar anak-anak (dan saya) mengikuti program ini. Daripada memberikan semua data yang kami ulas kepada Anda, izinkan saya menjelaskan secara singkat rejimen pribadi saya. 

Ginseng India

Setiap pagi, saya mengonsumsi ginseng India untuk membantu mendukung kesehatan tiroid. Ginseng India telah banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda India karena khasiatnya yang menenangkan, sehingga secara teoritis dapat menormalkan respons kita terhadap stres. 

L-Serina

Setelah mengonsumsi ginseng India, saya lanjutkan dengan L-Serina, yang membantu menghilangkan pelipatan protein yang salah di otak. Aktivasi pemecahan protein autofagi dapat berkontribusi terhadap efek neuroprotektif L-serina, yang telah dilaporkan dalam kultur sel dan uji klinis awal pada manusia. Saya mengonsumsi L-Serina dalam bentuk campuran bubuk lezat yang disebut MEM Food. Sekarang, ibu dan saya sama-sama mengonsumsi satu saset setiap pagi. 

Multivitamin + Lutein + Vitamin B

Saya tidak mengonsumsi multivitamin saat perut kosong karena vitamin B bisa memicu rasa mual. Jadi setelah sarapan, sekitar jam 10 pagi, saya mengonsumsi multivitamin harian dengan jumlah suplemen inti yang berkhasiat dan disesuaikan dengan kebutuhan saya. Saya secara khusus menambahkan lutein karena data menunjukkan vitamin ini dapat mendukung kesehatan mata. Saya juga mengonsumsi vitamin B yang dimetilasi karena saya kekurangan gen metilasi dan tidak dapat memproduksi vitamin aktif sendiri. 

Jika Anda benar-benar sibuk, vitamin yang larut dalam air tidak akan bertahan selama 24 jam di dalam tubuh, jadi mengonsumsi setengah dosis multivitamin di pagi hari dan setengahnya lagi di malam hari merupakan rutinitas yang tepat untuk dilakukan. Namun, jangan sampai Anda kehilangan waktu tidur karena keputusan tersebut. 

Asam Lemak Omega-3

Yang terakhir, saya mengonsumsi asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) untuk manfaat perlindungan otak. Lemak tak jenuh ganda ini bertanggung jawab atas sebagian besar manfaat minyak ikan bagi kesehatan otak dan mental. Karena kebanyakan orang tidak mengonsumsi ikan dalam jumlah yang disarankan, banyak orang mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak EPA dan DHA dalam makanan mereka. Tubuh dapat memproduksi EPA dan DHA dari omega-3 lain yang disebut ALA, yang ditemukan pada sejumlah sumber vegetarian, seperti kacang kedelai, kacang kenaribiji rami, dan biji chia. Akan tetapi, kebanyakan dari kita tidak dapat secara efisien mengubah ALA menjadi lemak yang dibutuhkan, jadi alangkah baiknya jika Anda mengonsumsi suplemen. Sumber alga dari lemak tak jenuh ganda ini dapat mempermudah prosesnya. 

Ini merupakan rejimen yang mudah dan terjangkau yang membantu saya merasa sehat dan bugar, terutama jika saya menambahkan standar gaya hidup lainnya, seperti berolahraga hampir setiap hari dan memperhatikan kualitas tidur saya dengan cermat.