Peningkatan popularitas sari buah mengkudu dalam beberapa tahun belakangan telah memicu rasa ingin tahu yang cukup besar terhadap buah eksotis ini. Budaya kuno telah berabad-abad mengagumi dan memetik manfaat dari buah mengkudu. Kini, kedokteran modern mengungkap potensi luar biasa buah ini dan turunannya, yaitu sari buah mengkudu.

Apa Itu Sari Buah Mengkudu?

Mengkudu, dengan nama ilmiah Morinda citrifolia, adalah tanaman yang berasal dari beberapa bagian Australia utara dan Asia Tenggara. Nama lain untuk buah mengkudu antara lain murbei India, morinda besar, dan buah keju. Budaya tradisional di Kepulauan Pasifik dan suku Aborigin Australia telah menggunakan buah mengkudu sebagai makanan dan obat selama berabad-abad. 

Pohon mengkudu dapat tumbuh setinggi 3 hingga 10 meter (10 hingga 32 kaki). Meski tanaman mengkudu lebih sering menghasilkan buah pada musim panas dibandingkan musim dingin, produksi buah berlangsung sepanjang tahun.

Buah mengkudu sering kali berbentuk oval tidak beraturan dengan bagian luar berwarna kuning pucat atau putih transparan. Bagian dalam buah sering kali berwarna putih dengan tekstur lembut dan biji berwarna coklat tua.

Orang mengatakan rasa buah mengkudu tidak enak, sangat menyengat, atau menyerupai muntah atau keju busuk.

Bagaimana Sari Buah Mengkudu Dibuat?

Sari buah mengkudu biasanya dibuat dengan cara memasukkan buah mengkudu yang sudah benar-benar matang ke dalam wadah bertutup selama 2 bulan untuk proses fermentasi. Sari buah mengkudu segar bisa didapatkan dengan cara memeras atau meremas buah. Sari buah mengkudu dari buah yang benar-benar matang biasanya berwarna lebih terang, sedangkan sari buah mengkudu dari buah yang belum matang mungkin memiliki warna yang lebih gelap.

Karena budaya tradisional telah menggunakan buah yang menarik ini selama berabad-abad, banyak orang mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya manfaat sari buah mengkudu.

Apa Manfaat Sari Buah Mengkudu? 5 Khasiatnya

Manfaat sari buah mengkudu dapat meliputi mendukung gula darah yang sehat, mengurangi peradangan, dan mendukung kadar kolesterol yang sehat.

1. Manfaat untuk Gula Darah

Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan utama di dunia, dengan lebih dari 420 juta orang menderita penyakit ini di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa sari buah mengkudu mungkin memiliki sifat antidiabetes.

Salah satu penelitian berfokus pada efek sari buah mengkudu pada 20 subjek dengan diabetes tipe 2 yang juga mengikuti pola makan rendah karbohidrat dan menggunakan obat antidiabetes dan/atau insulin. Peserta penelitian berusia antara 43 hingga 77 tahun.

Peserta minum sari buah mengkudu 2 mililiter (mL) per kilogram (kg) berat badan per hari atau 0,07 ounce (oz) per pon (lb) berat badan per hari. Setelah penelitian, 14 dari 20 peserta memiliki kadar glukosa darah yang lebih rendah. Satu peserta mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa saat minum sari buah mengkudu. Namun, ia sedang menggunakan tiga obat yang sebelumnya tidak dapat menurunkan kadar gula darahnya hingga di bawah 180 miligram (mg) per desiliter (dL).

Penelitian ini juga menemukan bahwa kadar rata-rata C-peptida dalam darah meningkat pada subjek yang sebelumnya memiliki kadar C-peptida rendah. C-peptida adalah zat yang dibuat oleh pankreas. C-peptida dan insulin dilepaskan secara bersamaan dalam kadar yang sama. Pengukuran kadar C-peptida dapat memberi informasi berapa banyak insulin yang telah dibuat oleh pankreas.

Penelitian observasional lainnya berfokus pada dua kelompok etnis berbeda dalam masyarakat Papua Nugini serta tingkat diabetes yang ditemukan pada kelompok tersebut. Penelitian ini mengamati bahwa tingkat diabetes pada orang dari wilayah Wanigela lebih tinggi dibandingkan tingkat diabetes orang wilayah Kalo. Penelitian ini menemukan bahwa orang di wilayah Kalo lebih sering mengonsumsi jambu biji, khususnya tunas jambu biji, dan sari buah mengkudu. Penelitian ini juga mengamati bahwa sari buah mengkudu memiliki aktivitas yang mirip dengan insulin dalam tubuh.

2. Sifat Antiinflamasi

Meskipun inflamasi bisa merupakan bagian penting dalam proses penyembuhan ketika tubuh terluka, inflamasi kronis bisa berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan. Inflamasi jangka panjang telah dikaitkan dengan banyak penyakit yang dapat ikut menyebabkan umur yang lebih pendek, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan diabetes.

Penelitian menunjukkan bahwa sari buah mengkudu mungkin memiliki komponen antiinflamasi yang kuat. Sebuah penelitian laboratorium menemukan bahwa sari buah mengkudu secara khusus memiliki senyawa antiinflamasi seperti asam asperulosidat dan rutin.

Rutin adalah flavonoid yang mirip dengan kuersetin yang mungkin memiliki aktivitas antiinflamasi. Sebuah penelitian analitis komprehensif menemukan bahwa rutin dapat mengurangi inflamasi dengan menurunkan kadar sitokin yang meningkatkan inflamasi seperti tumor nekrosis alfa dan interleukin (IL)-6.

3. Mendukung Kolesterol

Dislipidemia adalah kondisi ketika kadar kolesterol, trigliserida, atau lipid (lemak) lainnya dalam darah meningkat secara abnormal. Kondisi ini dapat ikut menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, atau stroke.

Penelitian menunjukkan bahwa sari buah mengkudu dapat membantu mendukung kadar lipid yang sehat. Merokok dapat ikut menyebabkan peningkatan stres oksidatif, inflamasi, dan dislipidemia. Sebuah uji klinis terkontrol-plasebo, acak, dan buta-ganda berfokus pada efek sari buah mengkudu pada kadar lipid serum orang dewasa perokok berat.

Penelitian ini melibatkan 132 peserta yang meminum sari buah mengkudu atau sari buah plasebo setiap hari selama 1 bulan. Volume sari buah mengkudu yang diminum berkisar mulai dari 29,5 mL (1 oz) hingga 188 mL (sekitar 6 oz).

Penelitian ini menemukan bahwa subjek dalam kelompok sari buah mengkudu memiliki kadar kolesterol, trigliserida, dan protein C-reaktif sensitivitas tinggi (hsCRP) yang secara signifikan lebih rendah. HsCRP adalah molekul yang menunjukkan inflamasi dalam tubuh. Kadar hsCRP yang tinggi dapat mengindikasikan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih besar.

Penelitian ini juga menemukan bahwa subjek dalam kelompok sari buah mengkudu mengalami peningkatan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), atau kolesterol baik, serta penurunan kadar lipoprotein densitas rendah (LDL), atau kolesterol jahat. Hasil ini tidak terlihat pada kelompok sari buah plasebo.

4. Sifat Antimikroba

Penelitian menunjukkan bahwa mengkudu mungkin memiliki sifat antimikroba yang kuat. Sebuah uji klinis acak dan buta-ganda berfokus pada efek mengkudu pada leismaniasis.

Leismaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Leismaniasis disebabkan oleh gigitan lalat pasir yang terinfeksi. Penyakit ini banyak ditemukan di beberapa daerah tropis, Eropa Selatan, dan beberapa negara di Amerika Tengah dan Selatan.

Ada dua jenis leismaniasis yang dapat menyerang manusia: leismaniasis kulit dan leismaniasis visera. Gejala leismaniasis kulit dapat berupa benjolan dan tonjolan pada kulit yang kemudian menjadi borok, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala leismaniasis visera biasanya berupa demam, pembesaran hati dan limpa, penurunan berat badan, dan hasil laboratorium darah yang abnormal.

Penelitian ini menemukan bahwa mengkudu, yang diberikan sebagai salep yang dioleskan langsung ke kulit, efektif untuk leismaniasis kulit. Penelitian ini mencatat bahwa dari 40 peserta, 80% mengalami hasil positif.

Sebuah penelitian laboratorium menjelaskan cara kerja sari buah mengkudu melawan infeksi parasit. Penelitian ini menemukan bahwa mengkudu dapat meningkatkan produksi dan pelepasan nitrogen monoksida dalam sel. Peningkatan produksi nitrogen monoksida membantu mengurangi jumlah parasit leismania yang hidup dalam sel.

5. Efek Antimual

Mual dan muntah setelah operasi yang dilakukan dengan anestesi umum adalah hal yang umum terjadi pada banyak orang. Penelitian menunjukkan bahwa mengkudu mungkin memiliki sifat antimual yang dapat bermanfaat bagi orang yang menjalani operasi.

Sebuah penelitian terkontrol-plasebo, acak, buta-ganda, dan prospektif berfokus pada efek suplementasi mengkudu dalam mencegah mual dan muntah setelah operasi.

Penelitian ini melibatkan 100 peserta berusia 18 hingga 65 tahun. Satu jam sebelum operasi, para peserta diberi plasebo atau ekstrak mengkudu 150 mg, 300 mg, atau 600 mg.

Penelitian ini menemukan bahwa hanya 48% dari subjek yang menerima ekstrak mengkudu 600 mg mengalami mual dalam 6 jam pertama setelah operasi, sementara 80% dari kelompok plasebo mengalaminya.

Efek Samping Sari Buah Mengkudu

Sari buah mengkudu telah dikonsumsi sebagai obat tradisional selama berabad-abad dalam budaya Asia Tenggara sehingga umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi.

Sebuah penelitian keamanan klinis buta-ganda berfokus pada efek samping yang mungkin terjadi akibat asupan sari buah mengkudu selama 28 hari pada peserta yang sehat. Penelitian ini melibatkan 96 peserta yang dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menerima 0 mL, 30 mL (1 oz), 300 mL (10 oz), atau 750 mL (25 oz) sari buah mengkudu per hari.

Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan pada hasil laboratorium atau elektrokardiogram (EKG) antara kelompok-kelompok tersebut. Tidak ada efek samping yang signifikan dilaporkan dalam penelitian ini.

Meskipun konsumsi sari buah mengkudu umumnya aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping jika mengonsumsi sari buah mengkudu terlalu banyak. Efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi sari buah mengkudu dapat berupa diare, gangguan pencernaan, dan kerusakan hati.

Beberapa laporan kasus mencatat bahwa kerusakan hati jangka pendek terjadi saat mengonsumsi sari buah mengkudu. Kerusakan hati pulih setelah konsumsi sari buah mengkudu dihentikan. Dalam laporan kasus tersebut, hubungan antara sari buah mengkudu dan kerusakan hati lemah, dan penelitian menyimpulkan bahwa kasus ini mungkin merupakan fenomena yang jarang terjadi.

Poin Penting

Budaya tradisional Kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara telah menggunakan sari buah mengkudu selama berabad-abad, baik sebagai makanan maupun obat.  Manfaat kesehatan sari buah mengkudu mungkin sangat luas. Sari buah mengkudu kaya akan nutrisi yang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, mulai dari berpotensi mengendalikan gula darah hingga mendukung kadar kolesterol yang sehat.

Referensi:

  1. Algenstaedt P, Stumpenhagen A, Westendorf J. The Effect of Morinda citrifolia L. Fruit Juice on the Blood Sugar Level and Other Serum Parameters in Patients with Diabetes Type 2. Evid Based Complement Alternat Med. 2018;2018:3565427. Published 2018 Aug 6. doi:10.1155/2018/3565427
  2. Almeida-Souza F, de Souza Cda S, Taniwaki NN, et al. Morinda citrifolia Linn. fruit (Noni) juice induces an increase in NO production and death of Leishmania amazonensis amastigotes in peritoneal macrophages from BALB/c. Nitric Oxide. 2016;58:51-58. doi:10.1016/j.niox.2016.06.004
  3. Furman D, Campisi J, Verdin E, et al. Chronic inflammation in the etiology of disease across the life span. Nat Med. 2019;25(12):1822-1832. doi:10.1038/s41591-019-0675-0
  4. J. Yang, R. Paulino, S. Janke-Stedronsky, F. Abawi, Free-radical-scavenging activity and total phenols of noni (Morinda citrifolia L.) juice and powder in processing and storage,Food Chemistry, Volume 102, Issue 1,2007,Pages 302-308, ISSN 0308-8146, https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2006.05.020.(https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0308814606004122)
  5. Lee D, Yu JS, Huang P, et al. Identification of Anti-Inflammatory Compounds from Hawaiian Noni (Morinda citrifolia L.) Fruit Juice. Molecules. 2020;25(21):4968. Published 2020 Oct 27. doi:10.3390/molecules25214968
  6. LiverTox: Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2012-. Noni. [Updated 2020 Mar 28]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548374/
  7. Muvhulawa N, Dludla PV, Ziqubu K, et al. Rutin ameliorates inflammation and improves metabolic function: A comprehensive analysis of scientific literature. Pharmacol Res. 2022;178:106163. doi:10.1016/j.phrs.2022.106163
  8. Owen PL, Martineau LC, Caves D, Haddad PS, Matainaho T, Johns T. Consumption of guava (Psidium guajava L) and noni (Morinda citrifolia L) may protect betel quid-chewing Papua New Guineans against diabetes. Asia Pac J Clin Nutr. 2008;17(4):635-643.
  9. Pappan N, Rehman A. Dyslipidemia. [Updated 2023 Jul 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560891/
  10. Prapaitrakool S, Itharat A. Morinda citrifolia Linn. for prevention of postoperative nausea and vomiting. J Med Assoc Thai. 2010;93 Suppl 7:S204-S209.
  11. Sattar FA, Ahmed F, Ahmed N, Sattar SA, Malghani MA, Choudhary MI. A double-blind, randomized, clinical trial on the antileishmanial activity of a Morinda citrifolia (Noni) stem extract and its major constituents. Nat Prod Commun. 2012;7(2):195-196.
  12. TRADITIONAL NONI JUICE: Drip-extracted, fermented & aged, unadulterated. The Noni website - harvesting and processing - fruit juices. December 2006. https://www.ctahr.hawaii.edu/Noni/fruit_juices.asp
  13. Wang MY, Peng L, Weidenbacher-Hoper V, Deng S, Anderson G, West BJ. Noni juice improves serum lipid profiles and other risk markers in cigarette smokers. ScientificWorldJournal. 2012;2012:594657. doi:10.1100/2012/594657
  14. West BJ, Deng S, Isami F, Uwaya A, Jensen CJ. The Potential Health Benefits of Noni Juice: A Review of Human Intervention Studies. Foods. 2018;7(4):58. Published 2018 Apr 11. doi:10.3390/foods7040058
  15. West BJ, White LD, Jensen CJ, Palu AK. A double-blind clinical safety study of noni fruit juice. Pac Health Dialog. 2009;15(2):21-32.