Kehidupan modern dipenuhi dengan berbagai gangguan yang bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Ponsel cerdas, iklan pop-up, media sosial, dan bahkan stres menjadi hal-hal yang mengganggu kemampuan kita untuk berkonsentrasi. Selain itu, penuaan dan kondisi kesehatan mental tertentu dapat semakin merusak fokus kita. Dan saat kita tidak dapat berkonsentrasi, kita memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana, yang membuat kita frustrasi dengan diri sendiri dan tugas yang ada. 

Kita semua bisa menggunakan bantuan untuk menguasai pikiran yang bercabang ke mana-mana di saat kita harus fokus. Meskipun kita tidak selalu memiliki kendali atas lingkungan eksternal, kita dapat memilih untuk menggabungkan aktivitas, nutrisi, dan kebiasaan tertentu yang mendukung kesehatan otak serta meningkatkan konsentrasi dan fokus dalam hidup kita. Ikuti saran berikut ini untuk menghilangkan kabut otak sehingga Anda dapat meningkatkan produktivitas dan kenikmatan hidup, dengan meningkatkan konsentrasi dan fokus Anda. 

Minimalkan Gangguan 

Gangguan merupakan perusak konsentrasi yang sangat serius. Dan dengan notifikasi ponsel cerdas, jam tangan pintar, dan komputer yang terus berbunyi sepanjang hari, kita terus-menerus dibombardir dengan gangguan yang ingin mendapat perhatian kita. 

Berhentilah berusaha untuk mempertahankan fokus di lingkungan yang sarat akan gangguan dan ciptakan zona kerja bebas gangguan yang mampu menumbuhkan fokus yang lebih baik. Gunakan pemblokir situs web untuk menghindari situs media sosial yang sulit untuk Anda tolak, ubah ponsel Anda ke mode fokus, dan cobalah memakai headphone peredam kebisingan jika Anda tidak memiliki ruang yang tenang untuk bekerja. Cobalah menyebarkan campuran minyak esensial untuk mendorong fokus guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif.

Ingat, Anda tidak lemah sampai harus menyerah pada gangguan, jadikan gangguan yang datang sebagai dorongan untuk lebih baik lagi. Alih-alih melawan gangguan, ciptakan ruangan di mana gangguan tersebut tidak dapat menjangkau Anda. Dan luangkan waktu untuk berselancar dengan ponsel Anda di waktu istirahat. 

Latih Konsentrasi Otak Anda

Anda melakukan latihan untuk memperkuat otot Anda, pertimbangkan untuk melakukan hal yang sama bagi otak Anda! Seperti halnya latihan untuk meningkatkan kekuatan fisik dan stamina, Anda juga bisa melatih otak untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus. Dan yang lebih baik lagi, melatih otak Anda sangatlah menyenangkan!

Terlibat secara teratur dalam aktivitas yang memicu otak dapat membantu Anda membangun fokus dari waktu ke waktu dan bahkan menurunkan risiko penurunan kognitif terkait usia. Sebuah studi pada tahun 2015 menemukan bahwa menghabiskan 15 menit sehari selama 5 hari untuk permainan otak mampu meningkatkan konsentrasi peserta secara signifikan. 

Berbagai macam permainan otak dapat ditemukan di buku, di aplikasi, atau bahkan di koran dan majalah. Temukan permainan yang paling Anda sukai. Berikut adalah beberapa ide untuk kegiatan pelatihan otak: 

  • Teka-teki silang
  • Acak kata 
  • Catur
  • Teka-teki gambar
  • Pencarian kata 

Prioritaskan Tidur

Mendapatkan tidur yang cukup merupakan salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus Anda. Kurang tidur memiliki dampak negatif pada seluruh bidang kehidupan Anda, terutama konsentrasi dan fokus. Saat merasa lelah, Anda menjadi lebih lambat dalam menyelesaikan tugas, suasana hati terganggu, dan Anda mungkin sulit berkonsentrasi. Anda bahkan dapat beralih ke kebiasaan tidak sehat untuk tetap terjaga, seperti makan camilan saat Anda tidak terlalu lapar dan minum kafein secara berlebih. 

CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) menganjurkan agar orang dewasa tidur antara 7 hingga 9 jam setiap malam. Cobalah tips berikut ini untuk meningkatkan kualitas tidur Anda: 

  • Dapatkan kenyamanan: Gunakan bantal, selimut yang lembut, suhu ruangan yang sejuk dan nyaman, dan mungkin penutup mata untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. 
  • Hindari layar: Jauhkan ponsel, komputer, dan layar lainnya minimal 1 jam sebelum tidur.
  • Jadikan sebagai rutinitas: Tidur pada waktu yang sama setiap malam membantu Anda tertidur lebih mudah.
  • Relaksasi: Gabungkan rutinitas relaksasi dengan mandi yang menenangkan atau buku yang menarik (tetapi bukan yang terlalu menarik yang pada akhirnya malah membuat Anda tetap terjaga!) 

Gerakkan tubuh Anda

Olahraga memberikan berbagai manfaat kesehatan, tetapi tahukah Anda bahwa olahraga juga memiliki dampak positif terhadap konsentrasi dan perhatian Anda? Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua yang rutin melakukan aktivitas fisik memiliki tingkat penurunan kognitif dan kehilangan memori yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak banyak bergerak. 

Ada berbagai aktivitas fisik yang bisa Anda lakukan. Olahraga tidak harus berada di gym selama 60 menit. Gerakan yang bermanfaat meliputi mengangkat beban di gym, berjalan di sekitar kompleks, bahkan menyalakan musik favorit, dan menari di sekitar rumah. Setiap gerakan tambahan selain dari apa yang Anda lakukan saat ini akan memberikan manfaat bagi Anda.

Penuhi Nutrisi yang Mampu Meningkatkan Konsentrasi 

Faktor gaya hidup memengaruhi konsentrasi dan fokus Anda secara keseluruhan, tetapi makanan yang Anda konsumsi juga dapat memengaruhi fungsi kognitif Anda. Tetap terhidrasi dengan baik dan mengonsumsi makanan utuh sepanjang hari memberi tubuh nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi mental dan kesehatan secara keseluruhan.  

Makanan yang tercantum di bawah ini bisa sangat bermanfaat untuk meningkatkan ketajaman mental. Daripada hanya berfokus pada satu nutrisi tertentu, targetkan pola makan seimbang yang mencakup semua nutrisi penambah konsentrasi ini: 

Omega-3

Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Omega-3 dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan suasana hati, mengurangi peradangan, dan memperbaiki faktor risiko penyakit jantung. 

Omega-3 juga penting bagi kesehatan otak. Sekitar 60% dari otak manusia terdiri dari lemak, dan setengah dari lemak tersebut terdiri dari asam lemak omega-3.  

Ada tiga jenis omega-3: DHA (asam dokosaheksaenoat); EPA (asam eikosapentanoat); dan ALA (asam alfa-linolenat). ALA banyak ditemukan pada tumbuhan sedangkan DHA dan EPA ditemukan pada makanan hewani dan ganggang. Sumber makanan nabati yang mengandung omega 3 meliputi:

Persentase konversi ALA lebih rendah dibanding EPA dan DHA, artinya Anda perlu mengonsumsi lebih banyak ALA untuk mendapatkan jumlah asam lemak omega-3 yang setara. Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang tidak mengonsumsi daging harus menekankan makanan nabati dengan kandungan omega-3 yang lebih tinggi guna memastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Jika Anda tidak dapat memenuhi kebutuhan Anda, baik Anda seorang vegan atau bukan, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen omega-3

B-12

Otak dan sistem saraf Anda memerlukan vitamin B12 yang memadai agar dapat berfungsi dengan baik. Vitamin B12 sangat ditekankan dalam komunitas yang mengonsumsi nabati, tetapi vitamin ini penting bagi semua orang. Vitamin B12 disimpan dalam tubuh Anda selama bertahun-tahun, tetapi kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem saraf Anda. 

B12 sebagian besar ditemukan dalam produk hewani, akan tetapi Anda dapat menemukannya dalam makanan nabati berikut ini: 

Secara umum, jika Anda mengikuti rencana makan ala vegan, Anda harus mengonsumsi suplemen B12. Memiliki simpanan vitamin B12 yang memadai sangat penting bagi energi dan memori. Sebuah studi menemukan bahwa kekurangan vitamin B12 dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi berat, yang dapat menimbulkan tantangan tambahan dalam hal konsentrasi dan fokus.

Kafein 

Meskipun terdapat pro dan kontra, kafein dapat meningkatkan fokus dan produktivitas Anda. Kafein membantu Anda tetap waspada dengan memblokir zat kimia, adenosin, yang membuat Anda merasa lelah. Meskipun kurang tidur memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus dan berkonsentrasi, kafein dapat melawan rasa kantuk untuk sementara waktu, membantu Anda untuk lebih waspada.  

Meskipun kafein dapat membantu Anda bersemangat di pagi hari atau menopang Anda sepanjang hari setelah malam yang berat, jangan biasakan menjadikan kafein sebagai penopang untuk mendorong keadaan kurang tidur. Tidur malam yang berkualitas sangatlah penting, tidak hanya untuk fokus dan konsentrasi, tetapi juga bagi kesehatan fisik dan emosional secara umum. 

Batasi asupan kafein tidak lebih dari 400 miligram (mg) per hari. Dan untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, pertimbangkan untuk beralih ke minuman tanpa kafein di atas jam 3 sore. 

Selain memberikan sentakan kafein yang sangat digemari, kopi juga menawarkan antioksidan yang dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan. Secangkir kopi standar seberat 8 ons mengandung 95 mg kafein.

Antioksidan

Menjaga sel-sel Anda tetap sehat merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah penyakit atau gejala seperti kabut otak atau pemikiran yang keruh. Radikal bebas yang diproduksi di dalam sel kita menyebabkan kerusakan oksidatif yang berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker, neurodegenerasi, dan diabetes. Antioksidan mengeruk radikal bebas berbahaya ini, membantu menjaga sel-sel kita agar tetap aman dari stres oksidatif dan peradangan, serta pikiran yang tajam dengan memperlambat penurunan kognitif. 

Nikmati makanan yang kaya akan antioksidan setiap hari untuk melindungi diri Anda dari kerusakan akibat radikal bebas. Makanan yang kaya akan antioksidan meliputi:

Prinsip dasarnya adalah jika makanan berwarna cerah, kemungkinan besar makanan tersebut kaya akan antioksidan. Cobalah mengisi minimal setengah piring Anda dengan buah-buahan dan sayuran berwarna cerah. Dengan kata lain, “makanlah sayuran dan buah yang berwarna-warni setiap hari”. Ingat, yang berwarna-warni di sini bukanlah permen! 

Seng

Mikronutrien yang berlimpah sangat membantu saat mencoba meningkatkan konsentrasi dan fokus. Seng merupakan nutrisi yang tidak hanya membantu sistem imun dan penyembuhan luka tetapi juga terlibat dalam sinyal saraf, yang sangat penting bagi otak. Beberapa penelitian telah mengaitkan kekurangan seng dengan kondisi neurologis, seperti Alzheimer, Parkinson, dan depresi. 

Penuhi dengan makanan berikut untuk seng tambahan:

Poin Penting

Secara keseluruhan, makanan yang Anda konsumsi, lingkungan Anda, dan usia Anda memengaruhi kemampuan otak untuk fokus dan berkonsentrasi. Melatih pikiran Anda dengan permainan otak, tidur yang cukup, memprioritaskan olahraga, dan mengonsumsi makanan yang memberi kekuatan pada otak Anda dapat membantu meningkatkan fokus dan ketajaman di tahun baru. 

Setiap orang memiliki alat yang sesuai untuk dirinya masing-masing. Cobalah beberapa saran dari artikel ini untuk menemukan yang paling sesuai bagi Anda. Ingat, beberapa nutrisi dalam makanan dan suplemen dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Sebelum merubah pola makan atau suplemen Anda, konsultasikan dengan praktisi kesehatan yang berkualifikasi untuk memastikan perubahan tersebut aman bagi Anda. 

Referensi:

  1. Hardy JL, Nelson RA, Thomason ME, et al. Enhancing Cognitive Abilities with Comprehensive Training: A Large, Online, Randomized, Active-Controlled Trial. PLoS One. 2015;10(9):e0134467. Published 2015 Sep 2. doi:10.1371/journal.pone.0134467
  2. https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/moderate-exercise-may-improve-memory-older-adults
  3. https://www.cdc.gov/sleep/about_sleep/how_much_sleep.html
  4. Wysoczański T, Sokoła-Wysoczańska E, Pękala J, et al. Omega-3 Fatty Acids and their Role in Central Nervous System - A Review. Curr Med Chem. 2016;23(8):816-831. doi:10.2174/0929867323666160122114439
  5. Penninx BW, Guralnik JM, Ferrucci L, Fried LP, Allen RH, Stabler SP. Vitamin B(12) deficiency and depression in physically disabled older women: epidemiologic evidence from the Women's Health and Aging Study. Am J Psychiatry. 2000;157(5):715-721. doi:10.1176/appi.ajp.157.5.715
  6. Lazarus M, Chen JF, Huang ZL, Urade Y, Fredholm BB. Adenosine and Sleep. Handb Exp Pharmacol. 2019;253:359-381. doi:10.1007/164_2017_36
  7. Ali SS, Ahsan H, Zia MK, Siddiqui T, Khan FH. Understanding oxidants and antioxidants: Classical team with new players. J Food Biochem. 2020;44(3):e13145. doi:10.1111/jfbc.13145
  8. Portbury SD, Adlard PA. Zinc Signal in Brain Diseases. Int J Mol Sci. 2017;18(12):2506. Published 2017 Nov 23. doi:10.3390/ijms18122506