Panax ginseng digunakan untuk sejumlah besar kondisi medis. Tanaman ini berasal dari Korea, dan telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun sejak itu. Tumbuh di daerah Tiongkok dan juga Siberia,  panax ginseng memiliki sifat yang unik—tidak bisa disamakan dengan ginseng lain yang lebih dikenal, seperti ginseng Amerika atau Siberia. Panax ginseng juga disebut sebagai ginseng Korea, ginseng Tiongkok, atau ginseng Asia.

Tersedia dalam bentuk tablet, cair, atau bubuk, dosis panax ginseng bervariasi, tergantung alasan penggunaannya. Lamanya waktu penggunaan seseorang juga tergantung pada faktor-faktor tertentu. Meskipun ada banyak manfaat dari mengonsumsi panax ginseng, artikel ini akan fokus pada beberapa manfaat yang dikenal luas yang didukung oleh berbagai penelitian.  

Bahan aktif dalam ginseng adalah ginsenosides dan, menurut penelitian, sekitar 40 jenis yang berbeda telah diidentifikasi dalam tanaman ginseng.

Meningkatkan Sistem Imun

Ada penelitian ekstensif yang menunjukkan peningkatan pada sistem imun dari konsumsi panax ginseng. Penelitian pada tahun 2012 oleh Journal of Ginseng Research mencatat bahwa daun, akar, dan batang tanaman ginseng membantu mencapai homeostasis dan menciptakan ketahanan terhadap penyakit. Banyak orang takut jatuh sakit dan komplikasi yang bisa muncul dari penyakit (terutama orang-orang yang memiliki sistem imun yang tertekan), tetapi penggunaan panax ginseng setiap hari dapat mengurangi kemungkinan tertular penyakit secara signifikan.

Sifat Melawan Kanker

Pada artikel lain, ditemukan bahwa panax ginseng memiliki manfaat antikanker. Meskipun tidak terbukti menyembuhkan kanker, studi ilmiah telah menunjukkan bahwa tanaman panax ginseng dapat menghambat pertumbuhan tumor. Studi tahun 2018 mengutip manfaat antikanker dari ginseng, sementara studi lainnya di tahun 2018 pada Biomed Pharmacotherapy menyatakan, “Efek antikanker dari ginseng terbukti dalam berbagai jenis kanker, termasuk, kanker payudara, paru-paru, hati, usus besar, dan kulit”. Saat ini, penggunaan ginseng masih dalam tahap percobaan dan tidak boleh menggantikan pengobatan kanker yang direkomendasikan oleh dokter.

Kesehatan Jantung

Penyakit kardiovaskular memengaruhi lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia. Beberapa penyakit ini meliputi gagal jantung kongestif dan penyakit pembuluh darah perifer. Faktor risikonya meliputi kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Sistem vaskular yang sehat membantu memastikan tubuh manusia bekerja dengan baik, dan ada ribuan obat farmasi yang diresepkan setiap tahunnya untuk mengendalikan kondisi fisik yang membahayakan ini.

Ada sejumlah besar penelitian terkait efek dari konsumsi panax ginseng bagi kesehatan jantung secara menyeluruh. Penelitian tahun 2016 pada Journal of Ginseng menggunakan tikus hipertensi menunjukkan bahwa ginseng dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian tahun 2016 melibatkan 62 orang dengan tekanan darah tinggi—  setengahnya diberi ginseng dan setengahnya lagi diberi pil plasebo. Setelah 12 minggu, tercatat bahwa mereka yang mengonsumsi ginseng mengalami penurunan tekanan darah enam poin (mmHg) jika dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi pil plasebo.

Penelitian tahun 2012 pada Frontiers in Cellular Neuroscience menunjukkan ginseng juga bisa membantu melindungi otak terhadap peradangan dan kerusakan yang terjadi setelah stroke (tekanan darah merupakan faktor risiko stroke). Pengerasan arteri merupakan proses yang disebabkan oleh deposit kalsium di arteri, dokter menamai kondisi ini sebagai aterosklerosis. Studi pada tahun 2014 menunjukkan bahwa ginseng dapat membantu melindungi dari proses ini.

Meningkatkan Fungsi Otak

Demensia menjadi semakin umum karena orang-orang hidup lebih lama. Gangguan otak Alzheimer yang umumnya menyerang orang dewasa yang lebih tua, merupakan bentuk paling umum dari kondisi yang melemahkan ini. Perawatan alami dicari oleh banyak orang karena pengobatan obat konvensional menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat minim. Ginseng bisa menjadi salah satu bahan yang harus tersedia dalam penyimpanan Anda.

Memastikan bahwa otak tetap sehat dan aktif merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan. Pola makan dan olahraga amat sangat penting. Mengonsumsi vitamin dan suplemen yang dapat membantu kesehatan otak juga sama penting. Penelitian terkait efek ginseng pada kesehatan otak secara menyeluruh telah dilakukan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Ginseng Research, peneliti meresepkan satu kelompok dengan ginseng dan kelompok lainnya dengan pil gula (plasebo). Setelah periode dua minggu, kelompok yang mengonsumsi ginseng mengalami peningkatan yang signifikan dalam fungsi otak kognitif mereka. Studi tahun 2015 pada Journal of Ginseng Research juga menyimpulkan bahwa ginseng dapat membantu mencegah kerusakan otak. Mereka yang berjuang atau khawatir akan kemungkinan kehilangan daya ingat dapat merasakan manfaat setelah mengonsumsi ginseng.

Membantu Menurunkan Berat Badan

Obesitas sangat lazim di dunia saat ini. Jutaan orang dianggap mengalami kegemukan atau obesitas morbid, berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (BMI) seseorang. Dengan semua perubahan dalam cara makanan diproduksi dan diproses, orang-orang di seluruh dunia mengalami kenaikan berat badan. Studi tahun 2018 menunjukkan ginseng dapat membantu mencegah obesitas dan membantu meningkatkan resistensi insulin, penyebab umum obesitas.

Usus yang sehat juga penting dalam mengendalikan berat badan. Studi lain mengikutsertakan 10 wanita paruh baya dan meneliti bakteri usus mereka (mikrobiota) selama delapan minggu saat mengonsumsi ginseng. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa ginseng memang membantu menurunkan berat badan dan memberikan perubahan positif pada mikrobiota usus. Meskipun ginseng dapat digunakan untuk membantu seseorang menurunkan berat badan, penting untuk diingat bahwa nutrisi, terutama pola makan nabati dan olahraga teratur juga dianjurkan untuk menjaga berat badan yang sehat.

Menstabilkan Kadar Gula Darah

Diabetes merupakan penyakit yang sangat umum di antara orang Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan beberapa negara lainnya karena pola makan yang buruk dan gaya hidup kurang gerak. Makanan dengan nilai gizi rendah bisa membuat tubuh sulit mengatur kadar gula darah. Mengonsumsi ginseng telah terbukti membantu mencapai target ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa ginseng bermanfaat dalam menormalkan gula darah dan memiliki efek positif pada penderita diabetes atau bahkan mereka yang memiliki pradiabetes. Artikel yang sama juga menyatakan bahwa akar ginseng meningkatkan produksi dan efisiensi insulin. Studi tahun 2014 menyimpulkan, “Ginseng secara perlahan namun pasti, secara signifikan meningkatkan glukosa darah puasa pada orang dengan dan tanpa diabetes...”.  Studi tahun 2018 juga menunjukkan manfaat ginseng dalam menurunkan gula darah.

Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk memahami bahwa Anda tidak boleh menghentikan obat diabetes yang saat ini sedang Anda konsumsi. Diskusikan pilihan yang harus diambil dengan dokter dan tanyakan apakah ginseng merupakan pilihan yang baik untuk rejimen kesehatan Anda.

Kecemasan dan Depresi

Jutaan orang di seluruh dunia terkena gejala depresi. Bagi kebanyakan orang, depresi bisa mengubah kehidupan. Berkonsultasi dengan konselor atau psikolog dapat bermanfaat bagi kebanyakan orang, tetapi terkadang itu saja tidak cukup. Obat-obatan sering diresepkan, tetapi banyak yang khawatir akan efek sampingnya dan menginginkan pendekatan yang lebih alami.

Stres yang terus-menerus merupakan faktor utama mengapa seseorang dapat memiliki gejala depresi dan kecemasan. Meskipun penting untuk mengatasi sumber stres dan, jika mungkin, berupaya untuk menguranginya, ginseng telah digunakan untuk melindungi sistem saraf secara keseluruhan. Memastikan sistem saraf berjalan secara optimal dapat membantu seseorang mengatasi stres harian dan dapat membantu mengurangi depresi serta kecemasan.

Ginseng telah dipelajari dan digunakan untuk meredakan perasaan stres, yang juga dapat memicu penyakit serius pada tubuh manusia jika tidak diobati dan dirawat dengan benar. Studi tahun 2018 pada Journal of Ginseng Research menyimpulkan bahwa ginseng memiliki manfaat antidepresan saat diminum secara teratur, sementara studi lainnya di tahun yang sama menunjukkan manfaat antidepresan yang serupa.

Kelelahan

Energi rendah (juga dikenal sebagai kelelahan atau terkadang sindrom kelelahan kronis) menjadi alasan umum bagi orang-orang untuk mengunjungi dokter. Terkadang menemukan penyebab kelesuan yang konstan tidaklah sulit, sementara di lain waktu hal ini bisa sulit dipahami dengan baik oleh dokter maupun pasien. Ada banyak alasan medis yang menjadi penyebab seseorang merasa lelah dan memeriksakan diri ke dokter sangat penting untuk menghilangkan penyebab yang serius (pelajari lebih lanjut seputar kelelahan di sini). Ginseng dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami kelelahan.

Studi tahun 2015 menunjukkan bahwa ginseng dapat membantu mengurangi kelelahan pada pasien kanker yang menjalani pengobatan. Studi tahun 2018 terkait pasien kanker pada Biomed Pharmacotherapy menunjukkan temuan serupa. Ginseng dikenal dapat membantu meningkatkan kadar energi menurut praktisi Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) dan sering digunakan baik dalam bentuk suplemen atau sebagai teh panas. Penelitian tahun 2013 menunjukkan ginseng dapat membantu meningkatkan kadar energi pada orang-orang yang mengalami kelelahan kronis, sementara penelitian tahun 2011 pada Journal of Ginseng Research menunjukkan bahwa ginseng juga dapat membantu memperbaiki gejala kelelahan psikologis. Ada banyak sekali penelitian terkait ginseng.

Keamanan

Ginseng memiliki catatan keamanan yang tak terhitung pada orang-orang yang mengonsumsinya sebagai suplemen, menurut studi tahun 2015 pada Medicines. Ginseng dapat ditambahkan dengan aman oleh sebagian besar rejimen vitamin harian seseorang. Jika Anda sedang menjalani pengobatan dokter untuk masalah kesehatan, diskusikan dengan dokter sebelum memulai penggunaannya.

Dosis yang Disarankan:  Sesuai petunjuk pada label.

Referensi:

Special thanks to Shelby Campbell who helped me conduct research for this article.

  1. Christensen L.P. Ginsenosides chemistry, biosynthesis, analysis, and potential health effects. Adv. Food Nutr. Res. 2009;55:1–99.
  2. Kang S, Min H. Ginseng, the “Immunity Boost”: The Effects of Panax ginseng on Immune System. Journal of Ginseng Research. 2012;36(4):354-368. doi:10.5142/jgr.2012.36.4.354.
  3. Altern Med Rev. 2004 Sep;9(3):259-74.
  4. Int J Mol Sci. 2018 Feb 23;19(2). pii: E627. doi: 10.3390/ijms19020627.
  5. Lee KH, Bae IY, Park SI, Park J-D, Lee HG. Antihypertensive effect of Korean Red Ginseng by enrichment of ginsenoside Rg3 and arginine–fructose. Journal of Ginseng Research. 2016;40(3):237-244. doi:10.1016/j.jgr.2015.08.002.
  6. Rastogi V, Santiago-Moreno J, Doré S. Ginseng: a promising neuroprotective strategy in stroke. Frontiers in Cellular Neuroscience. 2014;8:457. doi:10.3389/fncel.2014.00457.
  7. Lee J, Cho J-Y, Kim W-K. Anti-inflammation effect of Exercise and Korean red ginseng in aging model rats with diet-induced atherosclerosis. Nutrition Research and Practice. 2014;8(3):284-291. doi:10.4162/nrp.2014.8.3.284.
  8. Yeo H-B, Yoon H-K, Lee H-J, Kang S-G, Jung K-Y, Kim L. Effects of Korean Red Ginseng on Cognitive and Motor Function: A Double-blind, Randomized, Placebo-controlled Trial. Journal of Ginseng Research. 2012;36(2):190-197. doi:10.5142/jgr.2012.36.2.190.
  9. Lee Y, Oh S. Administration of red ginseng ameliorates memory decline in aged mice. Journal of Ginseng Research. 2015;39(3):250-256. doi:10.1016/j.jgr.2015.01.003.
  10. Braz J Med Biol Res. 2018 Mar 1;51(4):e7139. doi: 10.1590/1414-431X20177139.
  11. Song M-Y, Kim B-S, Kim H. Influence of Panax ginseng on obesity and gut microbiota in obese middle-aged Korean women. Journal of Ginseng Research. 2014;38(2):106-115. doi:10.1016/j.jgr.2013.12.004.
  12. Luo JZ, Luo L. Ginseng on Hyperglycemia: Effects and Mechanisms. Evidence-based Complementary and Alternative Medicine : eCAM. 2009;6(4):423-427. doi:10.1093/ecam/nem178.
  13. Shishtar E, Sievenpiper JL, Djedovic V, et al. The Effect of Ginseng (The Genus Panax) on Glycemic Control: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Clinical Trials. Hartling L, ed. PLoS ONE. 2014;9(9):e107391. doi:10.1371/journal.pone.0107391.
  14. Choi HS, Kim S, Kim MJ, et al. Efficacy and safety of Panax ginseng berry extract on glycemic control: A 12-wk randomized, double-blind, and placebo-controlled clinical trial. Journal of Ginseng Research. 2018;42(1):90-97. doi:10.1016/j.jgr.2017.01.003.
  15. Choi JH, Lee MJ, Jang M, et al. Panax ginseng exerts antidepressant-like effects by suppressing neuroinflammatory response and upregulating nuclear factor erythroid 2 related factor 2 signaling in the amygdala. Journal of Ginseng Research. 2018;42(1):107-115. doi:10.1016/j.jgr.2017.04.012.
  16. J Agric Food Chem. 2018 Jan 10;66(1):265-271. doi: 10.1021/acs.jafc.7b04835. Epub 2017 Dec 21.
  17. Integr Cancer Ther. 2015 Sep;14(5):419-27. doi: 10.1177/1534735415580676. Epub 2015 Apr 14.
  18. Biomed Pharmacotherapy. 2018 Feb 5;100:52-63. doi: 10.1016/j.biopha.2018.01.155. [Epub ahead of print]
  19. Kim H-G, Cho J-H, Yoo S-R, et al. Antifatigue Effects of Panax ginseng C.A. Meyer: A Randomised, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. Mendelson JE, ed. PLoS ONE. 2013;8(4):e61271. doi:10.1371/journal.pone.0061271.
  20. Kim Y-S, Woo J-Y, Han C-K, Chang I-M. Safety Analysis of Panax Ginseng in Randomized Clinical Trials: A Systematic Review. Adams JD, ed. Medicines. 2015;2(2):106-126. doi:10.3390/medicines2020106.