L-karnitin memainkan peran penting dalam pengangkutan asam lemak tinggi di mitokondria, di mana mereka dioksidasi untuk membentuk ATP (lemak diubah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh), sehingga meningkatkan pemanfaatan lemak. Fungsi L-karnitin selanjutnya adalah memberikan efek hemat pada protein (dengan mencegah penggunaan asam amino untuk kebutuhan energi). Hal ini diperlukan untuk menjaga kondisi fisiologis optimal dan fungsi otot normal (kandungan L-karnitin dalam jaringan otot 20-50 mg/kg), serta terlibat dalam proses suplai energi ke jaringan otot, khususnya otot jantung. L-karnitin efektif untuk gagal jantung, angina pektoris, dan aritmia. Ini secara efektif membantu meningkatkan toleransi olahraga pada orang sakit dan sehat. Suplemen makanan L-karnitin membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida, menormalkan metabolisme lemak di hati, menghambat perkembangan aterosklerosis, meningkatkan metabolisme, meningkatkan fungsi hati (ini sangat penting bagi orang yang menderita alkoholisme) dan juga mendorong pembuangan metabolit , zat beracun dan apa yang disebut "limbah karbon". Suplemen makanan L-karnitin membantu tubuh mengelola cadangan energinya dengan lebih efisien, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan fungsi jantung. Ini membantu mengurangi lemak subkutan, meningkatkan massa otot, pemulihan tubuh lebih cepat setelah latihan, dan umumnya memiliki efek menguntungkan pada kondisi orang yang terlibat dalam olahraga. Atlet sering kali mengalami kekurangan L-karnitin, akibatnya aktivitas jantung memburuk dan kandungan trigliserida dalam darah meningkat. Selama pelatihan dan kompetisi, cadangan glikogen disimpan dan pasokan oksigen ke sel meningkat secara signifikan, yang menjelaskan peningkatan daya tahan.
