Bagaimana whey protein mempengaruhi tubuh? Ada ratusan penelitian yang menunjukkan berbagai efek whey protein. Tetapi mereka semua memiliki satu kesamaan - jika protein masuk ke dalam tubuh, maka indikator kekuatan meningkat pada saat pelatihan. Dalam salah satu penelitian tentang efektivitas protein whey, ditemukan bahwa protein pada tahap awal pelatihan tidak mempengaruhi pertumbuhan massa otot murni pada pemula. Tapi mengapa itu harus digunakan? Dan apakah dia begitu populer? Jawabannya dalam satu kalimat: satu protein saja tidak cukup untuk pertumbuhan otot. Lebih lanjut tentang itu nanti. Penggunaan protein whey yang efektif Protein bukanlah obat mujarab, tetapi hanya alat untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Hanya bila digunakan dengan benar barulah benar-benar mempengaruhi kekuatan, daya tahan dan pertumbuhan otot. Tampaknya jika ada protein murni, seperti protein shake, mengapa melengkapinya dengan makanan utuh? Namun intinya adalah mengurangi kandungan kalori dalam makanan bahkan sebanyak 200 kalori menyebabkan dosis protein harian tidak lengkap (misalnya, 20 gram atau kurang, bukan 25). Penurunan seperti itu menyebabkan pembakaran lemak dan massa otot, namun tidak mempengaruhi pertumbuhannya dengan cara apapun, karena semakin sedikit protein - semakin kecil kemungkinan terjadinya anabolisme. Anabolisme, pada gilirannya, hanya diperlukan untuk asimilasi asam amino yang dilepaskan dari protein dan pembangunan jaringan otot. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih penting dari kombinasi suplemen olahraga dengan pola makan lengkap. Penting untuk diingat bahwa otot akan tumbuh jika Anda mengonsumsi protein whey dengan takaran 2 gram protein per 1 kilogram berat badan. Jika tidak, otot akan tetap di tempatnya, dan uang untuk membeli produk protein akan terbuang percuma.
